"Barusan nenek gue nelfon, nyuruh gue kesana besok. Ikut yok," ajak Reza.
"Sorry, gue nggak bisa. Mau ngapelin Oliv." Regan mengibaskan tangannya sombong.
"Bodo amat. Lo nggak penting. Ya nggak bro?" Reza menatap Baron, Kenzo, Raffa meminta perlindungan. Namun mereka hanya menatapnya datar.
"Gue nggak ikut."
"Gue juga."
Reza berdecak, "Lo Raf?" Raffa menggeleng membuat Reza mendengkus malas.
"Anjing!" umpat Baron memberang, keempatnya sontak menoleh, heran.
"Daritadi nyari cewe nggak nemu-nemu bangsat! Adanya cowo sange semua sialan." Baron melempar handphone nya kearah Regan. Membuat yang lainnya penasaran dan ikut melihatnya.
Regan mengerutkan alis, didalam sana tertera chatbot anynomous. Apa itu? Jujur, ia tak pernah memainkan aplikasi selain Line, Wa, dan Ig. Game? Regan tidak bisa main game online, ia hanya punya satu game, mau tau apa? Cacing-cacingan.
"Yaiyalah lo mainnya jam segini cewek pada tidur," celetuk Raffa.
"Lo main gituan Raf?" Raffa mengangguk. "Gue juga udah punya cewek, anak Bandung. Bulan depan kita bakal meet."
Keempat temannya dibuat cengo. Raffa ini lho! Yang biasanya polos nggak tau apa-apa bisa berubah drastis, ngerti cewek pula, hadeh. Baron mengulurkan tangan, memegang dahi cowok itu. "Panas anjir pantesan. Sakit lo?"
Raffa menepis tangan Baron. Kemudian terkekeh geli, "Gue udah berubah. Mami— eh Mama tiap hari manggil orang, dibayar buat ngajarin biar gue nggak kaya anak kecil lagi."
"Anjirr gitu doang ampe bayar orang? Mending sama gue aja, gratiss! Gue kasih liat video profesor Sugiono dijamin langsung dewasa lo."
"Sugiono siapa?" bingung Raffa. Membuat keempat temannya menahan tawa.
"Parah, suruhan emak lo nggak ngejelasin tentang Lord MahaGuru Sugiono? Pecat aja Raff, ilmunya kurang itu," ucap Reza.
"Yauda deh, nanti gue minta jelasin siapa—"
"Jangan Raff," ujar Kenzo.
Baron tergelak. "Ken, Raffa aja udah punya cewek. Lo kapan?" mendengar itu, Kenzo melirik kearah Regan.
"Ohh iyaa, kan si onoh lagi sama Regan. Sabar ya Ken." Kenzo mengangguk, tertawa. Mereka tahu kalau Oliv ternyata adalah teman masa kecilnya, Kenzo juga jujur memiliki perasaan lebih pada cewek itu. Tapi semenjak tahu kalau Oliv dekat. Ralat, jadian dengan Regan, ia membuang perasaan itu.
"Nggak enak banget Raffa kaya gini. Nggak bisa dibego-begoin anjir."
"Udah ah, mana hapenya gue mau balesin cowok-cowok cabul." Regan menyambar handphone Baron. Memencet tombol search pada chatbot tersebut.
Anynomous chat
/Search
Partner found 🐵
/next — find a new partner
/stop — stop this dialogHai gw cowok.
Kalo lu cowok skip aja.Gue cewek
Sange gk?
Iya nih temenin dong:(
Umur?
40 sayy
Tapi body tante mantepp kok😘Wihh suka nih yang begini.
Pap dong tant😋😍
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANOLIV
Teen Fiction[part lengkap & belum direvisi] Membuat orang naik pitam adalah hobi Regan. Sehari tidak membuat orang emosi rasanya tidak afdol. Ibarat sup tanpa micin, hambar bro! Namun, akibat dari sifat menjengkelkannya itu, alhasil ia jadi sering dikroyok mass...