Mozaik 9

15 2 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



    Malam ini,. Sama seperti malam2 sebelumnya,. Ziee melakukan kewajibannya
sebagai pelajar,. Sudah tentu mengerjakan tugas yg diberikan gurunya -siang tadi

Dan juga sudah menjadi kebiasaan Aini, Ibu Ziee akan datang pukul 20.00 untuk memberikan susu coklat sebagai teman belajar Ziee

"Tok tok tok"

"CEKLEK !!"

Benar saja,. Pintu diketuk 3 kali adalah pertanda Aini yg mengetuk pintu tanpa sahutan dari Ziee ,. Aini sudah tahu,. Ia akan diperbolehkan masuk

Aini faham akan sifat Ziee yg Pendiam,. Dan tak ingin mengeluarkan kata2 yg dianggapnya tak penting bahkan pada keluarganya sendiri

Aini,. Ialah ibu tiri Ziee ,. Ia sudah sangat menyayangi Ziee sejak bertemu dengannya pertama kali,. Aini juga memilih untuk tak mempunyai anak sendiri,. Alasannya simple,. hanya karena ia sudah punya Ziee

"Diminum sebelum dingin.." ucap Aini lembut dan mengecup kening Ziee penuh kasih sayang

Ziee menatap ibunya dan tersenyum tipis,. Itu sudah menjadi tanda bahwa Ziee suka perlakuan Ibunya

Bisa dihitung berapa kali Ziee mengulas senyum tipis seperti itu,.

Tanpa banyak kata lagi,. Aini keluar dari kamar Ziee,. Cara mendekati seseorang yg paling mudah adalah,. Mengikuti kemauan orang itu sendiri

Ziee melirik jendela kamarnya yg mengarah ke halaman rumahnya,

Terlihat pria paruh baya yg mengetuk pintu dan ketika pintu dibuka,. Disambutlah pria itu oleh Aini,.

Ziee mengangkat sebelah bibirnya tipis,. "ga' pernah berubah,. Sampe' gue mati pun tetep sama,. He no my dad . " Gumam Ziee

🍁🍁🍁

Baru saja akan duduk,. Tarikan tangan sesorang yg tiba2 membuat Ziee mau tak mau mengikuti langkah orang itu,. Aideen

Siapa lagi yg berani seperti itu ke Ziee selain Aideen?

Tunggu saja,. Hidup Aideen takkan panjang!

Setelah terlihat halaman luas -belakang kelas X ,. Aideen akhirnya melepaskan tangan Ziee

Dengan sorot tajamnya,. Ziee mewakili kemarahannya

Sedangkan Aideen yg ditatap seperti itu malah tersenyum "dengerin sebentar, gue mau tanya satu hal ke lo.." kata Aideen menatap Sorot tajam Ziee

Tanpa menunggu jawaban dari Ziee,. Aideen langsung bertanya

"Lo sebelumnya pernah kenal sama Vero?,. Maksud gue,. Sebelum lo ketemu dia di rumah sakit,. Lo pernah kenal dia ?"

Ziee diam . Otaknya berpikir "Vero? Apa? Siapa? Yg mana? Manusia? Atau nama Benda?"

"Gak. Vero what is that" sahut Ziee

Aideen mencerna jawaban Ziee
"Ahh, Ziee pasti lupa atau bahkan gak pernah Tahu yg namanya Vero samsek"

Aideen mengambil handphonenya di saku lalu menunjukkan foto Vero yg dia ambil diam2 saat Vero sedang tidur

Memang,. Aideen teman ter-laknat sepanjang Zaman

Ziee melirik sekilas handphone Aideen

"Oh" gumamnya

"Nggak . Gue gak pernah kenal sama tuh cowok" jawab Ziee datar . Dan dengan santainya ,. Ia pergi dari sana meninggalkan Aideen yg sangat kentara jika ia Bahagia mendengar jawaban Ziee

Selepas peninggalan Ziee,. Aideen masih saja tersenyum lebar tanpa berniat meninggalkan tempat itu.

Tiba2 satu tepukan mendarat di pundaknya mengembalikan Aideen ke kenyataan

"Oyy! Diem bae! Kurang sajen lo! Biasanya aja tingkahnya ngalahin monyetnya tetangga gue!"
Teriak Amar tepat di telinga Aideen

Aideen menoleh

"Lo yg monyet! " Kata Aideen sarkas plus mendorong jidat Amar dengan telunjuknya

🍁🍁🍁




Aideen Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aideen Dirgantara



Bonus pict Amar 🍁

Bonus pict Amar 🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaidan Amar

Z-I-E-ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang