21. Markas Axen

2.7K 377 29
                                    

Sebelum baca vote dulu;)
Happy reading❤

***

Oliv berdecak malas. Ketika ia baru saja merebahkan tubuhnya tiba - tiba  suara bell dan ketokan pintu terdengar dari luar. Dengan perasaan kesal sekaligus malas ia beranjak dari kasur kesayangannya yang mungkin sudah rindu dengan kemoloranya.

Ia melangkah sambil menyumpah serapahi orang yang tengah mengganggu acara tidur siangnya. Oliv yakin seratus persen, pasti sosok itu adalah Regan.

Ia membuka brutal pintunya, "MAU LO TU APASIH! JA—" suara Oliv tercekat "Axen?"

Axen tersenyum kikuk "Ganggu ya?"

Oliv mengembuskan nafas berat. "Sorry gue kira Regan," ucapnya lalu meneliti Axen dari atas sampai bawah  "Lo kesini mau ngapain?"

Axen menggaruk lehernya ragu "Gue mau ajak lo ke markas."

Melihat raut wajah Oliv yang tak bersahabat, Axen kembali bersuara.
"Jangan mikir aneh - aneh. Gue cuman pengen lo ngajarin gue masak buat anak anak Gask. Soalnya Aldo yang biasa jadi chef kita lagi sakit."

Oliv berpikir sejenak. Kemudian mengangguk. "Sebenernya gue males. Tapi kasian juga sih kalo kalian mati kelaperan."

Axen terkekeh "Kalo kasian berarti mau dong?"

"Hm, buruan." Oliv melewati Axen lebih dulu.

"Lo nggak mau ganti baju dulu?" tanya Axen. Oliv menggeleng.

"Kenapa emang kalo gue makek piayama? Lagian gue makenya nyaman nyaman aja kenapa jadi lo yang sewot?" balas Oliv membuat Axen mengerjap tak percaya. Padahal ia hanya menanyakan biasa.

"Nggak gitu astaga. Justru gue seneng liat lo apa adanya, biasanya kan cewek - cewek pada dandan gitu kalo mau ketemu cowoknya."

Oliv memiringkan kepala "Emang lo cowok gue?"

Axen kembali menggaruk lehernya salah tingkah "M,maaf bukan gitu hehe."

Oliv mengulum bibir. Cowok didepannya ini berbeda dengan Regan. Axen mudah salting dan juga malu. Sedangkan Regan terlalu percaya diri dan tidak punya malu. Tunggu kenapa ia jadi membanding bandingkannya dengan Regan?

***

Sesampainya di markas milik Axen, Oliv disambut ramah oleh anggota  geng Gask. Ia hanya membalas sapaannya dengan tersenyum canggung.

"Kakak cantik namanya siapa?"

"Lo jangan bikin anak orang nggak nyaman yon." tegur Axen.

Oliv terkekeh "Santai kali ah, kenalin gue Oliv."

"Nama yang cantik sama kayak orang– aduhh." Dion meringis kala Axen menggeplak kepalanya dengan panci.

"Maaf ya liv," ucap Axen tak enak sendiri. Oliv mengangguk senyum.

Mereka lalu melangkah kearah dapur. Oliv dikejutkan dengan banyaknya alat masak yang begitu lengkap. Bahkan dapur Oliv saja tak sejangkap ini.

Oliv tertegun, matanya mengitari dapur luas itu "Semua inii kalian yang beli?"

Axen mengangguk mewakili "Aldo hobi masak. Dia kalo gabut ngajakin kita maen master chef. Aldo yang masak terus kita yang makan buat ngenilai."

Oliv ber oh ria. Dibalik keurakan masing masing geng motor, mereka memiliki keunikan tersendiri. Geng Gask ini disekolahnya sudah dicap sebagai musuh. Tapi Oliv tak peduli, toh dia tidak memiliki masalah apapun dengan mereka.

Axen menatap sinis gerombolan teman-temannya yang merusak pemandangan "Kalian ngapain ikut kesini semua?"

"Takut lo modusin dia, nggak rela gue."

REGANOLIVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang