13.Manis

1.3K 130 4
                                    

"Ray! Gue mau es krim juga, boleh? Ya? Ya?" Bujuk Azalea

Rayanza menghela nafas pasrah, seperti nya dia telah membuat keputusan yang salah mengajak gadis itu ke tempat jajan yang dominan dengan manis.

"Gak baik kebanyakan makan yang manis-manis, Za. Nanti yang ada gue juga yang dimarahin kalo lo terlalu banyak makan manis gini sama Rey"

"Ya jangan bilang Bang Rey lah" Ucapnya memelas.

"Gak papa kan, terakhir deh ini serius! Duarius malah." Lanjutnya

Rayanza berdecih pelan, dia beranjak "Tunggu. Gue mau bayar dulu, jangan kemana-mana!" Peringatnya berlalu

Sontak hal tersebut membuat Azalea melengkungkan bibir kebawah. Menunduk seraya mengayunkan kaki nya yang tidak menapak lantai.

"Nih," Rayan tiba-tiba datang dengan menyodorkan es krim kepada Azalea.

"Buat gw?" Tanyanya sembari menunjuk dirinya sendiri

Rayanza mengangguk.

Azalea pun menerima nya dengan senang hati, "Makasih Ray!!" Ucapnya lalu memakan es krim nya

Rayanza tersenyum tipis. Dia mengulurkan tangannya. "Ayo?"

"Yaahh.. pulang?" Ujar Azalea sedikit kecewa, namun tak urung dia menerima uluran tangan cowo itu lalu keduanya saling menggenggam.

"Kita ke danau dulu, mau? Deket kok di belakang kedai ini" Tawar Rayanza menggandeng tangan Azalea keluar dari perkarangan kedai.

Azalea mengangguk setuju "Boleh deh! Ayo, ayo!" Serunya

"Wah adem ya tempatnya, udaranya juga sejuk" Ungkap Azalea saat mereka sudah sampai disana.

Rayanza menoleh kepada Azalea "Gimana? Suka?"tanyanya

Azalea mengangguk tersenyum "Suka banget!" Sahutnya

"Kalo sama gue suka?" Tanyanya lagi

"Hah?" Balasnya seolah tak mendengar. padahal ia sangat jelas mendengar apa yang dikatakan cowo itu tadi.

Rayanza terkekeh kecil "Sini duduk." Ajaknya mendudukkan diri dibangku yang ada disana.

Tiba-tiba saja Rayanza mendekat, sehingga membuat Azalea reflek mundur untuk menghindar.

Jantungnya berdegup kencang. Azalea menatap wajah Rayanza yang kini dekat dengan wajahnya. Tangan Rayanza terangkat membersihkan sisa es krim yang berada di sudut bibir Azalea menggunakan ibu jarinya, lalu menjilat nya dengan santai.

"Eh, jorok Ray?!" Kaget Azalea,

Rayanza hanya tersenyum, membenarkan posisinya seraya menatap lekat Azalea.

Tidak ada lagi pembicaraan antara mereka. Pandangan Azalea terlaihkan kepada orang-orang yang sedang menaiki Perahu Bebek.

"Mau?" Ajak Rayanza yang menyadari pandangan Azaela.

"Apa?" Balas Azalea tak paham

"Mau naik perahu?" Perjelasnya

Mata Azalea berbinar sembari mengangguk "Mau!" Serunya

Rayanza tersenyum sudah lama ia tak melihat Azalea seperti ini, ia pun mencubit gemas hidung Azalea.

"Aiss, sakit!" Ringis Azalea.

"Abisnya lo gemesin sih, jadi bawaan nya pen cubit" Sahut Rayanza gemas

"Dihh gombal" Seru Azaela

"Hah? Gembel?"ucap Rassya

"Iyah! Lo kek gembel!" Ucap Azalea kesal

"Gembel-gembel gini, cowo lo juga" Sahut Rayanza terkekeh

"Bodo!" Dengusnya.

"Udah ayok ahk! Katanya mau naik perahu!" Lanjutnya merengek sembari manarik tangan Rayanza.

----------------------------------------------------------------------------------

Hai!!
New Version.

RAYAZA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang