CHAPTER 5

702 82 2
                                    

Hari ini disekolah banyak jamkos,karna guru rapat,dan juga kelas rata-rata kosong karna anak osis sedang bersiap-siap untuk acara besok.

Aurora yang sudah bosan diam dikelas memilih berjalan-jalan sendirian dan menyusuri koridor sekolah.

Beginilah nasibnya ketika memiliki teman yang anak Osis sedangkan dirinya bukan anak Osis sama sekali,sebenarnya Aurora ingin mencalonkan sebagai ketua osis namun dia tidak bisa karna memang ada suatu hal yang membuatnya tidak bisa ikut serta dengan anak osis.

Aurora membeli minuman dan dia berniat memberikannya kepada Alano,dia sudah berada didalam Aula dan berniat menghampiri Alano,namun pemandangan dihadapannya membuat dirinya memundurkan langkahnya dan menjauh dari Alano.

Caca memberikan Air mineral kepada Alano dan Alano menerimanya dengan sangat bahagia.

Dari pada Mubazir Aurora memberikan kepada Wildan yang berada tak jauh pada dirinya.

"EH ADA AURORA!" Wildan sengaja berteriak untuk menyadarkan Caca dan juga Alano.

"Eh ngapain teriak si."

"Gapapa,pengen aja."

Aurora memukul lengan Wildan,"Ngeselin,yaudah gue balik ke kelas deh."

"Gak mau disini?"

"Ngapain?"

"Liatin Alano."

"Nanti aja."

"AURORA!"

"Eh Caca?"

"Sejak kapan disini."

"Gue baru dateng kan Wil," Jawab Aurora sembari mengode kepada Wildan.

"Iya dia baru dateng."

"Ouh,gue takutnya lo salah paham aja."

Aurora tersenyum,"Gue ke kelas ya,Bye."

"Bye."

"Dia bohong! Dia liat lo kasih air ke Alan," Wildan memberitahu dan memilih pergi meninggalkan Caca.

♡♡♡


Bel pulang terdengar,namun masih banyak siswa dan siswi memilih untuk berdiam dikantin,karna memang kantin disekolahan mereka sangat juara untuk bergibah.

"Alano! Otak lo kebuat dari apaan?"

"Kenapa?"

"Lo bego plus tolol."

"Maksud lo apaan Dit?"

"Dengerin gue,Aurora itu kurang apa sih,dia udah ngejar lo dari lama tapi malah lo sia-siain."

"Gue gak suka sama dia."

"Hampir sesekolahan ini pada naksir ke Aurora lah elo yang dikejar sama dia malah tolol."

"Bodo."

Adit merutuki temannya yang super duper nyebelin itu,dia sangat aneh ketika melihat temannya yang bodoh itu menyia-nyiakan wanita yang nyaris sempurna.

"Aurora Sini!"

Aurora menghampiri Adit dan duduk disebelah Adit.

"Lo gak pulang?"

"Nungguin Wildan."

"Ekhem,sekarang sama Wildan ni."

ALANO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang