11

5.5K 710 75
                                    

Aldwin menghela nafas kesal setelah mendapat pesan dari teman satu organisasinya yang mengatakan bahwa ada rapat BEM dadakan yang membuatnya tidak bisa mengantarkan Lalice pulang.

Anjani mengelus lembut rambut Lalice yang menyaliminya.
"kamu pulang bareng mas Alvin aja ya?"

Aldwin yang baru saja ingin menyalimi bundanya menatap protes bundanya.
"bund, mas bisa anterin Lalice dulu kok baru nanti langsung ke kampus."

Lalice tersenyum gugup.
"eh gak usah bunda, saya bisa minta jemput supir saya kok, win kamu duluan aja ke kampus gapapa."

telinga Aldwin memerah mendengar Lalice menyebut dirinya dengan sebutan kamu dan memanggil Anjani dengan sebutan bunda, ya walaupun memang tadi disuruh sang bunda untuk memanggilnya bunda bukan tante atau semacamnya tetapi tetap saja Aldwin yang mendengarnya dari mulut Lalice langsung membuat hatinya berbunga-bunga.

"mbak Lalice nanti main kesini lagi ya?"Alden memeluk kaki jenjang Lalice yang dibalas usapan kecil dari Lalice dikepalanya.

"iya nanti mbak main lagi kok."

"mas Aldwin kok masih disini? katanya ada rapat dadakan."Anjani menegur sang putra yang malah menatapi perlakuan Lalice ke adiknya.

dengan hati tak rela Aldwin pamit ke bundanya dan Lalice kemudian berjalan kearah garasi.

"sini saya aja yang anter."Alvin sudah siap dengan pakaian santainya berdiri disamping sang bunda dan menatap lamat Lalice.

Lalice yang baru saja ingin menelfon sang supir pun menatap Alvin gugup.
"eh enggak perlu."

Anjani tersenyum.
"gak apa toh mbak, biar mas Alvin aja ya yang nganter?"

Lalice yang melihat tatapan memohon Anjani pun mengangguk ragu dan tersenyum paksa kearah Alvin.
"yaudah deh, saya pamit ya bunda makasih untuk makan siangnya."

Anjani memeluk erat Lalice sembari mengusap lembut punggungnya.
"kesini lagi ya nanti."

Lalice tersenyum mengangguk setelah pelukannya lepas kemudian melambai kecil kearah Alden yang menatapnya cemberut seolah tak ingin dirinya pergi meninggalkan sang bocah.

didalam mobil Lalice hanya mengulum bibirnya sambil sesekali menatap kearah Alvin yang sibuk menyetir.

"ini kan bukan arah ke rumah saya?"tanya Lalice ragu saat menatap jalanan yang bukan menuju kearah rumahnya padahala ia sudah jelas memberitahu Alvin alamat rumahnya.

"gak usah formal, depan bunda aja formalnya."

"temenin gue nyari kado ultah buat temen cewek gue dulu ya."lanjut Alvin yang sedikit melirik kearah gadis disampingnya.

Lalice mendengus kemudian mengangguk.

sesampainya mereka di Mall, benar saja Alvin mengajaknya untuk mencari kado perempuan dan meminta saran dari Lalice.

Lalice yang bingung pun hanya merekomendasikan barang kesukaannya yang langsung disetujui oleh Alvin.

"mau ngopi dulu gak?"Alvin melirik gadis disampingnya yang sedang menatap sekellilingnya.

Lalice menoleh kearah Alvin kemudian menggeleng.
"gak suka kopi."

Alvin mengangguk.
"yaudah temenin gue aja."

Lalice sebenarnya ingin cepat-cepat pulang namun Alvin sudah menyeretnya ke salah satu tempat coffe yang ramai pengunjung di Mall ini.

"lah itu Lalice maba FEB itu kan?"ucapan Dean sontak membuat tatapan Jefford dan Edward teralih kearah meja yang berisi perempuan dan pemuda tampan didepannya.

mata kedua lelaki itu melotot, Lalice dengan siapa?

"cowoknya gak sih?"sahut Bayu yang dihadiahi tatapan tajam oleh Jefford dan Edward.

"bukan!"

"gak mungkin lah!"

Yuvano yang sudah berdamai dengan Jefford menahan tawanya melihat raut wajah kedua sahabatnya.

"eh bentar?itu anak band kampus bukan sih?"tambah Dean sambil memicingkan matanya.

"lah iya? Alvin kan?"

siapa yang tidak kenal dengan Alvin? mahasiswa kupu-kupu yang hanya datang untuk kuliah lalu pulang dan hanya sesekali tampil diacara kampus dengan bandnya yang sudah terkenal sampai luar kampus.

Jefford memejamkan matanya, saingannya semakin bertambah, ia harus memikirkan cara untuk membuat hama-hama itu menjauh dari pujaan hatinya.

tentu saja isi pikiran Jefford dan Edward tak jauh beda yang ingin cepat-cepat membuat Lalice menjadi miliknya sehingga tak ada lagi yang mendekati Lalice.

tbc.

yuk kapal winwin lisa mari mampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yuk kapal winwin lisa mari mampir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang