[52] Countdown 2

55 15 27
                                    

  Sarang yang mendengar itu terdiam dengan wajah terkejut. Sua memberikannya anak anjing sebagai hadiah ulang tahunnya dan itu sungguhan. Wanita itu melihat gadis yang berulang tahun itu dan tersenyum kecil. Ia dengan cepat mendekat dan berlutut di hadapannya. Sua tertawa kecil dan mengusap pipi gadis itu dengan penuh kasih sayang. 

  Ucapan itu sudah Ia rencanakan hanya tinggal keluar dari mulutnya. Tidak masalah jika yang lainnya ikut mendengar. Tapi tiba-tiba saja dia gugup, menjilat bibirnya sedikit berusaha tenang. Sua menatap Siyeon dan wanita itu paham. Dia membawa yang lain menjauh sesaat. Setelah tersisa mereka saja, Sua mulai menatap Sarang.


"Aku tidak tahu kenapa aku jadi begitu gugup. Aku sudah menyusun semuanya tapi aku melupakannya begitu saja" Sua tertawa kecil.

"Huf.... Baiklah....! Eheum! Jadi....." Mata mereka bertemu lagi.

"Selamat ulang tahun Kim Sarang, semoga kau hidup bahagia dan tidak ada lagi yang bisa menyakitimu. Aku tahu sebagai orang yang menyakiti, sangat menyakitimu aku tidak pantas mengatakan itu. Tapi untuk kau ketahui Sarang-a..... Sekali pun kau tidak menganggapku eonni-mu lagi, bagiku kau tetaplah adikku. Kapan pun kau membutuhkanku aku akan berusaha ada untukmu" Air mata itu lolos begitu saja tidak dapat Ia tahan.

"Maaf.... Aku tahu ini sangat terlambat untuk mengatakan itu. Aku tahu mungkin bagimu memaafkanku adalah hal yang mustahil. Tapi aku menyadari kesalahanku dan dihukum untuk itu. Setelah kehilanganmu untuk yang kedua kalinya aku benar-benar dihukum. Hubunganku dengan Siyeon mungkin terlihat seperti hubungan biasa. Tapi sebenarnya kami bersama tidak hanya karena itu, kami menjalani hukuman" Sarang yang mendengar itu hanya memasang wajah datar.

"Selama ini aku mencarimu.... Menunggu saat dimana aku berani menekan nomormu dan berusaha bicara...... Aku berusaha meraihmu ketika aku melihatmu di restoran namun yang hanya bisa aku lakukan hanyalah melihatmu dari jauh sambil terus mengucapkan kata maaf..... Maafkan aku....... Maafkan aku..... Maafkan aku telah membuatmu terluka"


  Sarang hanya bisa berdiam diri melihat Sua mulai menangis. Hatinya terbagi menjadi dua bagian yang sama-sama menangis. Menangis menahan rasa sakit akan kenangan lama yang muncul kembali. Menangis karena telah membuat dua orang yang pernah sangat berarti dalam hidupnya harus menajalani hukuman. Seharusnya dia yang dihukum. 

  Semua ini tidak akan terjadi kalau dia tidak ada. Jika dia tidak pernah hadir dalam hidup Sua atau pun Siyeon maka nasib keduanya bisa lebih baik. Semua ini salahnya. Apa yang menimpa semua orang disana adalah salahnya. Seharusnya dia sangat sadar akan hal itu dan tidak membuat Gahyeon mengalami hal yang sama. Sarang diam-diam mengutuk dirinya sendiri karena tidak pernah bisa membuat orang yang Ia cintai bertahan.


"Kau tahu eonni......" Sarang meraih pipi Sua membuat wanita itu terkejut dalam tangisnya.

"Aku mengutuk diriku sendiri setiap kali semua orang di sekitarku mengalami kesialan. Semuanya salah, salahku. Tidak ada yang bisa membuat kalian bangga terhadapku, wajar saja kalian bernasib sial...... Semuanya adalah salahku" Sarang melepaskan tangan Sua dan berjalan menjauh.

"Kau tahu eonni..... Hari ini akhirnya aku bisa menikmati ulang tahunku dengan kedua orang tua kandungku. Kau tahu apa yang aku takutkan?" 

Sarang berbalik dan memandang Sua dengan senyuman di wajahnya. Sua yang melihat itu langsung menghampiri Sarang dan memeluknya.

"Aku akan dihukum lagi eonni..... Aku telah serakah..... Aku menginginkan apa yang bukan milikku..... Aku ingin menghabiskan waktu dengan Eomma dan Appa yang bahkan bukan orang tuaku....." 

Warm youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang