Secret Marriage : Wife Spoiling Husband

Bab 38

"Saudari Yang Mi bisakah kau bersembunyi di sana sebentar?" Li Xiaolu bertanya sambil menunjuk ke sebuah ruangan.

"Oke ..." Yang Mi mengangguk, "Apakah ini seseorang dari keluarga Li?"

Li Xiaolu menggelengkan kepalanya. Bukan dari keluarga Li? "Lalu siapa itu?" Dia bertanya.

Sebuah cemberut muncul di wajah Li Xiaolu. "Bajingan ..."

Tertegun, Yang Mi melihat ke pintu dan dengan enggan berjalan menuju pintu. Terlepas dari keluarga Li, siapa lagi yang bisa membuat Li Xiaolu marah?

Siapa pun orang ini, jika dia melakukan sesuatu pada xiaolu saya maka saya akan mematahkan semua giginya. . . Yang Mi berpikir dan menyembunyikan dirinya.

Membuka pintu, Li Xiaolu segera memalingkan mukanya yang terkejut.

"Chen Yufan?"

"Kejutan ... kejutan ..." Chen Yufan tersenyum. Hari ini, ia berpakaian luar biasa dengan kemeja dan jins merah. Memegang buket mawar, dia memiliki senyum menawan di wajahnya, yang bisa membuat gadis mana pun jatuh cinta padanya.

Li Roulan sibuk mempersiapkan acaranya, jadi dia mengambil kesempatan untuk bertemu dengan wanita cantik ini yang menyerang mimpinya. Sejak hari dia melihatnya dalam gaun merah itu, dia benar-benar memikirkannya.

Dan hari ini, dia akan memulai kedekatan dengannya.

Melihat senyum menawan itu, gadis mana pun akan pingsan di wajah yang penuh kasih itu, tetapi ia tahu kelicikan di baliknya. "Apakah kamu tidak akan mengundang saya masuk?" Dia bertanya dengan senyum manis.

"Mengapa saya harus mengundang Anda? Bukankah Anda pacar Li Roulan? Apa yang dipikirkan orang-orang ketika mereka tahu bahwa Anda mengunjungi kakak perempuannya di belakang punggungnya? Apakah mereka tidak akan salah paham?" Li Xiaolu menembak sambil menyilangkan lengan.

Senyum di wajah Chen Yufan membeku. "X-xiaolu kamu tahu itu semua hanya sandiwara. Aku benar-benar sangat setia padamu. Percayalah, Roulan dan aku tidak akan pernah bisa mengkhianatimu ..." dia menjelaskan dengan wajah pucat.

Li Xiaolu tertawa, "Chen Yufan hanya melihat ekspresimu ... Aku hanya bercanda ..."

Melihatnya tertawa, dia menghela nafas. Tiba-tiba dia bertanya, "Kamu kelihatannya telah melakukan sesuatu yang salah dan ketahuan melakukannya. Apakah kamu benar-benar melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kamu lakukan?"

Sambil menggelengkan kepalanya, Chen Yufan menyangkal, "Tentu saja tidak ... xiaolu. Aku bisa menyakiti siapa pun di dunia ini, tetapi aku tidak akan pernah bisa melukaimu ..."

"Aku percaya kamu ... Silakan masuk ...," katanya dengan manis ketika dia memimpin Chen Yufan di rumahnya.

"Jadi, kenapa kamu ada di sini?" Tanyanya.

Chen Yufan cemberut, "Tidak bisakah aku datang ke sini? Aku pacarmu xiaolu ..."

"Aku tahu. Tapi bukankah kamu selalu sibuk? Kamu tidak pernah punya waktu untuk datang ke sini sebelumnya ...," katanya.

"Hehe ... bagaimana aku bisa sibuk untukmu?" Chen Yufan tersenyum mencoba menjelaskan, "Karena, kamu aku bisa meninggalkan semua pekerjaanku. Sebelumnya, ada yang sangat penting dan karenanya aku tidak bisa mengunjungi kamu ... ... Tetapi Anda tidak boleh salah paham terhadap saya xiaolu. Menjadi CEO sebuah perusahaan sangat sulit! "

Li Xiaolu menganggukkan kepalanya, "Tentu saja aku mengerti ..." Kamu sangat sibuk dengan proyek Li Roulan.

"Ini ... ini untukmu," kata Chen Yufan sambil mengisi buket mawar dan beberapa cokelat kacang di tangannya. Melihat mereka, Li Xiaolu menyeringai.

"Apakah ini untukku?" Tanyanya. Chen Yufan mengangguk berpikir bahwa trik ini selalu berhasil. Beri mereka bunga dan coklat, dan kemudian mereka akan tersenyum di sekitar Anda sepanjang waktu.

"Mawar merah dan cokelat kacang? Bukannya itu kesukaan Li Roulan? Apa kamu yakin belum memberikannya pada orang yang salah?" Tanyanya.

Wajah Chen Yufan memucat. Itu favorit Li Roulan? Kotoran!!!

"Li Roulan juga menyukai mereka? Aku tidak tahu itu ...," katanya dengan ekspresi terkejut. "Xiaolu kamu tidak suka mereka juga?" Dia bertanya dengan wajah sedih dan malu.

Dia tahu xiaolu tidak akan pernah menolak hal-hal yang telah dia berikan padanya. Bahkan jika itu adalah barang biasa, dia akan menyimpannya seolah itu semacam harta karun. Jadi, dia sangat yakin bahwa meskipun dia tidak menyukai mereka, dia tidak akan mengatakan apa-apa.

"Tidak ..." Li Xiaolu dengan tegas membantah. "Aku tidak suka mereka. Aku alergi kacang dan aku benci warna merah ..."

Chen Yufan: "..."

"Hal-hal ini tidak ada gunanya bagiku. Kamu harus memberikannya kepada Li Roulan, dia akan sangat senang," Li Xiaolu menyarankan untuk memberi lalu kembali.

Melihat cokelat dan mawar merah dia mengerutkan kening, "Bukankah warna merah kesukaanmu ??"

"Tidak ... Ini warna kesukaan Roulan ...," jawabnya.

Apa apaan . . . !! Chen Yufan mengutuk nasibnya. Dia benar-benar menghancurkan kesempatannya untuk menjadi dekat dengannya. "Warna kesukaan Roulan adalah merah. Itu benar-benar kebetulan ...," dia tertawa.

"Hmm ...," katanya dengan acuh tak acuh.

Melihat, nada acuh tak acuh dan ceroboh Li Xiaolu, dia merasakan pemikiran yang mendalam. Sebelumnya, setiap kali dia datang, dia akan menatapnya dengan penuh kasih. Juga dia telah mengubah cara dia memanggilnya. Dia akan selalu memanggilnya dengan intim Yufan, tetapi sekarang itu berubah menjadi Chen Yufan seperti memanggil orang asing.

Dia juga merasa bahwa dia menciptakan jarak darinya? Apakah dia meragukannya?

"Xiaolu akhir-akhir ini aku menemukan bahwa kamu berusaha menjauhkan dirimu dariku? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?" Katanya dengan nada sedih mencoba meletakkan tangannya di bahu wanita itu.

Melihat tangan kotor itu mendekatinya, Li Xiaolu merasa jijik. Menghindari tangan itu, dia berkata dengan wajah malu-malu, "Aku hanya sedikit pemalu ..."

Oh . . ! Chen Yufan merasa lega di hatinya. "Apa yang harus dihindari? Aku kan pacarmu ..."

"Ya, kita belum menikah, Chen Yufan ...," katanya.

Pernikahan? Chen Yufan mendengus. Dia punya Li Roulan untuk itu. Tapi untuknya, dia hanya ingin berbulan madu.

Dia akan mengatakan sesuatu ketika teleponnya berdering. Melihat ID penelepon, wajahnya memucat. Menggerakkan Li Xiaolu agar diam, dia mengangkat telepon, "Saudara Yufan di mana Anda? Tidakkah Anda mengatakan akan melihat gaun saya hari ini?" dia mendengar suara mengeluh yang manis.

Oh Sial !! Saya benar-benar lupa. . . .

"Kakak Yufan dimana kamu?" Li Roulan bertanya.