Secret Marriage : Wife Spoiling Husband

Bab 184

Bab 184

"Jangan berbohong Zhehan. Aku bisa melihat dengan jelas, kamu mabuk," kata Li Xiaolu. Dia terkejut dengan perilaku Zhang Zhehan ini. Dia bertingkah seperti anak kecil. Sejak dia mengenalnya, dia belum pernah melihat dia mabuk.

Li Xiaolu menghela nafas, "Asisten Xue, tolong ambil semua botol ini".

"Ya, Nona Li Xiaolu." Asisten Xue mengangguk ketika ia mengambil semua botol dari tangan Zhang Zhehan dan meninggalkan kantor dengan tenang. Sekarang ada keheningan total di kantor. "Zhehan mengapa kamu minum begitu banyak? Apakah sesuatu terjadi?" Li Xiaolu bertanya ketika dia mendekatinya.

"Xiaolu !!!! Jangan membenciku. Aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan minum lagi. Tolong jangan membenciku! Maafkan aku !!" Zhang Zhehan meminta maaf seperti anak kecil.

Li Xiaolu tertawa kecil. Perilaku Zhehan ketika dia mabuk sangat lucu. Dia telah melihat banyak orang mabuk dan berperilaku sangat aneh tetapi Zhehan yang mabuk jelas orang yang aneh.

Melihat Xiaolu-nya tidak mengatakan apa-apa, Zhang Zhehan meraih pinggangnya dan memeluknya dengan erat. Merengek seperti anak kecil dia memohon, "Wifeyyyy! Tolong, aku minta maaf. Sayangku, kekasihku !!!"

Li Xiaolu: "..." Yang pasti aneh!

"Baiklah. Baiklah. Jangan goyang saya," Li Xiaolu menghela nafas memegang kepalanya. Tiba-tiba sebuah ide jahat muncul di benaknya. Dengan seringai kecil di wajahnya, dia melirik suaminya yang mabuk yang memohon maaf. Dia tersenyum dan bertanya, "Zhehan, apakah kamu ingin aku memaafkanmu?"

Zhang Zhehan mengangguk.

"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat. Apakah kamu akan melakukan apa yang aku minta juga?" Li Xiaolu bertanya dengan senyum jahat di bibirnya.

Zhang Zhehan mengangguk lagi.

"Baik!" Li Xiaolu tersenyum. Melihat sekeliling, dia melihat kamera di kantornya. Dengan tertawa kecil, dia bertanya sambil menunjuk ke arah tongkat, "Apakah ini berhasil?"

Zhang Zhehan mengerutkan kening, "Apa?"

"Kamera. Apakah kamera di kantormu berfungsi?" Li Xiaolu bertanya.

"Kamera? Kamera yang mana?" Zhang Zhehan merenungkan dan kemudian dia tersenyum, "Kamera di kantor saya? Mereka bekerja."

"Sempurna!" Li Xiaolu tertawa.

Melihat bahwa dia bahagia dia memikirkan sesuatu dan berkata, "Wifeey, apakah kamu ingin tahu rahasia?"

"Rahasia? Rahasia apa?"

"Mendekatlah padaku," Zhang Zhehan bergerak dengan tangannya. Li Xiaolu bergerak sedikit lebih dekat dengannya. Tiba-tiba bau alkohol menyengatnya. Melihat Zhang Zhehan dia memarahi, "Mengapa kamu minum begitu banyak alkohol? Kamu bau !!!"

Zhang Zhehan cemberut bibirnya.

"Omong-omong, bicara. Rahasia apa yang ingin kamu katakan?" Li Xiaolu bertanya.

"Hehe ... Wifey, tahukah kamu ada kamera rahasia yang tersembunyi di kantorku. Tidak ada yang tahu tentang itu. Bahkan Xue yang bodoh."

Konten Promosi

Kamera tersembunyi. Bagus Li Xiaolu berpikir tersenyum pada dirinya sendiri. "Sekarang dengarkan baik-baik. Jika kamu ingin aku memaafkanmu, maka kamu harus menari untukku."

"Menari?" Zhang Zhehan bertanya dengan polos. "Aku akan menari. Aku akan menari. Tapi tidak ada lagu? Bagaimana aku akan menari tanpa lagu?"

"Tunggu sebentar," Li Xiaolu tersenyum. Berjalan ke sofa, dia duduk dan memainkan lagu pesta terbaru di teleponnya. "Sekarang kamu bisa menari," Li Xiaolu berkata kepada suaminya yang bersemangat yang sedang bersiap-siap untuk menari. Saat lagu mulai diputar, Zhang Zhehan mulai menari. Mengayunkan pinggulnya, menggerakkan tangan dan kakinya, dia menyimpan beberapa gerakan yang sangat bagus. Meskipun saat menari, dia bergoyang dari waktu ke waktu yang cukup lucu tapi Li Xiaolu sangat terkesan. Dia tidak tahu suaminya penari yang baik.

Saat dia menikmati tariannya, dia tiba-tiba melihatnya memberinya kedipan mata. Tangannya bergerak ke arah kemejanya dan membuka tombol pertama. Perlahan, perlahan-lahan ketika dia bergoyang pada lagu itu dia menghapus tombol kedua dan ketiga.

Li Xiaolu menelan ludah. Wajahnya memerah menjadi warna merah cerah. Dia mengerjapnya saat dia dengan rakus memandangi penampilan i suaminya. Satu demi satu semua kancing di bajunya dibatalkan saat Zhang Zhehan menari dengan i di lagu itu. Li Xiaolu bisa melihat tulang selangka putihnya yang indah dan perut i itu. "Z-zhehan ... Z-zhehan ..."

Zhang Zhehan berjalan menuju Li Xiaolu dan membelai wajahnya. Memberinya senyum i, dia bergerak mendekatinya dan hendak melepas bajunya ketika tiba-tiba Li Xiaolu mendorongnya.

Tersandung di kakinya, Zhang Zhehan jatuh miring di sofa membuat hidungnya menabrak sofa. "Aduh! Wifey ..." dia menangis kesakitan menggosok hidungnya.

"Aku sangat menyesal. Aku sangat menyesal. Apakah kamu baik-baik saja?" Li Xiaolu bertanya dengan cemas saat dia membuat Zhang Zhehan duduk dengan benar di sofa. Melihat dia menggosok hidungnya, Li Xiaolu merasa sangat bersalah. "Apakah ini sangat menyakitkan?" dia bertanya .

Zhang Zhehan mengangguk menggosok hidungnya.

"Perlihatkan pada saya . "

Zhang Zhehan memindahkan tangannya dari hidungnya. Sambil menunjuk ke hidung merahnya, dia berkata, "Rasanya sakit ..."

Melihat hidungnya yang merah dan bengkak, Li Xiaolu tidak bisa mengendalikan diri dan tertawa. "Pfft ... Haha ... Haha". Zhang Zhehan terlihat terlalu manis hanya dengan hidung merah. Melihatnya menertawakannya, Zhang Zhehan merasa sangat buruk. Mencibirkan bibirnya, dia memalingkan wajahnya dari Li Xiaolu dan berteriak, "Istri Buruk! Istri sangat buruk. Aku sangat terluka. Menertawakanku. Istri Buruk!"

"Oke, aku tidak tertawa lagi. Tunjukkan padaku di mana itu sakit?" Li Xiaolu bertanya.

"Tidak!" Zhang Zhehan membantah menyilangkan lengannya dan memalingkan muka darinya.

Li Xiaolu terkekeh melihat perilaku kekanak-kanakannya. Sambil memegang dagunya, dia memalingkan wajahnya untuk membuatnya menatapnya dan mencium hidungnya, "Apakah itu sakit sekarang?" dia bertanya dengan manis.

Zhang Zhehan mengedipkan matanya dan mengangguk.

Li Xiaolu mencium hidungnya lagi. "Apakah masih sakit?" dia bertanya .

Zhang Zhehan mengangguk. Memegang wajahnya di kedua tangannya, Li Xiaolu menciumnya di seluruh wajahnya membuat Zhang Zhehan tertawa. "Masih sakit?" dia bertanya .

"Tidak." Kata Zhang Zhehan menggelengkan kepalanya. "Tapi kamu tidak menciumku di sini?" Kata Zhang Zhehan menunjuk ke arah bibirnya.

Li Xiaolu mengerutkan kening. Sambil menggelengkan kepala, dia menyangkal, "Tidak. Aku tidak akan mencium seorang pemabuk." Mendengar itu Zhang Zhehan cemberut.