Seulgi berjalan menaiki anak tangga. Ia membuka pintu atap, dan ia sudah disambut oleh Taeyong yang merentangkan tangannya. Seulgi tertawa singkat sebelum akhirnya berlari memeluk Taeyong.
"Aku merindukanmu." Taeyong mengecup singkat puncak kepala Seulgi.
"YA! Kita bertemu setiap hari." Seulgi melepaskan pelukannya namun tangannya masih di pinggang Taeyong.
"Tapi aku merindukanmu." Taeyong mengusap lembut rambut Seulgi.
Seulgi yang mendengarnya hanya terkekeh,
"Kau pulang hari ini kan ?" Tanya Seulgi saat keduanya duduk di kursi yang sudah tersedia.
Taeyong berdehem, ia melirik Seulgi yang menatap lurua ke depan."Kau tidak ingin mengatakan sesuatu ?" Taeyong membenarkan anak rambut Seulgi yang tertiup angin. Gadis itu sekarang sudah dewasa,
"Kembalilah dengan cepat." Seulgi menatap Taeyong, sang kekasih tersenyum. Taeyong mengenggam kedua tangan Seulgi, mencium tangan tersebut.
"Tentu. Aku akan menghampirimu begitu aku pulang dari Inggris." Taeyong mengusap lembut wajah Seulgi,
Taeyong mendekatkan wajahnya, memiringkan kepalanya, mata Seulgi terpejam ketika bibir Taeyong melumat bibirnya, begitu lembut, Seulgi beralih mengalungkan tangannya di leher Taeyong, membuat ciuman tersebut terjadi lebih lama lagi. Seulgi mengakhiri ciuman tersebut karena ia sudah kehabisan nafas, Taeyong membawa Seulgi ke dalam pelukannya, meletakkan kepala gadis itu di dadanya dengan tangan yang masih terpaut.
°°°
Naeyeon menatap Taeyong yang duduk di sebelahnya, keduanya akan terbang ke Inggris.
"Kau terlihat begitu bahagia. Ada apa ?" Tanya Nayeon yang penasaran karena Taeyong yang tersenyum terus menerua.
"Ani." Jawab Taeyong singkat, Nayeon mengangguk paham. Ia beralih menatap ke depan, dalam hati ia akan mencari tahu semuanya.
°°°
Seulgi memandang gelang yang melingar di tangan kirinya, Seulgi tersenyum setiap kali mengingat nya.
"Waah cantik sekali." Seulgi memperhatikan gelang dengan mutiara putih dan bunga biru di beberap tempat.
"Kau suka ?" Taeyong menatap wajah cerah Seulgi, Seulgi mengangguk dengan masih menatap gelang tersebut.
"Satu lagi." Seulgi mendongkak, menatap Taeyong yang mengeluarkan sesuatu dari kantong mantelnya. Seulgi sedikit terkejut ketika Taeyong meletakkan keychan bunga terompet miliknya.
"Aku pikir sudah hilang. Terimakasih." Seulgi mengenggam erat keychan tersebut. Taeyong tersenyum, ia mengecup kening Seulgi lama. Menyalurkan semua rasa sayangnya pada gadis itu.
Seulgi mengemasi barang barangnya, ia berpamitan pada rekan rekannya untuk pulang lebih awal. Di perjalanan tiba tiba saja sebuah pesan masuk. Seulgi tersenyum membacanya.
Sudah 1 tahun sejak kepergian Taeyong, Seulgi menghabiskan waktunya di Pyeongchang dengan hati yang tenang, ia dan Sehun juga masih berhubungan baik, menjadikan malam itu sebagai sebuah kenangan. Pertemanan keduanya lah yang terpenting.
"YA! Kalian dari mana ?" Seulgi yang baru saja sampai di daerah tempat tinggalnya terkejut melihat kehadiran Xiumin dan Sehun.
"Dia baru pulang kencan." Xiumin menunjuk Sehun yang berdiri di samping dengan ponsel di tangannya. Sehun melambai pada Seulgi yang berada di bawah sana.
"Traktir aku sesuatu jika kau resmi pacaran." Seulgi berbicara pada Sehun setengah berteriak. Sehun menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya sehingga membentuk bulat dan menunjukkannya pada Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hay! Seulgi. | Seulyong END
FanfictionSeulgi yang pembangkang dan suka pergi ke klub malam tiba-tiba saja berubah untuk mendapatkan Taeyong. Lalu bagaimana dengan Taeyong? yuk kepoin ceritaku ini.