8. Pesan Seorang Ayah

946 763 224
                                    

" Nak, Ayah hanya berpesan padamu jangan pernah sakiti dia, ingatlah jika dia tercipta dari tulang rusukmu, jika kamu menyakitinya, sama saja dengan kamu menyakiti dirimu sendiri, sudah cukup selama ini dirinya mengalami hal pahit , jika kamu tak sanggup untuk menjaganya lebih baik kamu kembalikan dia kepada ayah"





Tampak sepasang suami istri yang masih terlelap dengan pulasnya diatas ranjang berukuran king size, kedua pasangan itu sepertinya sangat lelah, mengingat lama nya acara resepsi pernikahan yang diadakan kemarin malam.

Bahkan keduanya langsung terlelap setelah selesai membersihkan diri. Tampak sang istri yang sedikit terusik dari tidurnya akibat suara alarm jam yang berada diatas nakas tempat tidur.

Aisyah mematikan alarm jam weker yang terletak di sebelah tempat tidurnya, gadis itu melirik jarum jam yang kini tengah menunjukkan pukul 05.00 Subuh. Aisyah kemudian membalikkan badannya menghadap ke samping, netra hijau itu terkejut ketika mendapati seorang pria yang kini tidur disampingnya. Aisyah bahkan lupa kini dia sudah menjadi seorang istri

Melihat wajah itu tertidur dengan pulasnya, membuat Aisyah sedikit tidak tega untuk membangunkannya. Wajah Alex saat tidur begitu damai. Tapi, siapa sangka jika terbangun malah kebalikannya.

Gadis itu kemudian menurunkan kakinya dari ranjang dan beranjak kearah kamar mandi. Aisyah memutuskan untuk sholat terlebih dahulu setelah itu baru dia akan membangunkan suaminya. Mengatakan suami membuat lidah Aisyah sedikit aneh.

Setelah menyelesaikan sholatnya, Aisyah kemudian berjalan kearah ranjang dimana Alex masih tertidur dengan lelapnya.

"Alex," panggil Aisyah sambil mengguncang badan pria itu. Tapi Alex sama sekali tidak merespon

"Alex" panggil Aisyah sekali lagi

"Hmmmm ...."  kata Alex lebih terdengar seperti dengkuran.

"Kenapa sesusah ini membangunkan pria ini?" Batin Aisyah tak habis pikir. Aisyah merasa dirinya seperti membangunkan bocah 5 tahun padahal kenyataannya dia adalah pria berumur 30 tahun. Ternyata benar jika usia tidak selamanya mencerminkan sikap

"Alex bangunlah, pergilah sholat terlebih dahulu, setelah itu baru lanjutkan kembali tidurmu" kata Aisyah sekali lagi

"Iya Syah sebentar lagi, biarkan aku tidur 5 menit lagi" ucap Alex dengan suara serak khas orang yang masih mengantuk

"Baiklah, kalau begitu aku akan kebawah menyiapkan sarapan," ucap Aisyah mengalah

"Jangan lupa sholat subuh" sambung Aisyah lagi sebelum akhirnya menutup pintu kamarnya

Aroma masakan menyeruak sampai ke dalam sebuah kamar bernuasa putih itu, mencium bau masakan yang cukup pekat membuat Alex terbangun tidurnya. Dengan penampilan acak-acakan khas orang bangun tidur pria itu turun dari ranjangnya dan berjalan mencari sumber aroma masakan

Rasa lapar langsung mendera Alex, cacing diperutnya sudah berdemo meminta agar segera diisi "Siapa yang memasak seharum ini?" Batin Alex bertanya-tanya sambil terus berjalan mencari aroma masakan

Aisyah? Tenyata gadis itulah yang saat ini memasak. Dapat Alex lihat gadis itu kini memakai apron pink dengan baju kaos dan training yang melekat di tubuhnya, serta hijab instan berwarna hitam yang melekat dikepalanya.

FATED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang