Ziee berdiri di tengah pintu kelas yg terbuka
Terdiam sebentar,. Menilik satu persatu teman sekelasnya,.Tatapan nya berhenti pada 2 gadis yg sedang menatap kearahnya takut takut di bangku paling belakang
"Loh?? Ziee?? "
Kini Ziee beralih menatap guru perempuan yg sedang berdiri di depan palan tulis
"Kenapa tak masuk?? Apa ada masalah??"
Tanya guru itu ramah,.
Semua guru disekolah itu tahu,. Ziee gadis yg pendiam dan.. pintar,.
Ziee menghampiri Rani,. Sang wali kelasnya
"Tak ada masalah,. Hanya saja tadi saya merasa sedikit pusing. Jadi tidak mengikuti upacara"
"Ah.. tak apa.. memang seharusnya kau istirahat saja.. lalu bagaimana sekarang keadaanmu?? Apa perlu istirahat di uks??"
Ziee hanya menggeleng pelan,. Menolak halus lalu segera pergi ke bangku nya yg berada di barisan kedua
Meski tak bisa dibohongi. Wajah Ziee masih pucat akibat kejadian tadi
Ziee.
Dia anak yg tenang,.Penurut
Pintar
Pendiam
Tak suka mencari masalah,. Karena pasti akan mengundang keramaianGuru2 disana tak lebih mengenal Ziee adalah anak yg rajin,. Pintar,. Cerdas,. Dan.. pendiam......
Bahkan,. Di buku absensi,. Namanya hanya tertulis
Z-I-E-ETak kurang ,. Tak lebih!
Seringkali,. Anak sekelasnya memang penasaran dengan Ziee
Tak jarang juga,. Ada yg melakukan hal seperti 2 gadis tadi
Saat berangkat ataupun pulang sekolah,. Ia akan menutupi tubuhnya dengan hodiee hitam yg tebal dan besar
🍁🍁🍁
Ziee .
Gadis itu terus berjalan menapaki jembatan kayu yg sudah reot,. Jika diperkirakan umurnya mungkin sudah 10 tahunanZiee .
Tak ada ekspresi di wajahnya
Seolah semua panca indera tak berfungsi🍁🍁🍁
Esoknya -waktu pulang sekolah-
"Ziee!!"
Koridor tengah ramai orang berlalu lalang setelah bel pulang sekolah berbunyi nyaring
Panggilan itu cukup keras ,. Hingga menarik atensi murid2 yg ada disana
Ziee menoleh ke belakang
Terdapat seorang siswa yg tengah menatapnya tak berkedip
Ziee balik menatapnya datar dan menaikkan salah satu alisnya
Seperti bertanya "apa!!"
"Mm.. bisa ikut bentar??"
Kening Ziee berkerut
"Penting?"
"Yah.. penting.."
Jawab pria itu ragu ragu
Ziee melirik jam tangannya sebentar dan mengangguk ,. Laku mengikuti pris yg telah menunghu jawabannya itu
Pris berponi dan berlesung pipi itu membawa Ziee ke belakang kelas XI Ipa 3,. Tempat dimana ia membawa 2 gadis penguntit sekelasnya kemarin
Ck,. Kenapa harus disini!
Ziee diam ,. Menunggu apa yg akan dikatakan pria dihadapannya itu
"Lo mecahin jendela sama 2 pot kelas XI ipa 3."
Itu tanda titik! Pemberitahuan! Bukan pertanyaan!
Pria itu menatap Ziee dengan serius
Sedangkan Ziee langsung mengambil dompetnya yg ada ditas dan menarik 2 lembar uang berwarna merah
Lalu memberikannya ke telapak tangan Pria itu tanpa persetujuan dahulu
Ziee tak suka basa basi!
"Kurang berapa? Gue lunasin 3 hari lagi."
Tanpa menunggu jawaban dari pria di hadapannya,. Ziee sudah berbalik badan dan pergi dari sana
Anak orang apa robot si anjir! Dia tanya belom gue jawab udah maen pergi aja anjay!!
🍁🍁🍁
Ziee terus berjalan menyusuri jalanan .
Berangkat ataupun pulang sekolah,. Ia hanya akan berjalan kaki ,.
Ziee memang hanya mengandalkan kakinya kemanapun ia pergi,. Lagi pula ,. Ia memang jarang keluar selain ke sekolah
Meski,. Sekali ,. Dua kali,. Ia akan berhenti dan menyerap banyak2 oksigen.
Setelah tampak perkebunan teh yg berjarak 100 M dari tempatnya,. Ziee berlari lari kecil memasuki perkebunan teh itu
🍁🍁🍁
👆 Ziee
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-I-E-E
Teen Fiction" Dia terasa begitu dekat,. Namun juga begitu jauh.." -Aideen Michellyo dirgantara-