Secret Marriage : Wife Spoiling Husband

Bab 114

Di dalam mobil, Yang Mi mencondongkan tubuh ke jendela yang memandang ke luar benar-benar mengabaikan pertengkaran Tang Jun. Setiap kali dia ada di sekelilingnya, dia akan mengusiknya.

Yang Mi merasa seperti meninju wajah tampan Tang Jun yang tampan itu hanya dengan mendengar kata-kata bodohnya yang konyol. Sama seperti sekarang. . .

"Sayang ketika aku jauh darimu, tahukah kamu apa yang kusadari dalam dua bulan terakhir ini. Satu detik terpisah darimu sama dengan seribu kali kesakitan karena kehilangan dirimu ..."

"Sayang, ketika aku tanpa kamu semua yang aku pikirkan adalah tentang kamu tetapi ketika aku bersamamu semua yang aku tahu adalah aku mencintaimu ..."

"Sayang satu-satunya orang di hatiku adalah kamu. Dan aku tahu satu-satunya orang di hatimu adalah aku ..."

"Sayang, kamu seperti harta kecilku ..."

Dan Tang Jun kamu juga seperti harta karun yang hanya ingin aku kubur. Yang Mi menggerutu di dalam hatinya.

"Baby, mengapa kamu mengabaikanku? Baby, kamu kesal? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Baby, mengapa kamu tidak berbicara denganku?"

Yang Mi menghela nafas. Mengapa? Oh Dewa, kenapa? Mengapa dia

"Sayang -"

"Tang Jun aku tidak kesal. Bisakah kamu tutup mulut saja?" Yang Mi mengerang.

"Oh! Kukira aku melakukan sesuatu yang salah dan itu sebabnya kamu kesal denganku. Lagi pula, sayang, tidakkah sekarang kita harus pergi kencan pertama kita?"

"Aku sudah memikirkan segalanya, Sayang. Kau hanya membutuhkanmu di 'Ya' dan aku berjanji itu akan menjadi kencan terbaikmu ..." dia mengoceh.

Dia menghela nafas.

"Sayang kamu baik-baik saja?" Tanya Tang Jun khawatir melihat Yang Mi menghela nafas lagi dan lagi. "Apakah kamu tidak enak badan? Haruskah aku membawamu ke rumah sakit atau haruskah aku memanggil dokter untukmu? Sayang-"

"Tang Jun berhenti !! Demi Dewa, berhenti menjengkelkan !!" Yang Mi berteriak memegangi kepalanya.

Tang Jun mengerutkan kening, "Tapi sayang aku mengkhawatirkanmu."

Melihat ekspresinya yang serius, hati Yang Mi bergetar. Dia tahu dia manis dan pria yang baik dan dia menyukainya. Tapi ada satu pertanyaan di hatinya, yang menghentikannya dari mengambil satu langkah ke arahnya.

Melirik wajah khawatirnya, dia menghela nafas lagi, "Kepalaku sakit. Tolong, bisakah kamu diam sebentar ..."

"Oke sayang," dia mengangguk dan fokus mengemudi.

Yang Mi menutup matanya, bersandar ke kursi. Tiba-tiba sebuah musik yang menenangkan terdengar di dalam mobil yang membuat Yang Mi tersenyum. Dia sendiri tidak tahu kapan dia tertidur tetapi ketika dia bangun itu sangat gelap.

Melihat ke luar, dia menyadari bahwa dia telah mencapai rumahnya. Melirik ponselnya, dia terkejut melihat sudah jam 11 malam.

"Tang Jun kenapa kamu tidak-" dia hampir bertanya ketika dia tiba-tiba berhenti. Dia melihat ke sisinya untuk melihat Tang Jun tidur di kursinya dengan kepala menghadap ke arahnya dan tangannya di tangannya.

Dia tampak seperti bayi. Sambil menggelengkan kepalanya, dia tersenyum. "Hei, Tang Jun bangun ...," katanya lembut mengguncangnya.

Tang Jun menguap membuka matanya dan membisikkan, "Sayang, kau bangun ..."

"Hmm ... Kenapa kamu tidak membangunkanku, ketika kita sampai?" Yang Mi bertanya.

"Aku ingin membangunkanmu, tapi kemudian aku melihat betapa tenangnya kamu tidur, aku tidak tega membangunkanmu dan mengganggu impian indahmu tentang aku ..." goda Tang Jun. Actaully, dia hanya ingin menghabiskan waktu bersamanya.

"Aku tidak bermimpi tentang kamu." Balas Yang Mi, "Pokoknya terima kasih sudah mengantarku pulang."

Tang Jun membuka matanya untuk mengatakan sesuatu tapi kemudian dia menghela nafas. Dia tidak ingin dia meninggalkannya, tetapi dia tahu jika dia melakukannya atau memintanya untuk tinggal, mungkin dia akan mendorongnya.

Yang Mi membuka pintu ketika tiba-tiba dia berhenti dan melihat ke belakang. "Tang Jun apakah kamu mencintaiku?"

Mengawasinya tinggal, mata Tang Jun cerah. Dia hampir melompat di kursinya dan menganggukkan kepalanya dengan panik, "Ya sayang, aku sangat mencintaimu ..." katanya.

"Tidak, Tang Jun, apa yang sebenarnya aku tanyakan padamu adalah apakah kamu benar-benar mencintaiku? Atau kamu ingin tinggal bersamaku hanya karena kejadian itu?" Tanyanya lagi menatap matanya.

Memikirkan kembali kejadian itu, sebuah senyum bersinar di wajah Tang Jun. Sambil memegang tangannya dan meletakkannya di atas jantungnya, dia menatap matanya, "Sayang, apa kau merasakan itu?"

Memang Yang Mi bisa merasakan jantungnya berdebar kencang. Sebuah blush merayap di bibirnya dan dia mengangguk.

"Ini adalah efek yang kamu miliki padaku. Aku mencintaimu, sayang. Aku mencintaimu bahkan sebelum kejadian itu, aku bahkan lebih mencintaimu setelah kejadian itu dan aku berjanji untuk hanya mencintaimu bahkan di masa depan ..."

"Tang Jun I -"

"Sayang aku benar-benar mencintaimu. Tolong beri aku kesempatan?" Dia bertanya dengan manis memegang tangannya.

Selama hampir dua menit, ada keheningan total di dalam mobil. Dua menit untuk Tang Jun ini hampir seperti dua tahun tetapi dia dengan sabar menunggunya.

Yang Mi mengangguk malu-malu, "Oke ... Tang Jun, aku akan memberimu kesempatan. Tapi tolong jangan patah hati."

"Jangan pernah bayi, aku tidak akan pernah menyakitimu ..." Tang Jun berjanji saat dia memeluk Yang Mi dan mencium keningnya.

Setelah beberapa menit, Yang Mi meninggalkan mobil. Tang Jun dalam suasana hati yang sangat hebat karena akhirnya dia mengejar Yang Mi untuk memberinya kesempatan. Dia tersenyum pada kesuksesannya.