[42] You don't know?

59 16 17
                                    

"Apa yang terjadi??"

Jiu yang baru masuk merasa bingung. Sebab apa? Sua duduk sambil melipat kakinya dengan wajah yang ditekuk ke bawah.

"TIDAK ADA APA-APA, DIAM!" Bentak Sua.

Yoohyeon mendekat ke arah Jiu dan membisikkan sesuatu.

"Ah.... Ah~ Begitu rupanya, baiklah"


  Chaerim dan Hyeongjin masuk kembali. Mereka juga menyerahkan hadiah yang mereka untuk Gahyeon. Dengan begitu semangat dia membuka semuanya. Tidak peduli sebagus apa mereka membungkus hadiah tersebut, semuanya langsung rusak. Itu membuat Sua bertambah kesal. Dia begitu bersemangat membungkus kado dengan sangat rapi dan cantik. 

  Tapi sekarang, sudah jadi robekan kertas kecil yang berhamburan di sekitar Gahyeon. Tapi Sua tidak bisa berlama-lama kesal, dia lemah dengan keimutan Gahyeon. Dia juga sudah pusing mendengar Gahyeon menangis jadi, dia mengalah.


"Gahyeon-a...."

"Ne??"

"Kau yakin Sarang tadi pergi ke toilet?" Tanya Chaerim.

"Eoh....? Sarang.... Ada disini??" Yoohyeon tampak terkejut.

Gahyeon berbalik dan melihat Yoohyeon. Dia tersenyum canggung.

"I-iya.... Aku mengundangnya.... Eonni"

"Lalu dimana dia?!" Yoohyeon mencoba mencari Sarang.


  Jujur pernyataan Gahyeon membuat semua kakak-kakaknya seketika terdiam. Siyeon yang sedang duduk santai seketika tegang. Sua yang sibuk dengan ponselnya langsung berhenti dan melihat ke sekitarnya. Hal yang sama juga terjadi dengan Jiu, dia sampai berbalik badan mencoba mencari gadis tersebut. 

  Handong terlihat gugup, dia memainkan rambutnya menyalurkan kegugupannya. Dami diam-diam juga mencari Sarang. Chaerim pergi ke toilet tepat setelah menyerahkan hadiah kepada Gahyeon. Di toilet tidak ada siapa pun, semua pintu bilik toilet terbuka. Bahkan dia sampai mencari ke toilet pria. Tapi gadis itu tidak ada dimana pun. Tidak mungkin gadis itu di luar, Chaerim dan Hyeongjin terus berada di luar.


"Apa dia kabur?? Dia tidak bawa hadiah bukan? Jadi dia kabur karena takut kau marah" Hyeongjin tertawa kecil.

"Tapi itu tidak mungkin...." Siyeon tiba-tiba menjawab.

"Karena tas miliknya ada di sini, di bawah meja"


  Gahyeon mendekat ke arah Siyeon. Dia mengintip ke bawah meja dan menemukan tas Sarang. Jika tas ini ada disini lalu kemana gadis tersebut?? Wanita yang sedang berulang tahun tersebut menarik keluar tas abu-abu tersebut. Memang tidak sopan, tapi dia sedang mencari sesuatu. Benar saja, ponsel Sarang ada di dalam tas. 

  Dengan timer yang menyala?? Gahyeon mengerutkan keningnya. Jiu mendekat dan dengan segera Gahyeon menujukkan layar ponsel Sarang. Semua orang mendekat dan melihat timer yang masih terus menerus menghitung mundur tersebut. 


"Dia meninggalkan ponselnya dengan timer yang berjalan?" Handong bertanya.

"Untuk apa?" Lanjutnya.

"Kemungkinan dia pergi sekitar lima belas menit yang lalu" Sua menjelaskan.

"Bagaimana eonni tahu??" Dami bertanya.

"Lihat itu, timer itu menunjukkan tujuh belas menit lagi timer akan berhenti dan berbunyi. Tapi lingkarannya sudah akan sampai terisi setengah. Jika kita memasang timer selama tiga puluh menit, maka seharusnya perlu waktu yang lebih lagi agar sampai setengah lingkaran. Berarti, kemungkinan dia menyetel timer sekitar tiga puluh satu sampai tiga puluh lima menit"

Warm youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang