4. Buku kecil

2.9K 425 20
                                    

Uap titan...

Dia terlihat melamun, mikasa pun memegang pundaknya dan menyadarkannya. Banyak yang menertawakan eren, karna dia belagak untun membunuh titan.. tapi menjalani tes itu saja tidak bisa.

"Hey eren, apakah masih gagal?" Aku mencoba agar tetap terlihat ramah.

"Ah... menyedihkan..." jawabnya dengan nada kecewa

"Kalau begini, aku tidak akan bisa menghabisi 'mereka'..." sambung eren dengan mata yang memperlihatkan kekecewaan dan kesedihan.

"Oh.. ah.. aku.. maaf aku tidak bisa bantu.."
Aku jawab dengan kepalaku menunduk.

Akh! Hatiku..
Aku sangat ingin menolongnya tapi bagaimana..
cerita harus tetap berjalan sesuai alurnya.

"Sekarang tujuanmu bukan ke situ lagi." Mikasa yang sedari tadi diam akhirnya bicara.

Ah ini saat dia memberi nasihat ke eren tapi malah ditinggal eren dengan sasha...
Pfft!

Aku menahan senyumku, dan hanya mendengarkan saja perkataan mikasa. Dan baru sadar mina sedari tadi disebelahku.

"Aahhh! Minaa bagaimana dengan tes mu? Apakah lancar? Aku berada di baris belakang jadi tidak bisa lihat." Tanyaku agar tidak terlalu Terlihat mencuekkan dia.

"Tentu saja aku lulus! Aku berhasil dengan sekali coba. Arienne bagaimana?" Dia menjawab dengan bangga karna sudah lulus. Dan disini aku sangat kesal dengan kelulusan ku itu.

Aku benar-benar tidak bermimpi.. aku ada didunia attack on titan. Dimana aku bisa mati kapan saja oleh para titan. Aku tidak tau bagaimana aku bisa sampai terbangun disini, bahkan tubuhku yang disini bukan tubuhku yang asli.

Apakah aku koma? Tapi kenapa? Dibunuh? Tidak, mana mungkin ada yang ingin membunuhku.
Lalu... apa yang terjadi denganku sekarang......

"Arienne? Oh ya, kudengar kamu sudah seimbang tapi malah sengaja menggoyahkan pengait?" tanya mina setelah dia meletakkan sendok supnya dimangkuknya.

"Ah itu... aku bukan sengaja. Tapi aku lihat ada laba-laba di taliku saat sudah seimbang haha.. jadi.. ya begitu..." Aku berbohong tentunya, dia adalah karakter penting aku tidak bisa curhat ke mina.

Aku berdiri setelah menyelesaikan makananku dengan cepat.

"Mina, aku duluan ke barak. Aku ingin istirahat lebih cepat."

"Oh baiklah, sampai jumpa."

Aku memberinya senyum tipis, dan berjalan menuju pintu keluar.

_________________

Kriekk..

Aku melihat sekitar ruangan tidur, dan ternyata belum ada orang sama sekali.

Huft....

Helaan nafasku yang keluar cukup keras. Aku bergegas mencari koper yang kemarin berisi seragamku. Aku membukanya dan melihat bahwa ada satu buku kecil berwarna coklat tua dan satu pensil.

Hm? Kenapa rasanya ini seperti sudah disusun?

"Oke, mari kita buka apa isinya." Aku mengambil buku note itu dan membukanya. Hasilnya nihil setiap lembaran yang ku buka kosong. Tidak ada tulisan atau apapun. Hanya ada tulisan nama.

Falling into Attack on titanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang