"Ck. goblok! goblok! goblok! ngapain gue bawa dia kesini sih? otak gue kemana aja si anjir! gue harus bawa dia ke tempat lain! pokonya ga disini!"
Aideen menjambak rambutnya frustasi. ia menatap takut-takut ke arah Ziee yang belum sadarkan diri
Rumah Aideen. Aideen membawa Ziee ke rumahnya gila!
Aideen tak tahu harus membawa Ziee kemana, sedangkan dulu, Ziee terlihat tak suka dibawa ke rumah sakit.
sebelum Ziee sadar, Aideen harus membawa Ziee ke tempat lain
tapi kemana? ah. yang pentin ia harus mengeluarkan Ziee dati kamarnya dulu
Aideen meletakkan tangannya pada leher dan kaki ziee, ia membopongnya lagi
baru saja akan membuka pintu,
"euhh.."
"Sial! sadar lagi!" umpat Aideen dalam hati
Ziee membuka matanya
setelah agak lama mengamati keadaan , ia memukul mukul lengan Aideen lemah
"turunin gue!"
Aideen bengong
"ck! gue bilang turunin gue!" Ziee memukul lengan Aideen lebih kuat
Aideen kaget. lalu oleng
"BRUKK!!"
Aideen menatap Ziee yang berada di atas tubuhnya dengan lempeng
astaga! penyakit jantungnya akan kambuh!
Ziee memutar bola matanya malas , jelas ia merasakan degup jantung Aideen yang menurutnya diluar batas normal
dengan sekali percobaan, Ziee berhasil mengeluarkan tubuhnya dari dekapan Aideen
ia berdiri , masih agak lemas, Ziee nyaris terjatuh lagi
Aideen juga segera bangkir dan berdehem pelan
menetralkan rasa gugupnya
"to the point aja, ngapain gue disini?" Ziee bertanya dengan nada rendah, matanya menatap nyalang Aideen yang terlihat gelagapan
"gue? eh, elo? lo disini?, karena.. lo pingsan." menyadari keanehan di ucapannya , Aideen segera menambahkan
"kayaknya waktu lo pingsan dulu, gue rasa lo gak suka dibawa ke rumah sakit, yah jadinya gue bawa kesini."
"ke rumah gue." imbuhnya lagi
Ziee lalu menatap ke sekililingnya , ia tak tahu jika Aideen ternyata merasakan ketidaknyamanannya berada di rumah sakit
"lo. tinggal sendiri?" tidak biasanya Ziee ingin tanya hal pribadi seperti ini, demi keselamatannya!
Aideen menggeleng cepat setelah tau makna ucapan Ziee
"enggak, gue gak tinggal sendiri kok.. ada bokap nyokap biasanya, tapi jam segini mereka sibuk kerja, tapi lo tenang aja! gue gak bakalan ngapa-ngapain lo! sumvahh!!" Aideen membentuk jarinya menjadi huruf V
Ziee tak memperdulikan ucapan Aideen dan mengecek jam di ponselnya
Ck. pukul 21.30 . sial! Ibu Ziee pasti khawatir jika tak pulang malam ini, sedangkan Ziee tak bisa berlari atau berjalan jauh lagi!
"lo.."Aideen menjeda ucapannya, ia ragu ingin bertanya tentang keluarga Ziee
Ziee menoleh ke Aideen, "lo. anterin gue ke rumah."
Aideen terkejut, bukankah Ziee itu terkenal dengan image introvert? penutup? tapi.. sekarang ia dengan sendirinya meminta Aideen untuk mengantarkannya
entahlah, ada rasa bangga di sudut hati Aideen
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-I-E-E
Teen Fiction" Dia terasa begitu dekat,. Namun juga begitu jauh.." -Aideen Michellyo dirgantara-