Jefford menatap datar gadis dihadapannya, Roseanne Hailey saudara angkat Lalice yang tidak tahu diri.
"Jeff? bisa ngan—"
Jefford berdecak kesal.
"bacot lo ah!"ia menyenggol kasar bahu Rose dan melewatinya tetapi tangan Rose sudah menahan lengannya.
"lepas! gue gak mau ketuleran rabies gara-gara lo!"Jefford menghentakan kasar lengannya sehingga pegangan Rose terlepas begitu saja.
wajah Jefford sudah berubah merah menahan kesal dan rahangnya pun mengeras, semenjak dirinya kehilangan Lalice ia jadi lebih mudah tersulut emosi apalagi penyebabnya karena gadis di depannya ini.
"Jeff please ban mobil aku kempes, anterin ak—"
"lo punya kaki kan? punya duit kan? gausah caper bisa gak?"Jefford meninggalkan Rose yang sudah terisak di belakangnya.
"nangis aja nangis! sampah."cibir Jefford kesal, sudah seharian mood nya memburuk satu-satu obat paling manjur yang membuat moodnya membaik hanyalah Lalice-nya.
Lalice menghentak-hentakan kakinya kesal setelah keluar dari ruangan Harjuna si dosen ngeselin, bayangkan saja ia disuruh berdiam diri di dalam sambil menatap Harjuna yang sedang mengerjakan entahlah ia tak tau, selama satu jam lebih.
setidaknya ia bisa mengerjakan sesuatu dalam waktu sejam itu daripada duduk berdiam diri sambil mengamati ruangan sang dosen yang sangat membosankan.
sebentar lagi matahari akan terbenam dan sialnya baterai ponselnya habis, dia lupa mengabarkan supirnya kalau ia pulang telat.
dan suasana kampus mulai sepi, seharusnya ia menerima ajakan dosennya yang ingin mengantar dirinya pulang, tapi ia tidak ingin ada gosip macam-macam tentang dirinya yang masih baru.
Lalice berdecak kesal.
"sial banget ni hari!"tin tin
cahaya dari motor menyilaukan pandangannya.
si pengendara menghentikan motornya di samping Lalice kemudian menaikan sedikit kaca helmnya.
"mau bareng?"
Lalice menaikan alisnya sebelah, ia mengenal suara ini, suara mantan kekasihnya.
"gak."
Jefford melepaskan helmnya kemudian menyisir rambutnya sambil tersenyum kecil.
"yakin? udah sepi loh ini."
Lalice berdecak dan mengalihkan pandangannya, sial si mantan makin ganteng aja.
"gak, gue gak mau pulang bareng orang asing."
Jefford tersenyum miris.
"kamu bener-bener enggak inget aku Lice?""enggak, emang lo siapa?"
Jefford menghela nafas, sepertinya ia harus berjuang dari awal.
"Jefford Kennard, anggap orang asing ini nawarin kamu tumpangan."Lalice menatap Jefford dengan pandangan bingungnya.
"gue enggak butuh.""yaudah anggap aku tukang ojek, sampai rumah kamu boleh bayar aku."Jefford masih kekeh ingin mengantarkan Lalice, cara apapun akan ia lakukan asal Lalice bisa pulang dengan selamat.
Lalice memejamkan matanya, berpikir apakah ia akan menerima ajakan Jefford atau menolaknya.
tak ada pilihan lain selain menerima karena langit sudah berubah gelap, ia takut tak bisa pulang dari sini.
"oke."
selama perjalanan Jefford tersenyum dalam diam, kenyataan Lalice berada di belakangnya walaupun ada sedikit jarak yang diberi Lalice tapi sudah mampu membangun moodnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mantan
Teen Fictionsejak pertama kali ingatan Jefford Kennard kembali, sejak saat itu juga seorang Jeff merasakan penyesalannya. start: 30 januari, 2021 finish: