31. Dibalik Senyuman

390 300 184
                                    

"Dibalik Senyum tulus dan kata ikhlas itu ada luka yang tak bisa ku ungkapkan"


Suasana pagi kali ini tidak seperti biasanya rumah dengan gaya minimalis tersebut sedari tadi sudah terdengar suara ribut-ribut dari penghuni rumah padahal jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi tetapi keduanya sudah membuat kebisingan di hari yang cerah ini

"Mas, Aisyah hanya pergi berbelanja sebentar" ujar seorang wanita yang sudah gemas dengan sikap sang suami yang tidak mengizinkannya melakukan apapun. Walaupun itu sekedar pergi berbelanja

"Enggak sayang, Mas khawatir sama kamu, gak lihat apa perutmu yang udah besar begitu? Mas aja sampai takut dia meletus " Alex sepertinya sudah berpikir terlalu jauh. Mana mungkin perut meletus memangnya balon apa

"Mas, perut itu bukan balon yang bakalan meletus," kesal Aisyah yang tak habis pikir melihat pikiran Alex yang sudah terlalu mengadi-ngadi

"Gak boleh sayang, biarin mbok Inem yang belanja, kamu disini aja,"

"Ya udah kalau gitu aku ikut mbok Inem aja ke pasar gimana?" bujuk Aisyah sekali lagi.

Ayolah saat ini Dirinya benar-benar bosan semenjak usia kehamilan nya yang memasuki bulan ke 7 Alex tidak membiarkan nya melakukan apapun bahkan pria itu sudah menyewa begitu banyak Asisten rumah tangga padahal dia masih bisa melakukannya tapi tetap saja Alex keras kepala

"Tenang aja sayang, uang mas gak bakalan habis jika hanya menyewa Beberapa Asisten dirumah ini, kamu gak tau apa kalau Mas keluarga sultan," begitulah jawaban pria itu ketika dia nasehati untuk tidak terlalu boros. Sepertinya sifat sombong itu memang sudah mendarah daging ditubuh Alex, dan sepertinya sangat sulit untuk menghilangkannya

"Mas ... boleh ya," ujar Aisyah sekali lagi karna tidak kunjung mendapat izin dari suaminya itu

Alex menghembuskan nafas lelah. Kenapa Istrinya begitu keras kepala. Ingat Alex kau juga punya sifat yang sama dengan wanita itu. Ternyata benar, jika jodoh adalah cerminan diri kita. Saran dari Alex kalau mau cari jodoh yang baik perbaiki diri dulu jangan ngarep dapat pasangan yang baik kalau kitanya aja belum baik

"Baiklah terserah mu saja." akhirnya Alex lah yang terpaksa mengalah. Karena jika diteruskan dia yakin ini tidak akan selesai-selesai perihal pergi ke pasar ini. Jadi sebagai seorang pria dialah yang terpaksa harus mengalah

"Terimakasih Mas," ucap Aisyah sambil mengecup pipi kanan pria itu. Sementara yang mendapat kecupan singkat itu merasakan telinganya memanas

"Mas, kenapa telinganya merah begitu?

"Gak papa, cuman Ke gigit semut besar tadi,"

"Memang semut ada yang besar Mas?" tanya Aisyah yang tak habis pikir dengan jawaban pria didepannya

"Ada, buktinya telinga Mas sampai merah begini," satu hal yang Alex sadari ternyata selain dingin istrinya juga punya sifat yang sangat polos begini. Benar kata orang jika sifat pasangan kita satu persatu akan keluar seiring berjalannya waktu

"Kalau begitu Aisyah pamit dulu ya Mas, kasihan mbok Inem udah nungguin," pamit Aisyah sambil mencium punggung tangan suaminya

"Tunggu, biar Mas antar aja, lagipula Mas juga udah mau berangkat kerja." tahan Alex sambil menyudahi acara sarapannya paginya. Tak lupa dia menghabiskan segelas susu yang sudah disiapkan oleh istrinya itu

FATED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang