[25] Explain or not

66 18 26
                                    

  Mereka bertiga berjalan bersama melontarkan candaan untuk satu sama lain. Yuwi mempunyai kesempatan paling banyak untuk menggoda dua temannya yang sama-sama sedang berbunga-bunga. Harin masih terus membatah kalau dia dan teman-nya itu memiliki hubungan spesial. 

  Sayangnya bagi Harin, semua pembelaan dirinya gagal. Orang yang sedari tadi dibicarakan justru datang. Tentu saja ini berita bagus untuk Gahyeon dan juga Yuwi. Harin pergi lebih dulu bersama kekasihnya tersebut sehingga kini hanya Gahyeon dan Yuwi yang berjalan bersama.


"Jadi.... Coba cerita lagi!" Yuwi tersenyum lebar.

"Mweoya?" Gahyeon berhenti berjalan.


  Wanita bermarga Lee itu akhirnya paham dengan maksud Yuwi. Dengan antusias Gahyeon menceritakan semuanya, tentang malam dimana Sarang datang dan meminta maaf padanya. Dia menceritakan semuanya, bahkan tubuhnya juga ikut memperagakan apa yang terjadi. 

  Temannya tersebut dengan senang hati mendengarkan dan bahkan mengikuti setiap gerakan Gahyeon. Setiap lompatan, setiap ucapan, Yuwi menirukan semuanya. Sampai akhirnya cerita tersebut masuk kebagian dimana kedua orang tersebut bertemu.

"Terus.... Pas gue lompat lagi.... TAP! Dia muncul deh persis di sebelah kiri gue!" Gahyeon tersenyum lebar.

  Hening tidak ada jawaban. Gahyeon membuka kembali matanya yang hilang karena tersenyum. Dia melihat Yuwi yang tampak terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka. Gahyeon melambaikan tangan dihadapan temannya tersebut tapi tidak direspon. 

  Apa yang dilihat wanita di depannya ini sampai terdiam seperti itu? Apa jangan-jangan dia melihat orang jahat? Atau melihat hantu? Dengan keringat yang mulai muncul di keningnya, Gahyeon yang jelas sekali takut berbalik untuk melihat sesuatu di belakangnya. 


"Ah..... Hah.... Syukurlah..... Lee Gahyeon-ssi....." Orang itu mengusap keringat yang mengucur deras di keningnya dengan lengan baju hitamnya.

"Heol...... Daebak!" Yuwi akhirnya tersadar dari rasa terkejutnya.

"SARANG-A!!" Gahyeon berteriak cukup kuat.

"Ah ne....." Sarang tersenyum sambil menahan sedikit rasa sakit pada telinganya.

"Ah..... AH YA!! Gue harus..... Harus cepet pulang!! Annyeong!!!" Wanita itu berlari secepat mungkin menjauhi Gahyeon dan Sarang.


  Gahyeon bertanya-tanya di dalam kepalanya, bagaimana bisa Sarang datang tepat saat dia bercerita. Terlebih lagi muncul disaat dia tepat menceritakan saat dia mendapati Sarang sudah muncul di sebelahnya. Apa pun itu! Gahyeon tidak peduli, karena dia sangat senang bisa bertemu dengan gadis itu kembali. 

  Sarang hendak mengajak wanita yang dia temui itu ke mini market saat wanita itu sudah lebih dulu menawarinya hal yang sama. Sarang cukup terkejut tapi dia langsung menyetujui tawaran tersebut.


"Jadi kau mau apa?" Gahyeon berbalik dan menatap Sarang.

"Eum... Tidak perlu... Aku tidak mau apa-apa" Sarang menjawab sambil mengusap lehernya.

"Baiklah kalau begitu, tunggulah disana, aku ingin beli sesuatu dulu"

Sarang duduk di kursi yang tersedia dan menunggu Gahyeon dengan sabar. Setelah beberapa menit, dia keluar dengan membawa beberapa makanan ringan.

"Jadi...?" Gahyeon bertanya sambil membuka salah satu bungkus keripik kentang dihadapannya.

"Ah.... Aku ingin mengambil kembali jaketku" Jawabnya cepat.

Warm youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang