Mozaik 8

13 2 1
                                    

"CKLAKK!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"CKLAKK!!"

Aideen membuka pintu rumahnya,

Orang tuanya sedang berada di depan TV,. Tapi ia tak menghiraukannya dan tetap berjalan menuju kamarnya dilantai 2

"Aideen.. udah pulang nak?"

Memilih untuk melanjutkan langkahnya yg terhenti menaiki tangga,
Aideen tak berminat menoleh pada sumber suara sama sekali

Aninda, Ibu Aideen harus banyak bersabar,. Ia sadar,  Mungkin sikap Aideen yg seperti ini adalah balasan dari dosa2 yg pernah ia perbuat di masa lalu

"Aideen ! Berhenti di sana!" Suara ayahnya menginterupsi

Kaki Aideen berhenti menaiki tangga,. Tapi ia tetap enggan menoleh pada kedua orang tuanya

Pandu menghampiri Aideen ,. "Apa ini?? Dimana sopan santunmu kepada Ibumu Aideen!"
Sentak Pandu pada Aideen

Aideen menyungging senyum meremehkan

"Sopan santun? Sopan santunku telah hilang sejak papa menghianati mama dengan menikah bersama wanita ini!!"  Aideen menunjuk Aninda yg diam saja di samping Pandu

Pandu mengusap wajah frustasi,

Apakah salah ,. Jika ia ingin memulai hidup yg baru?

"Aideen, " panggil Pandu lembut

"Papa gak pernah melupakan mama kamu,. Papa cuma ingin , ada sosok ibu yg bisa menjaga dan merawat kamu ,. Juga papa butuh seseorang untuk menguatkan papa,. Dan bangkit dari masa lalu.. " jelas pandu lembut

.Ia menatap mata Aideen . Mata yg selalu mengingatkannya pada sosok yg paling dicintainya , Ibu Aideen

"Hh.. basi! Klise ! Coba besok2 papa buat alasan yg lebih menarik baru sampe'in ke aku!" Final Aideen

Ia langsung menaiki tangga dan setelah sampai di Kamarnya ia menutup pintu dengan kasar

"Gak apa apa mas,. Biar aku aja yg bukuk Aideen perlahan lahan ,. Kita gak bisa kasarin Aideen .." ujar Aninda lembut.

Kamar Aideen-

"Ck, Yg bener aja! Vero suka Ziee masa? Gak heran sih,. Semua cewek juga Vero embat,. Tapi kenapa kudu Ziee juga anjir!!!" Aideen menggerutu kesal ,

Tapi ia belum juga sadar ,. Apa penyebab ia begitu kesal? Apa penyebab ketidak suka-an-nya ketika melihat Vero lebih dekat dengan Ziee?

🍁🍁🍁

"Minggir. " Ucap Ziee datar seperti biasa

"Gak! Lo harus bicara dulu sama gue!" Jawab cowok yg menghadangkan tangannya di Tengah pintu kelas Ziee

"Minggir gue bilang" pumpung Ziee masih bicara dengan baik baik, jangan sampai Aideen membuat kesabarannya hilang di tengah keramaian

"Gue bilang, lo harus bicara dulu sama gue!" Paksa Aideen ,.

Punya nyali dia rupanya,

Ziee mendesis "lo bosen hidup?" Tanya Ziee dengan nada rendah,.

"Come on,. Gue cuma mau bicara sebentar sama lo! Gue cuma mau nanya bentar doang!" Bujuk Aideen

Dengan satu kali hentakan , Ziee menyingkirkan tangan Aideen yg menghalangi jalannya

Jangan salahkan Ziee,. Aideen saja yg keras kepala .

Aideen terdiam . Masih di tempat yg sama, ia memandang punggung Ziee yg menjauh

"Gue kenapa sih? Kayak ada yg patah,. Tapi bukan tulang..."

🍁🍁🍁

"Ko! Bentar deh! Gue mau nanya!"

Setelah dilanda kegelisahan ber jam jam,. Aideen berinisiatif bertanya pada Vicko

"Hmm. Apa" jawab Vicko ter-niat

"Menurut lo ,. Kalo ada cewek yg susah banget diajak ngomong,. Padahal nih ya,. Ada orang yg mau ngomong penting banget ke cewek itu.. nah,. Menurut lo,. Orang yg mau ngomong itu mending berhenti aja atau tetep maksa buat si cewek mau diajak bicara? Soalnya yg mau diomongin penting banget! Nget! Nget!" Ucap Aideen dalam satu tarikan nafas

"Yaelah! Gitu doang! Lo juga udah tahu kali jawabannya! " Sungut Vicko sebal,.

Sudah ia duga,. Pertanyaan dari Aideen pasti tak bermutu

"Hah? Nggak! Gue bingung beneran sumvah! Emang apa jawabannya!" Tanya Aideen tak sabar

"Bego! Yah lu paksa lah ogeb! Ya kali mau bicara doang gak bisa! " Sahut Vicko tak santai

"Masalahnya ,. Ceweknya itu beda dari yg lain! Beda lah poko nya ! Susah banget diajak ngomong!"

Vicko menarik nafas,. Sepertinya ia tahu,. Apa yg dibicarakan Aideen

"Lo cowok kan? Masa kalah sama cewek? Ya paksa bicara lah sampek bisa! "

Aideen manggut2 ,. Ia memang harus bertanya pada Ziee! Rasa Penasarannya sudah berada di ujung tanduk!

 Ia memang harus bertanya pada Ziee! Rasa Penasarannya sudah berada di ujung tanduk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Z-I-E-ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang