CHAPTER 2

896 97 4
                                    

Aurora terus membulak-balik proposal yang kini ia pegang,dia memang bukan anak Osis tapi dia membantu Caca,karna tugas ini dari Alano.

Setelah menyamakan dengan proposal yang ia pegang dengan yang ia ketik,Aurora mengirimnya kepada Caca.

Caca🌸

Send a file

Udah ya.

Makasi Aurora❤
Filenya bisa gue print besok dan lemparin ke mukanya si Alan.

Eh,jangan dilemparin dong.
Kasian Alannya.

Bodo amat,dia aja tadi nagih proposal coba,kan gue kesel.

Wkwkwk
Sabar ya Caca.
Alan emang kaya gitu

Dih,kesel gue.

Sabar,wkwk

Iya,yaudah makasih ya.

Woke

Aurora menyimpan handphonenya,dia memilih untuk pergi keluar dan berjalan-jalan sore di komplek perumahannya.

Aurora melihat ibu-ibu paruh baya yang sedang berjualan cupcake ditoko kecil yang terlihat sangat sepi,Aurora memilih untuk pergi ke toko itu dan melihat masih banyak cupcake yang belum terjual.

"Permisi."

"Silahkan,cantik."

"Cupcakenya berapaan bu?"

"Cuman 2000 aja."

"Yaudah saya beli semuanya ya."

"Beneran?"

Aurora tersenyum,"Iya Ibu,jadi berapa semuanya?"

"Enam puluh ribu."

Aurora mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah dan memberikan kepada siibu.

"Ini kebanyakan."

"Gapapa buat ibu."

"Makasih ya,udah cantik ditambah hatinya baik lagi."

Aurora tersenyum,"Saya permisi bu."

"Iya silahkan,Cantik."

Sebenarnya Aurora tidak menyukai cupcake,dia membeli itu untuk diberikan kepada anak kecil yang tinggal didepan kompleknya.

Anak-anak kecil itu selalu bekerja demi mendapatkan sebuah nasi,maka dari itu Aurora selalu membawakan makanan kepada anak-anak disana.

"Kak Auraa!"

Mereka semua memanggil Aurora dengan panggilan Aura,entah bagaimana ceritanya yang penting mereka memanggil dengan sopan.

"Hai,ini kakak bawain cupcake buat kalian."

"Yeayy! Makasih kak Aura."

"Iya,kalian makan ya."

"Siap kak."

Ada satu gadis kecil menghampiri Aurora,"Kak Aura gak makan?"

ALANO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang