14. Solo vs Squad

3.4K 427 42
                                    

Regan gregetin jadi pengen up terus haha.
happy reading💃

****

Semalam Regan kena omel habis-habisan dari sang Ayah. Bagaimana ia tidak marah, Regan menyalakan speaker dengan volume yang keras udah gitu tengah malam lagi. Awalnya Xafier mengira musik itu berasal dari acara pernikahan tetangganya. Tapi mana mungkin acara nikah menggunakan lagu dj. Coba aja Regan menyalakan lagu dangdut, mungkin Xafier akan bergabung joget.

Sepertinya Rina menyesal telah membolehkan Regan membeli lampu disko untuk kamarnya, Ini akibatnya Regan jadi begadang sampai lupa makan dan minum hanya karna keasikan jogett seperti orang yang kehilangan kesadaran.

"Abang kalo gak bangun lampunya bunda jual!" kesal Rina karna sejak tadi putranya itu enggan membuka matanya.

Sontak Regan berdiri tegap dan langsung beranjak dari kasurnya, sebelum Rina benar-benar menjual lampunya.

Setelah dirasa rapi, Regan menuju ruang makan, alangkah terkejutnya ia melihat teman bangornya melambaikan tangan kearahnya sambil menyantap makanan dimeja dengan rakus.

"Lo ngapain disini gan?" tanya Baron.

"Harusnya gue yang nanya ke kalian goblok!"

"Abang mulutnya," tegur Rina sedangkan yang ditegur hanya cengengesan.

"Keceplosan bun,"

"Boong tan, Regan emang mulutnya udah rusak, kalo gaada tante semua hewan disebut," ucap Reza membuat mata Regan membulat.

"Anjing," reflek Regan lalu menutup mulutnya.

"Regan!" bentak Xafier.

"Keceplosan lagi," elaknya.

"Kita kesini karna numpang makan gan," ungkap Baron sambil melahap nasi goreng serakah.

Regan memutar bola matanya jengah, "Ciri ciri orang gak punya lobang pantat."

"Regan! ini lagi makan jangan ngomong jorok," tegur Ayahnya kembali.

"Busett om lobang pantat doang jorok? belom aja aku sebutin isinya," balas Regan yang langsung dihadiahi sendok melayang tepat dikepalanya.

Keempat temannya mewanti-wanti agar tidak tertawa, takut kena juga kan gak lucu.

***

"Gan gan itu si Axen bukan?"

Regan menajamkan pandangannya, "Eh iya, itu cewe yang dibonceng dari sekolah kita?"

Kenzo yang melihat jelas hanya terseyum miring.

"Todong aja gimana? berani banget tu kunyuk ke sekolah kita sendirian. Biasanya juga bawa sekampung," ujar Baron.

Saat berpapasan, Regan dengan cepat menghadang motor milik Axen, membuat ia ngerem mendadak.

"Come on bro," Regan menepuk-nepuk pundak Axen, lain dengan Axen yang menatapnya heran.

ia kemudian berdecih, "Kalian mau ngeroyok gue? cupu." ucapnya dengan menekan kata terakhirnya.

Baron mendelik, "Bukannya lo yang sering ngeroyok Regan pas lagi sendiri? Hilang ingatan kah?"

Regan tertawa ,"Hilang ingatan habis ditabrak truk oleng kali," kelakarnya.

Regan turun dari motornya , ia lalu menatap Axen dari atas sampai bawah, "Kayaknya nggak deh, soalnya kalo abis ditabrak tu wajahnya jadi ginii," Regan menarik kedua pipi Axen hingga hidungnya yang tadinya mancung menjadi lebar. Tak hanya sampai disitu ia juga menarik kedua sudut matanya hingga menjadi sangat sipit.

REGANOLIVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang