⚠TYPO BERTEBARAN!!!!
VOTE + KOMEN JANGAN LUPA WOY!!
•••
"Assalamualaikum!!!" ucap dimas dan siswa laki² tadi.
"Waalaikumsalam!!!" jawab seluruh orang yang berada di dalam ruang osis.
Setelah salam selesai dimas langsung berterus terang apa tujuan dia datang ke ruang osis, sekalian juga memperkenalkan siswa laki² tadi.
"Bro!! Ini ada murid baru yang terlambat juga makanya gue kesini" ujar dimas.
"Kenalin siapa lo ke mereka ya, gue mau cabut dulu, yo bro duluan yaa!!!" lanjut dimas, setelah itu dia pergi meninggalkan ruang osis setelah selesai menyuruh siswa laki² tadi untuk berkenalan.
"Ekehm!!!! Nama?!!" tanya zaki to the point.
"Giovan Fernando" jawab anak laki² itu yang bernama Gio.
Setelah perkenalan singkat itu mereka semua langsung kepada tujuan awal yaitu mempertanyakan alasan datang terlambat.
Mereka semua kini telah duduk di sofa yang berada di ruang osis dengan bulan dan gio yang duduk bersebelahan, dan yang lain ada yang duduk ada juga yang berdiri.
"Sekarang gue mau tanya alasan lo berdua telat kenapa?, yang pertama dari bulan!" tanya bagas selaku ketua osis.
"Mau yang simpel atau yang rumit?" bukanya menjawab bulan dengan beraninnya malahan bertanya balik.
"Kalau gue saranin sih yang simpel aja soalnya gue masih gak mood buat ngomong" Lanjut bulan tanpa dosa.
"Sengon banget sih lo!!!" sentak diana yang sudah mulai terpancing emosi.
"Lah, gue kan cuman nawarin aja!!!"
"Tawaran lo itu gak masuk akal yaa!!!"
"Masa sih?!!! Menurut gue masuk akal kok lo nya aja tuh yang akalnya sedikit!!!"
"APALO BILANG HAH!!!" bentak diana yang sudah sangat emosi.
"Lah ternyata lo punya penyakit budek yaa?!! Bwahahhaha" tawa bulan yang mengejek diana langsung dibalas delikan tajam oleh sang empunya.
"Hmpttt!!!!" Gio yang sedari tadi mati matian menahan tawa agar suasana tidak semakin buruk ternyata hampir saja kelepasan untungnya dia bisa mengontrolnya.
Sedangkan anggota osis yang lain lebih memilih mengalihkan pandangannya dari pada menonton perdebatan mereka berdua, jika seandainya saja di ruangan itu ada jonas dan aldy pasti akan seru sayangnya tidak ada huhuhu.
"ANJ-" Ucapan diana terpotong oleh bentakan keras sang ketua osis.
"STOP!!!!!" Seketika ruangan yang tadinya sempat berisik karena dua manusia yang sedang adu mulut itu menjadi hening.
"BISA GAK SIH KALIAN ITU HARGAIN GUE YANG ADA DISINI HAH!!!!! GUE DISINI SEBAGAI KETUA OSIS!!! SEHARUSNYA KALIAN HARGAIN GUE BUAT BERPENDAPAT!!!" bentak bagas dengan emosi yang sudah memuncak.
Bulan yang sempat kaget karena bentakan bagas tadi seketika sadar dan langsung merogoh saku nya untuk mengambil selembar uang kertas berwarna kuning dan langsung menyerahkan kepada bagas.
"Nih kak" ucap bulan yang langsung di tatap oleh semua orang yang berada di situ.
Bagas yang baru saja mengatur emosinya agar tidak meluap merasa bingung dengan tindakan gadis cantik yang menjadi alasan mengapa dia emosi.
"Apa?" tanya bagas heran pasalnya gadis itu menyerahkan uang 5000 kepada dia.
"Katanya kan tadi kakak minta di hargain, lah ini gue cuman kasih uang 5000, maap ya bukanya gue ngerendahin lo dengan uang 5000 ini, tapi gue emang adanya segini" jawab bulan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER
Teen FictionAksa kini telah sampai di dalam kamarnya dan sekarang masih duduk santai di balkon kamarnya sambil melamun. "Ck! Ini jantung sama otak gue kenapa sih! Dari tadi detak mulu dah! Ini juga otak! Dari tadi ko bisa bisanya mikirin bulan senderan ke gue...