Part 3

2.8K 228 10
                                    

Sampai di rumah ali harus mendengarkan ocehan mamanya yang menurutnya sangat amat tidak penting "fiand lusa kamu bakal tunangan sama maudy"

"kamu ini jagan sibuk sibuk dong, luangin waktu nya sedikit biar bisa lebih dekat sama maudy" lanjutnya

"mama ini apa apan kenapa tanpa persetujuan dariku"

"kali ini saja mama minta sama kamu terima perjodohan ini, setelahnya mama ga bakal minta apa apa sama kamu" dengan wajah sendu nya ratna memohon pada anak semata wayang nya itu

"menikah itu bukan perihal mudah" ujar Ali datar, masih berusaha sabar menghadapi mamah nya

"kali ini aja fi, ini bakal jadi permintaan terakhir mama, setelahnya mama ga bakal minta minta lagi" masih dengan wajah sendunya ratna mencoba membujuk ali

"terserah mama" akhirnya ali hanya bisa pasrah, bagi ali kebahagiaan mamanya itu penting

"ya sudah biar mama sama tante yumi yang siap kan semuanya" akhirnya ekting sedihnya berhasil juga pikir ratna

*******

"bunda yuhuuuuu" pelikan gadis mungil itu memenuhi seisi rumah mewah itu

ratna mendengus, menurutnya  tinggah prilly itu sangat bar bar, sedangkan dirinya dan suaminya itu kalem, ya meskipun ga kalem kalem banget sih, lantas nurun dari mana sifat bar bar prilly itu

"prilly ke taman belakang ya jan rindu dada babay" selain pecinta kuda poni atau unicorn prilly juga pecinta bunga, di taman belakang rumah nya ia menanam banyak aneka bunga

"Kenapa muka nya di Tekuk" tanya adi melihat prilly cemberut

"bunga prilly ada yang mati"  dengan mata yang hampir berkaca kaca sambil berjalan memeluk ayahnya

"udah ga usah sedih nanti numbuh lagi yang lain,kamu ini kebiasaan bunga mati di tangisin" ujar adi

"udah ayo makan udah di panggil bunda tu"

"loh kenapa yah ko prilly muka nya di tekuk" tanya ratna saat melihat wajah anaknya merenggut

"biasa bunga nya ada yang mati"

Ratna mengeleng kan kepalanya "kebiasaan,
sudah ayo di makan"

********
Ali memijat pelipisnya pelan dan mengehla napas, deringan ponsel menyadarkan ali, nomor tak di kenal

"hallo, fiand ini aku maudy, aku dapet nomor kamu di kasih tante ratna" suara dari seberang sana

"ada apa"

"em kamu hari ini bisa nemenin aku ke mall ga sekalian ke salon lusa kan kita tunangan"

"saya sibuk"

"ayolah, sekalian di suruh mama ambil gaun sama jas kamu buat lusa"

Sebenarnya ga sibuk sibuk banget tapi ali sedikit malas, apalagi perginya ke mall, tempat yang pasti selalu ramai dan ali tidak menyukai itu "pergilah dengan supir saya"

"ya udah deh nanti pulang dari mall aku ke rumah kamu, semangat kerjanya ya" ujar maudy lembut, lebih tepat nya di lembut lembut kan

*******
"pak bos besok anda ada penerbangan ke dubai, tapi lusa anda tunangan, apa kita batalkan saja?" ujar rio

"tidak usah, besok selesai metting di dubai kita pulang" jadwal ali sangat padat minggu ini penerbangan ke dubai setelahnya ia harus ke Kalimantan untuk melihat proyek hotel nya

Selama ini ali sangat menjaga jarak dengan yang nama nya wanita, saat metting ke luar negri saja ali tidak mengajak prilly yang notabenya sekretaris, ia selalu berangkat bersama Rio asisten pribadinya sekaligus orang kepercayaan ali

Menurutnya wanita itu merepotkan dan cerewet, apa lagi kalau melihat tinggah prilly, dirinya selalu menghelanapas melihat kelakuan sekretaris nya yang konyol dan menurutnya gadis itu juga sangat aktif dan ceriwis, di kantor saja ia sudah pusing melihat prilly yang sangat bawel dan ceriwis apalagi harus ke luar negri dan berhari hari bersama gadis itu, bisa darah tinggi ali

Ah mengapa ia jadi memikirkan sekretaris bawel nya itu

Rio mengeryit melihat ali melamun " awas kemasukan ntar hahahihi sendiri "

"sudah keluar lah"

Rio mengubah mimik mukanya sedih "setelah kau cabuli aku, kau mengusirku" dengan gaya dramatis nya

"keluar atau gajimu ku potong" ujar ali menatap tajam Rio

"asal jangan junet saya yang di potong, bisa bisa ga punya masa depan saya" celetuk Rio dengan tampang sedihnya

"keluar Rio" ujar Ali semakin dingin masih dengan tatapan tajam ya, Rio yang merasa akan ada bahaya kalau dirinya tidak segera keluar, akhirnya langsung ngacir

********
Di ruang makan sudah ada ratna dimas dan maudy, meraka menggu ali yang tak kunjung datang ke ruang makan akhirnya ratna menyuruh maudy memanggil ali, ya maudy
Benar benar mampir ke rumah ali katanya sekaligus mengantarkan jas ali untuk mereka tunangan lusa

"maudy kamu panggil fiand gih" dengan lembut ratna menyuruh maudy memanggil ali, di balas anggukan oleh maudy

"permisi fiand, aku di suruh tante ratna manggil kamu buat makan" maudy mendekat ke kursi kerja ali

Ali mendongak melihat siapa yang datang"kalian duluan saja saya nanti saya menyusul"ali masih berkutut dengan kertas kertasnya

"kamu harus makan dulu fiand, ayo makan"

"kau pergi saja dulu nanti saya menyusul" ujar aku dengan tatapan tajamnya yang membuat nyali maudy sedikit menciut

"oh yaudah aku keluar dulu" uja maudy pamit, ali hanya diam

Sebenarnya ali masih sangat ragu dengan perutunagan ini karna ali juga belom mengenal maudy, ia melihat maudy memang sepertinya orang baik dan penyayang tapi kenapa hatinya masih ragu untuk hal itu, tapi apalah daya mama nya sangat berharap dengan adanya perutunagan dan pernikahan mereka, ali tidak mau mengecewakan orang tuanya,baginya orang tuanya itu nomor satu apapun akan ia lakukan untuk kedua orang tuanya meskipun di sini ia  merasa sedikit kecewa kepada sang mama.


Gimana gimana part ini??
Jangan lupa vote dan komennya😘
.
.
.
Seneng ga ali mau tunangan?? Udah mau ga jomblo lagi loh ali qiqiqi🤭

Seneng ga ali mau tunangan?? Udah mau ga jomblo lagi loh ali qiqiqi🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALIFIANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang