Karena bundanya nitip seblak, Regan sebagai anak yang baik kini memarkirkan motornya tepat didepan penjual seblak. Ia berjalan sambil terus memikirkan rencana agar Ayahnya itu diusir, sampai sampai ia tidak sadar kalau dirinya berada ditengah jalan raya.
"Woii cill jangan bunuh diri"
"Kasian mana masih muda"
Regan tak menyadari banyak yang meneriaki dirinya, pikirannya terus menerawang kedepan.
Hingga ia tersentak ketika seseorang menarik tangannya dan membawanya ke tepi.
Regan terkejut, "Lo!"
"Ngapain berdiri ditengah jalan, mau ngemis lo?"
Regan tersenyum miring, tak percaya dengan apa yang cewek ini katakan. "Harusnya gue yang nanya. Kok lo bisa ada disini? Ngikutin gue atau merasa bersalah terus mau minta mmpph-"
Oliv membekap mulut Regan. "Iya gue emang merasa bersalah, gue minta maaf. Tapi gue gak ngikutin lo!"
"Terus soal tadi itu gue seriuss lo ngapain ditengah jalan hahh? Dengan lo ngakhiri hidup bukan berarti masalah lo selesai gan--Awwh "
Regan menggigit tangan Oliv hingga terlepas dari bekapannya. "SIAPA JUGA YANG BUNUH DIRI,GAUSAH NGARANG DEH PACAR!" protes Regan tak terima.
Oliv tak mengerti apa maksud cowok didepannya ini. Padahal sudah jelas jelas tadi Regan berdiri ditengah jalan.
"Kalo gak percaya. Lo liat sekeliling lo sekarang,"
Benar, ada apa ini? Mengapa orang orang menatap dirinya seperti itu? Tapi bukan Regan namanya kalau tidak percaya diri.
"Ya karna gue ganteng lah, santaii gue udah terbiasa jadi pusat perhatian," Regan menyugar rambutnya kebelakang.
"Haii semuaaa!" Regan menyapa orang-orang dan memberikan ciuman jarak jauh.
Sementara orang orang menatap dirinya prihatin.
"Itu yang mau bunuh diri tadi kan? kayaknya dia emang stres deh." celetuk salah seorang disana
"Tante ngomongin siapa?" Regan merasa tersindir.
"Kamulah Anak muda."
"BAHAHAHAHA Anak muda anying, udah kayak film film kerajaan. Wahai Anak muda! kemarilah tuan Jalaludin memanggilmu"
Regan terus ngakak, tidak peduli orang orang menatapnya aneh.
Mereka jadi semakin curiga kalo Regan ini benar benar gila.Mendengar tawa Regan yang aneh, Oliv jadi ikut ngakak sekalian nutupin malunya. "HAHAHAHHA lucu anjir,"
Tawa Regan berhenti. "Apanya yang lucu?"
"Jalal."
Keduanya kembali tertawa tersendat sendat, hingga dadanya terasa sesak.
"Mah kakak itu kenapa"
"Mama juga gak tahu"
"Mmm Lip jadi kita baikan nih?" tanya Regan malu malu.
Oliv bertanya balik,"Menurut lo?"
Regan menutup mulutnya tak percaya, "Ja-jadi ki-kita ba-i kan?" ucapnya dramatis.
"Gagu lo," ketus Oliv.
Regan kemudian berdiri dan menggandeng tangan Oliv mempertunjukkan pada semua orang yang daritadi masih setia melihat tingkah randomnya.
"Kang kang gue cocok kan sama sebelah gue," tanya Regan percaya diri pada penjual seblak.
"Sebelah yang kanan atau kiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANOLIV
Teen Fiction[part lengkap & belum direvisi] Membuat orang naik pitam adalah hobi Regan. Sehari tidak membuat orang emosi rasanya tidak afdol. Ibarat sup tanpa micin, hambar bro! Namun, akibat dari sifat menjengkelkannya itu, alhasil ia jadi sering dikroyok mass...