7.LDR tanpa komunikasi

1.3K 153 3
                                    

"Aza!"

Suara sahutan yang Azalea kenal, membuat dirinya menghentikan langkah dan membalikkan badannya.

"Lo kenapa sih? Kenapa gak ngasih tau gue kalo lo mau pindah, kemarin juga lo main pergi aja" Oceh Rayan

"Temen-temen gue sendiri aja gue lupa kasih tau apalagi lo? Sorry ya, kalo lo emang mau putus gak papa kok" Ucap Azalea santai, tetapi tidak dengan isi hatinya.

"Gak. Kenapa sih lo mau kita putus? Gue benci denger ada kata putus dihubungan kita Za." Sentak Rayan pelan

"Terus lo mau nya gimana? Emang lo sanggup LDR sama gue tanpa kabar sekalipun? Kemungkinan besar disana gue bakal jarang main hp"

"Apapun itu, asalkan gue gak mau putus dari lo Azalea. Gue masih bisa hubungin Rey kalo mau tanya kabar lo" Balas Rayan berusaha tenang.

"Oke, kalo itu keputusan lo. Tapi gue harap lo gak nyesel dengan keputusan lo itu." Ujar Azalea datar

"Gak bakal pernah gue nyesel Za, kalaupun iya itu tandanya gue gak ada rasa apapun lagi sama lo"

"Gue pegang ucapan lo Ray. Sebelumnya gue mau ucapin makasih. Makasih buat semuanya," Ucap Azalea terjeda

"Dan maaf karena akhir-akhir ini gue selalu berusaha cari masalah sama lo, gue selalu minta putus sama lo, tapi walaupun begitu lo tetep masih bertahan sama gue Rayan." Sambungnya sendu dalam hati.

"Hey, ini tangan lo kenapa? Lo abis di infus?" Ujar Rayan tiba-tiba matanya tertuju pada tangan Azalea.

"Itu.. iya bekas kemarin di infus, nanti sore kan gue bakal penerbangan.. jadi harus cek kesehatan dulu biar gak terjadi sesuatu yang enggak di inginkan" Alibi Azalea

Walaupun dirinya tidak percaya pada ucapan Azalea sepenuhnya, tetapi Rayan tetap tersenyum sembari menangkup kedua pipi Azalea lembut.

"Jaga diri disana baik-baik ya, jangan lupa jaga kesehatan dan makan yang teratur juga." Entahlah hanya perasaan nya saja atau ini pertanda, intinya perasaan Rayan tidak enak.

****

Jam istirahat telah tiba. Namun bedanya kini Azalea dan ketiga sahabatnya itu berada dimeja terpisah, bahkan saat dikelas pun mereka terlihat berjauhan.

"Eh liat deh itu, AzaleaCs kok tumben gak bareng?"

"Iya ya, tadi dikelas juga gak nyapa sama sekali"

"Nah apalagi Azalea, dia jadi pendiem banget"

"Mereka lagi berantem kah ya?"

"Gue denger sih ini perkara Azalea mau pindah."

Azalea yang mendengar desas-desus tentang dirinya dan ketiga sahabatnya hanya terdiam mengacuhkan.

"Sendiri aja neng, temen lo kemana?"

Azalea hanya menatap datar kepada abangnya yang tiba-tiba duduk disampingnya.

"Jujur aja apa susah nya sih, daripada mereka malah salah paham gini sama lo Lea." Ujar Rey

"Justru itu yang gue mau."

"Karep mu lah, sing penting saiki wes seneng"

"Dih sok-sok'an pake bahasa jawa, Padahal mah salah hahhaa" Ucap Azalea terkekeh remeh

"Ya weslah, suka-suka aku" Acuh Rey

"Btw, lo sama Shania gimana?"

"Putus kemarin, entahlah mungkin dia gak bisa LDR sama gue." Balas Rey

"Lo sendiri sama Rayan gimana?" Tanyanya balik

"Not know, dia masih kekeuh pertahanin hubungan walaupun LDR tanpa komunikasi sekalipun"

"Tuh anak keknya emang tulus sama lo dek, gak mau kasih tau yang sebenernya aja?" Seru Rey pelan

"Mungkin nanti bakal ada saatnya gue kasih tau dia Bang, kalo untuk sekarang gue masih belum siap" Lirih Azalea

"Sorry dek, kalo lo masih tetep kekeuh buat gak kasih tau mereka nanti. Terpaksa biar gue aja yang turun tangan, gue gak suka lo dijauhin temen-temen cuma karena ini." Tegas Rey

-----------------------------------------------------------------

Hai!!
New Version.

Mending next per-satu chapter (insyaallah perminggu up)
Or
Nungguin selesai sampe end baru up semua chapter nya?

RAYAZA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang