"Gue temenin den!" Kata Vicko sambil merapikan buku tugas anak2 kelasnya dengan cekatan
"Gak usah deh, gini doang ., Lo ke kantor aja gih! nih..tas pak Regar ketinggalan !" Tolak Aideen
"Okelah,. Ntar ke Warkop dulu kan lo?" Tanya Vicko sebelum keluar kelas
"Gatau, ntar gue kabarin"
Vicko hanya mengangguk dan segera keluar kelas menuju kantor guru yg terletak di lantai dua
Dengan cepat,. Aideen juga segera mengangkat buku2 tugas anak kelasnya dan menutup pintu rapat
Cukup kesusahan, tapi enggan meminta bantuan Vicko. Keras kepala!
Buku yg dibawa Aideen menghalangi penglihatannya sebagian, ia dengan susah payah membuka pintu Perpustakaan
"Ck susah anjir! Punya dendam apa lo sama gue heh!" Gerutu Aideen pada Pintu yg tetap tak mau terbuka
Aideen menggedor pintu tak berperasaan,.
Tak lama,. Pintu akhirnya terbuka dari dalam,. Aideen tak begitu jelas melihat siapa yg membukakan pintu untuknya
"Thanks" ucap Aideen cepat dan bergegas ke meja pengawas
"Ini bu,. Buku tugas biologi anak kelas XI " katanya Sopan pada pengawas disana,. Guru biologi plus merangkap penjaga perpustakaan.
"Lahh. Ada Ziee nih, gangguin ah!"
Jiwa Iseng Aideen muncul saat melihat Ziee yg tengah serius mengerjakan tugas
Aideen melangkah tanpa bersuara mendekati Ziee
Saat tiga langkah lagi sampai,
Aideen mengurungkan niatnya , dan memilih putar balik keluar perpustakaan karena melihat Vero yg sudah lebih dulu duduk di sebelah Ziee
Aideen menggeram kesal karena Ziee terlihat tak terganggu karena kehadiran Vero
🍁🍁🍁
Ziee milirik kedatangan Vero yg jelas mengganggu konsentrasi nya . Ziee hanya diam karena tak ingin membuat keributan
"Serius banget! Lo cantik kalo lagi serius gini.."
Tak usah ditanyakan siapa yg beraninya nge-Gombal receh seperti itu di depan ZieeSudah pasti si Playboy tingkat Kabupaten . Vero sabastian
Ziee tak menghiraukan perkataan Vero yg menurutnya menyia-nyia kan waktu
Sebisa mungkin- meski tak mungkin, Ziee tetap Berkonsentrasi pada Tugasnya
🍁🍁🍁
"Den! Mabar kuy! Gabut gue!" Seloroh Vallen ketika melihat Aideen tiba2 datang sambil gusrak gusruk tak jelas Di Warnet mang Ijo.
"Hmm" jawab Aideen asal
Ia memesan satu kopi plus gorengan bakwan dan duduk di samping teman2 nya
Semua empat temannya hampir tak pernah Absen sepulang sekolah untuk ke Warnet Plus Warung kopi Mang Ijo
"Ayok Denn! Mabar cepet! " Paksa Vallen tak sabar ,. Ia menarik narik tangan Aideen menuju depan monitor
"Oy! Ko! Mar! Vero! Kuy lah ikut mabar!" Teriak Vallen dengan tangan yg membentuk corong
Mendengar panggilan Vallen,. Vicko, Amar, dan Vero segera menghampiri Aideen dan Vallen yg sudah log in terlebih dulu
Vero mengambil tempat di sebelah Aideen,
Tanpa Vero sadari, Aideen tengah menatapnya seperti orang penuh dendam
"Gue pindah sebelab Amar!" Kata Aideen ketus
"Lah ni bocah ngapa dah?" Vallen melirik teman2 nya yg disauti dengan gelengan kepala
Vero menatap kepergian Aideen yg kini telah Pindah di sebelah Amar.
"Ck! Yg bener dong Ro! Kalab kan anjir!" Umpat Aideen kesal
"Aelah ! Game doang! Sabar atuh Den.." sahut Vicko di sebelah Amar
Aideen menatap Vicko tajam sebagai tanda ketidak-sukaannya
"Anjir! Serem Aideen, PMS tuh anak keknya!" Vicko menatap Aideen takut2,
Sedangkan Vero hanya diam, ia menyungging senyum tipis tanpa ada yg tahu,.
"Udah males gue! Gue pulang duluan!" Aideen berdiri dan meninggalkan Warnet ,. Tak lupa ia mengambil tas terlebih dahulu sebelum benar2 pergi
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-I-E-E
Teen Fiction" Dia terasa begitu dekat,. Namun juga begitu jauh.." -Aideen Michellyo dirgantara-