CHAPTER 8

699 89 16
                                    

"Wildan?"

Wildan tak menanggapi Aurora,Wildan tetap fokus menarik lengan Aurora sampai kedalam kelas.

"Lo bego apa gimana si?"

"Kenapa?"

"Tolong stop deh ngejar si Alano."

"Wildan,Cinta itu gabisa gue yang hentiin."

"Bisa!"

"Enggak!"

"Bisa!"

"Hakikat lo sebagai cewek itu dikejar,bukan mengejar,Aurora."

Aurora terdiam beribu bahasa,ucapan Alano sungguh sangat nusuk sampai kedalam hatinya,namun Wildan tidak salah.

"Udah mending sekarang lo beresin buku-buku lo,kita pergi."

"Eh ini kan masih jam sekolah."

"Udah buruan!"

"Nanti kalo dimarahin guru gimana?"

"Lo anak yang punya sekolah,gimana si!"

"Ouh iya,yaudah bentar."

Aurora membereskan buku-bukunya lalu dia menyimpan kedalam loker miliknya.

Setelah selesai Aurora langsung menghampiri Wildan yang sudah stay didepan parkiran.

"Ini gapapa?"

"Percaya sama gue,kalau lo di panggil ke BK gue tanggung jawab."

Dengan percaya Aurora naik ke jok belakang motor milik Wildan.

"Udah?" Tanya Wildan memastikan.

"Udah."

"Pegangan,gue bakal ngebut."

Plak!

"Aduh," Wildan meringis saat helmnya di gampar oleh Aurora.

"Gila lo ya,jangan ngebut-ngebut."

"Iya."

Setelah meng-iyakan ucapan Aurora,Wildan awalnya membawa motornya dengan kecepatan pelan namun saat jalanan sepi Wildan menaikan kecepatan motornya sampai membuat Aurora berteriak sembari memukul helm Wildan.

Wildan tersenyum saat melihat Aurora sudah memasang wajah kesal,akhirnya Wildan mengurangi kecepatan motornya.

Wildan membawa Aurora kesebuah panti asuhan,Aurora baru saja ke tempat ini jadi ya wajar saja jika Aurora nantinya banyak tanya kepada Wildan.

"Wildan."

"Apaan?"

"Gue tau,lo sayang banget sama Tuhan lo,tapi jangan buru-buru untuk temuin dia lah,mana bawa-bawa gue lagi lo."

Wildan terkekeh pelan,lalu dia menepuk pelan punggung Aurora.

"Ish."

"Udah ayok,sini."

"Ngapain ke Panti?"

"Udah gausah bawel ikut aja!"

Aurora mengangguk dan mengikuti Wildan.

"Ini Archel?" Tanya seorang ibu-ibu paruh baya.

"Hai Bunda,iya ini Archel."

"Kamu udah jarang banget kesini,apa kabar? Makin ganteng aja anak Bunda."

"Bunda?" Desis Aurora.

Wildan menanggapi Aurora dengan senyuman lalu menjawab ucapan wanita paruh baya yang ia panggil sebagai Bunda.

ALANO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang