"Gue gak mau naik bis" kata Ziee datar setelah sampai di Halte terdekat
"Terus? Kita jalan? Hello!! Ke kota? Lo becanda? Ke kota lo ini.. !" Sahut Aideen kesal , tak mungkin kan? Hanya berjalan kaki ke kota yg jaraknya 5 KM?
"Terserah pokoknya gue gak mau naik bis"
Ziee duduk di kursi halte paling pojok
Aideen mengambil handphone nya dan memesan taksi online
Ia mengalah, lagian ia lupa kalau sedang mengajak si anak pendiam yg sekalinya bicara pedesnya level Iblis
🍁🍁🍁
Ziee menatap toserba di hadapannya , lumayan besar , ada sekitar delapan pengunjung . Terlalu ramai untuk Ziee .
Ia hanya perlu menemani Aideen di sana , tak akan lama.
Aideen menoleh sebentar ke Ziee yg hanya menatap toserba itu, lalu Aideen menggamit lengan Ziee tanpa permisi untuk masuk ke dalam
"Selamat berbelanja" sapa karyawan yg bertugas melayani tamu sambil tersenyum
"Bagian pot bunga mana?" Tanya Aideen sopan
"Sebelah sana , lurus saja , hingga rak paling pojok no dua" terang mbak2 karyawan sambil mengarahkan tangannya
Aideen mengangguk mengerti lalu berterimakasih
Setelah berhenti di depan deretan rak yg berisi pot2 bunga rapi, Ziee melepas paksa lengannya yg sejak tadi di gandeng Aideen
Ziee memilih melihat lihat Vas yg tak jauh dari sana tanpa Aideen
"Lo disini nemenin gue, jadi tetep disamping gue." Tegas Aideen menyusul Ziee
"Kan lo yg maksa"
mata Ziee tertarik pada salah satu Vas mini yg tampak unik, sepertinya ia berminat pada Vas berbentuk gelas berwarna biru laut itu .
"Lo yg udah mecahin
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-I-E-E
Teen Fiction" Dia terasa begitu dekat,. Namun juga begitu jauh.." -Aideen Michellyo dirgantara-