3. Tanpa judul

1.8K 217 20
                                    

Cantik/Ganteng doang tapi gak ngevoteಥ‿ಥ
·
·
·

"Kamu kenapa lea? Ga biasanya kamu diem mulu gini dari tadi" Tanya Bunda pada Azalea, yang pasalnya sedari tadi sarapan ia tidak banyak bicara seperti biasanya.

Azalea menggeleng "Aneh banget sih Bun, aku berisik protes terus aku diem juga protes!" Balasnya malas

"Bukan gitu maksudnya, heran aja kamu kayak beda dari kemarin malam?" Ucapan Bunda itu dibenarkan oleh Reynald.

"Udah Bun, mungkin lea lagi kecapean aja" ujar Ayah yang akhirnya diangguki oleh Bunda.

"Ouh iyaa, Shania apa kabar? Udah jarang sekarang dia main kesini" Sahut Ayah mengalihkan pembicaraan

"Ahh iya Bunda juga kangen sama dia, nanti bisa kan ajak kesini?" Sambung Bunda

"Dia-"

"Ck, Shania lagi Shania lagi! Sebel lama-lama aku denger nama dia mulu yang diperhatiin." Kesal Azalea

"Lea!! Kenapa sih, kok jadi sensi gitu? Shania kan biasanya kesini wajar dong kalo kita nanya kabar dia," ucap Bunda

"Kamu lagi berantem ya sama Shania?" Tanya Ayah

"Engga, biasa aja!" Sahut Azalea beranjak dari tempat duduk, lalu ia langsung menyalimi ortunya "Lea berangkat dulu yaa, assalamu'alaikum" pamitnya

"Waalaikumsalam"

"Ngapain kalian disini?" Tanya Azalea saat melihat ada Rayan dan Shania sedang menunggu diluar

"Ya jemput lo lah, apa lagi coba?" Balas Rayan

"Gada yang nyuruh jemput, gue udah janji berangkat bareng sama Dafien. Jadi sorry yaa!" Sahut Azalea berlalu menghampiri Dafien yang kebetulan ia sedang mengeluarkan motornya dari garasi.

Fyi: Mereka berdua tetanggaan.

"Daf, gue bareng lo ya? Ga ngerepotin kan?" Ujar Azalea yang berada disamping Dafien

"Eh? Kayak sama siapa aja lo Le, tapi itu bukannya Rayan jemput lo ya?" Sahut Dafien

Azalea menggeleng sembari memakai helm yang diberikan Dafien "Engga, dia cuma anterin Shania ke Bang Rey aja!" Bohongnya

"Yaudah naik buruan" seru Dafien

"Makanya lain kali kalo mau jemput calling dulu dong bro!" Sahut Reynald tiba-tiba berada ditengah-tengah Shania dan Rayan

Rayan mengendus kesal "Ade lo tuh, udah gue calling juga ga dibales." Ujarnya memelas

"Tumben, perasaan daritadi dia maen hp terus tuh! Atau kalian lagi ada masalah ya?" Balas Reynald

Mengangkat bahunya acuh, Rayan langsung saja beranjak menuju mobilnya "Gue titip Shania, awas aja kalo Shania kenapa-kenapa!" Pekiknya sebelum ia memasuki mobil

"Yoii, sans aja kali kayak yang gatau gue aja" balas Reynald

"Udah ihk, ayo berangkat bukannya malah teriak-teriak gituu" sahut Shania

****

Kini semua murid sedang istirahat ke kantin, dan di kelas hanya ada Dafien dan Azalea yang sedang menenangkan dia.

"Udah Daf kita berdoa aja supaya Naya gak kenapa kenapa! Percaya deh sama gw. Itu cuma satu satu nya cara buat kita bantu Naya, berdoa!"ucap Azalea lembut

"Ta-tapi Le-"lirihnya

"Syuttt!! Udah ya gak usah terlalu di pikirin!!"ucap Azalea

Tiba-tiba...

Drrttt~

Hp Dafien berbunyi, Dafien pun langsung mengangkat tlepon nya.

"Halo?"

"...."

"HA? SE-SERIUS TAN?!"

"...."

"Iya, tan sekarang juga Dafien kesana!"

Tuttt~

"Kenapa Daf..?"tanya Azalea

Dafien menggeleng pelan "Naya...Udah gak ada Le"lirihnya

Deg.

Perlahan air mata Azalea jatuh.

"Enggak!! Gak mungkin!! Lu bohong kan Daf, lu bohong kan?!"ucap Azale tak percaya

"Gw mau ke rumah sakit sekarang! Entar lu ijinin ya?"ujar Dafien

Azalea menggeleng cepat "Gak! Gw pengen ikut lu ke rumah saki! Mau gimana pun Naya sahabat gw dari kecil!"ucap Azalea sembari terisak

Dan lalu tiba tiba ada yang masuk ke kelas. Itu adalah Rifki.

"Ki, tolong nanti ijinin ke ibu ya? Gw sama Dafien mau ke rumah sakit!"ucap Azalea terisak

"Ha? Knpa emng?"ucap Rifki

"Naya...udah gak ada hikss"Ucap Azalea sembari menangis ia tak bisa menahan nya lagi.

"Haa? Serius? Inalillahi"ucap Rifki tak percaya "Yaudah entar gw bilang ke ibu, dan nanti gw sama yang lain nyusul pas pulsek"lanjutnya

Azalea dan Dafien mengangguk, lalu pergi

****

Dimalam hari, Azalea sedang duduk di balkon.

"Kenapa sih Nay lu harus pergi secepet ini? Gw masih gak percaya kalo lu udah pergi untuk selamanya, tau gak? Tadi itu Dafien terpukul banget sama kepergian lu, sama kek gw yang sangat terpukul banget dengan kepergian lu. Kita dari kecil udah selalu bareng bareng kemana aja. Tapi kenapa lu ninggalin kita secepet ini sih? Gak nyangka ya, diumur lu yang masih muda lu pergi secepet ini kah? Nanti kalo misalnya gw mau curhat ke siapa? Terus yang misahin gw sama Dafien kalo berantem siapa? Mungkin Allah lebih sayang sama lu. Intinya lu yang tenang yah disana! Disini kita semua bakal doain lu terus"lirih Azalea

Kini tangisan Azalea pecah, ia tak bisa menahan nya lagi...sungguh ia tak menyangka jika sahabat kecil nya itu akan pergi secepat ini?? Arghh sudahlah biar kan dia tenang disana.

-----------------------------------------------------------------

Hai!!
New Version.

RAYAZA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang