CHAPTER 7

1.1K 118 52
                                    

Rana tidak pernah bermain-main dengan ucapannya,hari ini dia sudah mengumpulkan orang tua murid.

Setelah semua berkumpul,Rana mengeluarkan peraturan baru yang sudah disetujui oleh guru-guru dan juga perwakilan orang tua murid.

Tidak ada yang menolak dengan peraturan,karna memang peraturan ini sangat bijak.

"Jika ada siswa atau siswi yang melakukan tindak kekerasan atau Bully,Maka pihak sekolah akan langsung mengeluarkan siswa dan siswi itu."

"Saya membuat peraturan itu agar tidak lagi terjadi Bully disekolahan ini,Bila memang ada yang tidak berkenan boleh langsung berbicara dan keluarkan pendapat ibu bapak dan juga murid-murid."

Semuanya diam,tidak ada yang menjawab.

"Apakah semuanya setuju?"

"SETUJU!"

"Baiklah,rapat kali ini kita selesaikan,dan untuk para murid saya izinkan pulang karna semua guru akan melaksanakan Rapat."

Semuanya mengikuti ucapan Rana,Aurora yang menunggu di luar Aula berniat pergi namun dia tidak sengaja menabrak Ibu-ibu dihadapannya.

"Maaf Ibu."

"Eh iya gapapa,Cantik."

Seperti tidak asing dengan wajah ibu-ibu dihadapannya.

"Kok Aurora kaya gak asing sama wajah Ibu ya?"

"Kamu yang suka ke toko Ibu ya? Membeli Cupcake?"

Aurora teringat dan iya benar ibu yang tidak sengaja ia tabrak adalah Ibu-ibu yang berjualan didepan perumahannya.

"Ouh iya Ibu."

"Mamah."

"Mamah?" Ucap Aurora terkejut ketika melihat Alano menghampiri Ibu-ibu dihadapannya.

"Kalian saling kenal?"

"Kenal,Aurora sama Alan seangkatan Bu."

"Ouh gitu."

"Pulang yu Mah."

"Bentar dong Mamah baru aja ketemu lagi sama dia."

"Lo kenal nyokap gue?"

Aurora mengangguk,"Baru kenal sekarang sebagai nyokap lo."

"Mama kenal dia karna dia yang suka borong jualan Mama,dan ternyata dia temen kamu."

Alano mengangguk.

"Aurora Ayo pulang."

Rana menghampiri Aurora dan mengajak Aurora pulang,"Ratna?"

"Rana?"

Aurora dengan Alano tampak bingung.

"Ma,Mamanya Alano siapanya Mama?"

"Ratna ini sahabat Mama dulu,Sayang."

"Hah?"

"Aurora anak kamu?"

"Iya dia anak aku satu-satunya."

"Cantik kaya kamu."

"Bisa aja kamu."

"Aku kira tadi yang ngomong didepan bukan Rana kamu,eh ternyata benar."

"Yaudah mending sekarang kamu sama Alano mampir dulu ke rumah,main sebentar,mau ya Alano?"

"Eh gimana tan?"

"Udah ayo,sayang."

Rana membawa Alano dan juga Aurora pulang.

ALANO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang