12.Perbaikan hubungan

1.3K 146 4
                                    

"Seneng gak sih, lo jalan sama gue? Selama ini gue selalu ngerasa sama orang lain tiap kali bareng lo, Za."

Azalea yang tadinya menatap cowo itu langsung menunduk, memainkan kuku jari-jari tangan nya. "Maaf ya, gue cuman masih ngerasa asing aja.. apalagi lo yang jarang ngajak gue komunikasi berdua" Ungkapnya jujur.

"Ah—soal itu. Iya gue juga ngerasa kok, dan maaf juga karena gue yang terlalu sibuk. Jadinya kita jarang ngabisin waktu berdua," Ujar Rayan mengangguk membenarkan.

"Dan maka dari itu, gue mau kita perbaikin hubungan ini ya. Dan mungkin gue harus mulai semuanya dari awal lagi, memperjuangkan perasaan lo! Mohon bantuannya ya?" Lanjutnya.

Azalea mengangguk setuju. Rey bilang selama ini Rayan rela menunggu nya tanpa kabar, dia tidak boleh mengecewakan ketulusan cowo itu selama ini! Iya, bagaimana pun caranya.

"Apa gue benturin kepala ke tiang aja ya? Siapa tau ingatan gue balik dan kita juga bakal baik-baik aja kan?" Ucap Azalea konyol.

"Gak gitu juga konsepnya." Dengus Rayan tak suka.

"Bercanda, dibawa serius mulu"

"Kebetulan ini malam minggu. Biasanya dulu kalo malming kita ngapain? Suka date ga, kayak jalan bareng? Makan? Atau nonton, gitu?" Sambung Azalea mengalihkan pembicaraan.

Tiba-tiba hatinya tergores mendengar penuturan gadis itu. Selama ini setiap kali mereka pergi bersama pasti selalu saja berujung ada yang membuat keduanya bertengkar.

Rayan berdehem pelan. "Gak tau juga, Tiap kita jalan pasti gak nentu. Entah kapan pun itu selalu gak terencana. Jadi ya kalo mau jalan suka tiba-tiba,"

"Yaudah ganti pertanyaannya. Kalo jalan kita biasanya kemana? Gue udah lupa tempat-tempat yang ada di sini"

Cowo itu hanya membalas dengan anggukan, tanpa berkata dia langsung menjalankan mobilnya.

****

Azalea menatap penuh tanya. Kini mereka berada disebuah kedai manisan. Namun tak urung ada raut binar dimatanya.

Rayanza yang melihat itu sontak saja langsung tersenyum. "Ayo masuk? Udah lama gak kesini, biasanya gue selalu kesini nemenin lo" Ajaknya menggandeng tangan Azaela.

"Kita sering kesini dulu?" Tanya Azaela bingung.

"Iya. Biasanya lo yang selalu minta anter, tapi semenjak lo pergi gue jadi gak pernah kesini lagi" Balasnya

"Eh! Kang Rayan, sareng Neng Lea. Kamana wae? Kakara pendak deui, ayena mah tos katinggal pisan arageung nya! Kumaha kabarna damang?" Sahut heboh pemilik kedai manisan tersebut.

Buat yang gak ngerti; (Eh! Kang Rayan, sama Neng Lea. Kemana aja? Baru ketemu lagi, sekarang mah udah kelihatan banget dewasa nya! Gimana kabarnya sehat?)

Azalea hanya tersenyum kikuk, gadis itu menatap Rayanza yang terkekeh kecil.

"Alhamdulilah sehat, Mang." Ucap Rayanza seadanya.

"Siapa, Ray?" Bisik Azalea.

Rayanza sedikit menunduk untuk menatap Azaela yang berada disampingnya. "Mang Dani, pemilik kedai ini." Balasnya.

"Loh? Neng Lea, teu kenal ka abdi? Mentang-mentang udah jarang kesini nya, jadi lupa" Ucap Mang Dani

"Iya nih Mang, parah banget kan? Lea sekarang mah emang sombong, ka Rayan ge awalna teu kenal" Adunya

Azalea yang mendengar itu sontak saja langsung melayangkan pukulan pada lengan cowo itu. "Mendadak ikutan amnesia juga, huh?!" Dengusnya

"Hehhe, itu Mang. Lea sempet ngalamin kecelakaan jadi ya gitulah amnesia. Hilang ingatan Mang" Ralat Rayanza menyengir.

"Owalah. Syukur atuh nu penting mah Neng Lea na selamet"

"Abah! Kalakah ngobrol ih, tinggali itu geus loba anu meuli. Bantuan atuh" Sepertinya yang berteriak itu adalah anaknya Mang Dani yang sedang riweh.

"Aduh, sampe lupa! Sok atuh calik heula nya, Mamang bade ngaladangan anu meser. Kalian bade pesen naon?"

"Lea mau rambut nenek sama burayot, Mang!" Seru Azalea girang

"Oke siap! Di antos nya Neng."

----------------------------------------------------------------------------------

Hai!!
New Version.

RAYAZA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang