Malam ini,. Sama seperti malam2 sebelumnya,. Ziee melakukan kewajibannya
sebagai pelajar,. Sudah tentu mengerjakan tugas yg diberikan gurunya -siang tadiDan juga sudah menjadi kebiasaan Aini, Ibu Ziee akan datang pukul 20.00 untuk memberikan susu coklat sebagai teman belajar Ziee
"Tok tok tok"
"CEKLEK !!"
Benar saja,. Pintu diketuk 3 kali adalah pertanda Aini yg mengetuk pintu tanpa sahutan dari Ziee ,. Aini sudah tahu,. Ia akan diperbolehkan masuk
Aini faham akan sifat Ziee yg Pendiam,. Dan tak ingin mengeluarkan kata2 yg dianggapnya tak penting bahkan pada keluarganya sendiri
Aini,. Ialah ibu tiri Ziee ,. Ia sudah sangat menyayangi Ziee sejak bertemu dengannya pertama kali,. Aini juga memilih untuk tak mempunyai anak sendiri,. Alasannya simple,. hanya karena ia sudah punya Ziee
"Diminum sebelum dingin.." ucap Aini lembut dan mengecup kening Ziee penuh kasih sayang
Ziee menatap ibunya dan tersenyum tipis,. Itu sudah menjadi tanda bahwa Ziee suka perlakuan Ibunya
Bisa dihitung berapa kali Ziee mengulas senyum tipis seperti itu,.
Tanpa banyak kata lagi,. Aini keluar dari kamar Ziee,. Cara mendekati seseorang yg paling mudah adalah,. Mengikuti kemauan orang itu sendiri
Ziee melirik jendela kamarnya yg mengarah ke halaman rumahnya,
Terlihat pria paruh baya yg mengetuk pintu dan ketika pintu dibuka,. Disambutlah pria itu oleh Aini,.
Ziee mengangkat sebelah bibirnya tipis,. "ga' pernah berubah,. Sampe' gue mati pun tetep sama,. He no my dad . " Gumam Ziee
🍁🍁🍁
Baru saja akan duduk,. Tarikan tangan sesorang yg tiba2 membuat Ziee mau tak mau mengikuti langkah orang itu,. Aideen
Siapa lagi yg berani seperti itu ke Ziee selain Aideen?
Tunggu saja,. Hidup Aideen takkan panjang!
Setelah terlihat halaman luas -belakang kelas X ,. Aideen akhirnya melepaskan tangan Ziee
Dengan sorot tajamnya,. Ziee mewakili kemarahannya
Sedangkan Aideen yg ditatap seperti itu malah tersenyum "dengerin sebentar, gue mau tanya satu hal ke lo.." kata Aideen menatap Sorot tajam Ziee
Tanpa menunggu jawaban dari Ziee,. Aideen langsung bertanya
"Lo sebelumnya pernah kenal sama Vero?,. Maksud gue,. Sebelum lo ketemu dia di rumah sakit,. Lo pernah kenal dia ?"
Ziee diam . Otaknya berpikir "Vero? Apa? Siapa? Yg mana? Manusia? Atau nama Benda?"
"Gak. Vero what is that" sahut Ziee
Aideen mencerna jawaban Ziee
"Ahh, Ziee pasti lupa atau bahkan gak pernah Tahu yg namanya Vero samsek"Aideen mengambil handphonenya di saku lalu menunjukkan foto Vero yg dia ambil diam2 saat Vero sedang tidur
Memang,. Aideen teman ter-laknat sepanjang Zaman
Ziee melirik sekilas handphone Aideen
"Oh" gumamnya
"Nggak . Gue gak pernah kenal sama tuh cowok" jawab Ziee datar . Dan dengan santainya ,. Ia pergi dari sana meninggalkan Aideen yg sangat kentara jika ia Bahagia mendengar jawaban Ziee
Selepas peninggalan Ziee,. Aideen masih saja tersenyum lebar tanpa berniat meninggalkan tempat itu.
Tiba2 satu tepukan mendarat di pundaknya mengembalikan Aideen ke kenyataan
"Oyy! Diem bae! Kurang sajen lo! Biasanya aja tingkahnya ngalahin monyetnya tetangga gue!"
Teriak Amar tepat di telinga AideenAideen menoleh
"Lo yg monyet! " Kata Aideen sarkas plus mendorong jidat Amar dengan telunjuknya
🍁🍁🍁
Aideen Dirgantara
Bonus pict Amar 🍁
Zaidan Amar
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-I-E-E
Teen Fiction" Dia terasa begitu dekat,. Namun juga begitu jauh.." -Aideen Michellyo dirgantara-