🎻 violin ° prolog

24.9K 2.5K 469
                                    

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum semuanya!

Widih, kaget enggak tuh, lihat notif wattpad 🌝 kayaknya sih enggak begitu, lah, ya.

Oke, terlepas dari banyaknya permintaan kalian untuk publish kisah Rasha & Rian, maka dari itu, kak Fi pun akhirnya membuatkan kisah dengan judul tersendiri atau spin-off, yakni, "Violin" 🎻.

Siap baca prolognya? 🌝

Siap baca prolognya? 🌝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎻

Rasha mengatur napasnya yang memburu, berusaha agar tetap tenang, walau di depannya sudah berjejer lima murid laki-laki, yang tidak sabar untuk melawan dirinya, di sebuah gang sempit di samping persis SMA GUSTAV.

"Kenapa lo selalu ngerusak kesenangan kita, sih, Sha? Udah, lah, nggak usah sok jadi pahlawan buat orang lain!" seru seorang laki-laki, yang kemeja putihnya terbuka sempurna, hingga menampakkan kaus oblong berwarna hitam di dalamnya.

Seseorang di belakang Rasha mencengkeram outer rajut yang dikenakan gadis itu kuat-kuat, dengan keadaan tangan bergetar ketakutan.

"Kalian juga, kenapa selalu bully orang yang kelihatan lemah? Kalau lo, lo pada ngerasa kuat dan berkuasa, adu panco noh, sama om Deddy Corbuzier! Bukan sama orang yang enggak ngerti bela diri. Mana cewek, lagi. Malu ah, sama gender." Rasha tertawa cekikikan di akhir kata.

"Lo—"

"Itu Pak, orangnya." Suara lain datang menginterupsi di tengah-tengah perang dingin yang terjadi.

Melihat siapa gerangan yang mengganggunya, Rasha memutar bola mata. "Dia lagi," bisiknya jengah.

Seorang guru bertubuh kekar yang tadi datang bersamaan segera maju, lalu menjewer telinga kiri dan kanan, dua dari lima orang yang mengepung Rasha.

"Kalian berlima ikut bapak!" tegas pria itu, sebelum mengubah rautnya menjadi senyuman, kala bertemu tatap dengan pemuda di belakangnya.

"Makasih ya, Nak Rian. Kalau gitu bapak mau hukum mereka dulu."

Rian mengangguk sekali, dan guru tadi berlalu dengan tiga siswa lainnya berjalan mengekor sementara dua yang lain masih setia dijewer sang guru.

"Kalian ini, pintar enggak, tapi kerjaannya suka bikin onar terus. Mau jadi preman nantinya?" omel guru itu ketika melewati Rian.

"Makasih, Kak." Perempuan yang tadi berlindung di belakang Rasha berterima kasih, dan segera pergi, begitu keadaan sudah aman.

Rasha memilih tidak menjawab dan berjalan mendekati Rian. "Lo lagi, lo lagi," lirihnya.

Rian mendengus geli. "Jadi ... lo itu selain preman jalanan, preman di sekolah juga?"

"Preman? Emang tampang gue kayak Hercules bagi lo?" Jelas sekali Rasha tidak terima.

"Bukan itu. Gue kirain hobi lo cuman dandan dan teriakin anak basket aja, ternyata juga suka bikin onar dan bolos pelajaran."

Rasha berdecak, "ini hidup gue, ya suka-suka gue, lah!"

"Lagian, lo sendiri,"

Mendekat sembari bersedekap, Rasha mengukir senyum miring.

"Pacaran kok, sama Biola."

Kedua kaki Rasha berjalan melewati Rian, namun hanya berselang dua langkah, tangan kirinya dicegat begitu saja.

Dengan santai, Rian memangkas sedikit jarak wajah mereka, memasang senyuman andalan, dan memainkan rambut Rasha yang disemir cokelat muda di bagian dalam dengan tangan kanannya.

"Kemoceng bulu ayam," ucapnya, sebelum berlalu meninggalkan Rasha dengan mulut melongo.

"Barusan dia ngatain rambut gue kemoceng? Njir. Keliatannya doang alim, ternyata mulutnya enggak jauh beda dari Aresh."

🎻

Dikit, ya? Namanya aja prolog 😅

Kak Fi datang dengan menggandeng anak kesayangan yang lain nih, yaitu, Rian dan Rasha 😁 Sesuai dengan request terbanyak dari kalian, akhirnya, terpilihlah dua sejoli yang kisahnya masih abu-abu ini ✨

Tapi, sayang seribu sayang, kak Fi baru bisa mengunggah bagian prolognya aja. Karena sejatinya, kak Fi akan hiatus selama sebulan, namun karena enggak tega, diringkaslah jadi 2 minggu 😊

Kenapa hiatus, Kak?
Ya karena Kak Fi juga manusia, yang punya kepentingan dan perlu rehat dari wattpad sejenak 💔

Kak Fi harap kalian bisa mengerti kondisi kak Fi ❤️

Dan oh,

catat baik-baik :

Violin akan diupdate chapter 1 nya pada hari Minggu, 14 Februari 2021 ☑️

Oke segitu aja dari kak Fi,

Jangan lupa dukung Violin terus ya! #kawalviolinsampaitamat 🎻✨

See you soon on 14 Feb 2021 ❤️

— nafiaaw

Violin  • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang