40

6.1K 582 22
                                    



Hari pertama tiba di thailand aku sudah langsung mengerjakan pekerjaanku. Dari siang hingga sore hari aku di sibukan dengan pemotretan untuk produk thailand yang aku bintangi. Sebenarnya aku disini hanya punya waktu tiga hari aku meminta waktu lebih tapi manager tidak bisa menjanjikan karena jadwal sedikit padat untuk bulan ini. Aku ingin bertemu dengan Lisa dulu sebelum kembali ke korea, aku memberitahu irene bahwa kita akan bertemu Lisa lusa. Aku memintanya irene untuk menghubungi Lisa karena aku masih merasa takut jika aku yang memulai duluan dia tidak akan mau membalas pesanku.

"Kita akan bertemu Lisa besok di cafe Tempatnya dia yang memilih" Kata Irene.

Selesai dengan pemotetrean dihari pertama kami memilih segera ke hotel setelah makan makan. Aku mengajak Irene menemaniku ke thailand karena aku tahu aku akan merasa bosan tanpa ada seseorang menemanu bicara di tambah hubunganku dengan lisa sedang tidak baik - baik saja hingga saat ini walau pun kita akan bertemu tapi aku tetap berani seorang diri.

"Apa Lisa tidak berencana kembali ke korea? Mau sampai kapan dia disini, aku tahu ini adalah tanah kelahirannya tapi dia jugabekerja dan bersekolah di korea kan" Ujar Irene saat kami tengah berbaring di kamarku.

"Dia mungkin masih punya sesuatu yang dia urus disini. Kau bisa menanyakan itu besok" Kataku masih terpaku pada laptop.

"Aku tidak mengerti denganmu. Kau memintaku menemanimu ke sini, kau memintaku untuk bertemu Lisa tapi kau bahkan tidak berani bertanya apa pun padanya. Hubunganmu dengannya masih belum baikan juga ? Oh God jennie! Ini sudah lebih dari setengah tahun sejak kau mengurui dia terus karena pantat homophobiamu" Ujarnya panjang. Aku menghela nafas dan menoleh ke irene yang masih menonton film dengan mulutnya yang menguyah. Dia bicara tanpa berdosa sedikitpun padaku.

"Itu hanya kesalahan masa lalu. Kami sudah baik - baik saja sekarang. Aku sibuk dengan jadwalku dia juga dengan kuliah dan urusannya, kami jarang bertemu bukan berarti ada masalah"

"Terserah jen, besok kita bertemu dengannya. Lisa berkata miyeon juga ada disini. Ku dengar dia bolak balik ke thailand terus sejak Lisa ada disini" Ucap irene.

"Kau tahu dari siapa?"

"Jisoo. Hanya jisoo di antara kita yang masih cukup berkomunikasi dengan Lisa"

Aku mengangguk pelan. Irene benar Jisoo adalah orang terdekat lisa sekarang. Bahkan untuk terkahir kalinya dia meninggalkan korea bulan januari lalu dia memberitahu hanya lewat jisoo.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya irene tiba - tiba.

"Tidak ada, hanya pekerjaan" Aku bohong. Aku sedang memikirkannya, pikiranku pada Lisa.

"Benar? Jangan mencoba bohong jennie" Tatap irene kini curiga padaku. Aku mengambil minumku di meja samping sebelum kembali ke laptopku.

"Apa lagi, jangan ganggu aku. Kau bertanya seolah tidak tahu pekerjaanku" Jawabku mencoba mengalihkan.

"Astaga. Aku tahu pekerjaanmu, hanya saja kau merengek padaku dikorea memintaku untuk datang kesini bersama lalu setelah disini kau mencoba mendorongku untuk mengubungi Lisa terus. Katakan saja, aku tidak akan keberatan dengan masalahmu itu dengannya Jen" Irene berkata yang membuatku memutarkan mata.

"Aku memintamu bersamaku karena hanya kau yang sedang libur. Jisoo dan yang lainnya bekerja jika mereka bisa aku pun tidak akan memaksamu. Sekarang berhenti ayo pesan cemilan. Aku lapar" Ujarku dan mengambil ponsel untuk memesan makanan.

Aku mendengar irene mendengus seraya sedikit mengumpat. Aku tidak memperdulikannya aku terus memainkan ponselku. Jauh di dalam itu bagaimana aku harus bertemu dengannya besok, ini pertama kalinya lagi setelah kami lost kontak hampir dua bulan. Ini saatnya, Aku ingin bicara banyak dengannya.

the rainbow isn't straightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang