Chapter 02

1K 130 20
                                    

Taeyong dan Doyoung berjalan menuju kelas dengan segera saat menyadari ini sudah waktunya kuliah dimulai. Saat pintu terbuka, Doyoung dan Taeyong mendapati Seulgi sedang dipojokkan di sudut kelas.

Doyoung yang melihat hal itu acuh. Ia segera pergi ke tempat duduknya diikuti Taeyong. Doyoung terlihat berbicara dengan Yuta yang duduk di depan mereka. Sedangkan Taeyong menolehkan kepalanya ke belakang. Melihat Seulgi yang sedang di bully. Kepala gadis itu bahkan di dorong kesana kemari oleh teman yang lain. Tapi Seulgi tidak melawan.

"YA! Wanita jalang! Untuk apa kau kemari hah? Kau mengotori tempat ini." ucap Irene dengan tangannya yang sibuk menampar pipi Seulgi beberapa kali.

"Kau ini sudah kotor. Tidak pantas ada disini." Jessica menarik rambut coklat Seulgi membuat kepala gadis itu sedikit tertarik.

"YA! Aku mencium bau rokok? Apa kau merokok? Ah benar, dia bahkan pernah ketahuan merokok di depan kita dan tidak peduli akan hal itu." Soojung melipat tangannya di depan dada. Sedangkan kedua temannya tertawa mendengar ocehan Soojung.

"Dengar ya jalang? Jangan sampai mulutmu ini mengadu kemana mana. Kalau sampai kau membuka mulut. Tamat riwayatmu." Jessica membuang muka Seulgi. Lalu meninggalkannya dan kembali duduk di tempatnya. Sedangkan Seulgi hanya menghembuskan napas kasar. Ia merapikan rambutnya, saat itu tanpa sengaja ia bertatapan dengan Taeyong. Sampai akhirnya ia mengakhiri kontak mata tersebut, mengambil tasnya untuk pindah ke tempat duduk paling pojok belakang, sendirian. Karena tidak ada yang mau duduk dengannya.

Tidak berselang lama guru Shin datang. Ia mulai mengabsen mahasiswa.

"Kang Seulgi?" suara tersebut memecah keheningan membuat Seulgi mengangkat tangannya. Guru Shin yang melihat hal itu tersenyum tipis. Dia senang setidaknya Seulgi masih memiliki keinginan untuk hadir setelah bolos satu minggu.

Waktu berjalan lambat saat guru Shin mulai membicarakan materi kuliahnya. Beberapa mahasiswa bahkan tampak malas. Begitu pula dengan Seulgi yang sibuk bermain dengan pensil dan bukunya.

Di akhir kuliah, guru Shin memberikan tugas kelompok. Semua nama mulai dimasukkan dalam kelompok. Dan tersisa dua orang. Karena jumlah yang tidak memadai akhirnya dua orang tersebut dibuatkan kelompok lain tanpa tambahan anggota.

"Saem. Kenapa aku tidak bersama Taeyong?" Irene mendesah kesal saat Taeyong disendirikan.

"Dia bahkan mampu berdiri sendiri. Bekerja keraslah dalam kelompokmu Irene." tungkas guru Shin. Irene yang mendengar hal itu mempautkan bibirnya, sedangkan Taeyong hanya tersenyum. Karena jam sudah berakhir guru Shin segera mengakhiri kuliahnya.

Jam kuliah akan dimulai satu jam lagi. Jadi mahasiswa berbondong bondong keluar kelas. Sampai hanya tersisa Taeyong, Doyoung, Yuta dan Seulgi.
Doyoung terlihat mengemasi bukunya, Yuta yang sudah bangkit dari duduknya.

"Jadi?" tanya Yuta pada Taeyong dan Doyoung. Mereka betiga punya janji untuk bermain basket.

"Taeyong ayo." ajak Doyoung namun Taeyong tetap diam di tempat.

"Tunggu sebentar." Taeyong bangkit dari duduknya. Ia berjalan menghampiri Seulgi yang masih sibuk dengan bukunya. Taeyong bisa melihat bahwa Seulgi sedang menggambar. Doyoung yang melihat tingkah Taeyong melipat tangannya di depan dada. Ia paham. Taeyong satu kelompok dengan Seulgi.

"Hay, Seulgi-ssi." panggil Taeyong

Seulgi menolehkan kepalanya. Dan lagi. Dia bertukar pandang dengan Taeyong. Seulgi segera mengembalikan kesadarannya. Ia kembali fokus pada bukunya, kembali menggambar.

"Kita.." -" Apa?" tungkas Seulgi cepat tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.

"Kita satu kelompok."
Seulgi yang mendengar hal itu menatap papan tulis dan ia mendapati namanya tercetak jelas di bawah nama laki-laki itu. Sial. Umpat Seulgi dalam hati.

Hay! Seulgi. | Seulyong ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang