Happy reading ❤️❤️
Selepas shalat isya, Arum melipat mukena dan sajadahnya. Lalu Arum lekas membereskan beberapa pakaian yang telah ia setrika tadi siang. Rama tadi menghubunginya dan memberitahu bahwa pria itu pulang agak malam nanti. Sembari menunggu kedatangan suaminya, Arum berniat menuju ke dapur untuk menghangatkan makanan.
Arum keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke dapur, saat sampai di ambang dapur, wanita itu menghentikan langkahnya sebab mendengar suara bel dari arah luar.
"Apa itu Mas Rama ya?"
Arum melirik jam dan jarum tersebut masih menunjukkan pukul 20.05, wanita itu akhirnya menuju ke pintu demi menuntaskan rasa penasarannya.
Saat membuka pintu, terlihat seorang wanita tua dengan rambut diikat konde serta kacamata yang bertengger sempurna. Arum menatap wanita tua itu.
"Maaf, Nek. Cari siapa ya?" tanya Arum ramah.
Tetapi nenek itu hanya menatapnya sinis, seraya menelisik penampilan Arum dari atas hingga bawah. Arum yang melihat itu hanya mengerutkan keningnya bingung. Wanita itu memeriksa dirinya sendiri dan tidak ada yang salah. Lalu mengapa?
"Ada yang bisa saya bantu, Nek?" tanya Arum lagi.
"Cucu saya mana?" Akhirnya nenek itu membuka suara.
"Cucu?"
"Kemana Rama dan Susan?"
"Oma?" Suara dibelakangnya membuat Arum mengurungkan niat untuk kembali berbicara.
Wanita tua itu tersenyum sembari merentangkan kedua tangannya. Susan berlari kecil dan segera memeluknya.
"Oma kangen banget sama kamu, Sayang."
"Susan juga, Oma."
"Rama kemana?"
"Mas Rama belum pulang, Oma. Paling bentar lagi," jawab Susan sekenanya.
Susan mempersilahkan Oma-nya masuk, Arum yang merasa diabaikan agak sedikit merasa nyeri di hati. Wanita itu mencoba tersenyum tegar, dan mengikuti langkah mereka berdua.
"Biar aku bikinin minum ya." Setelah berkata itu, Arum langsung pergi menuju ke dapur.
Tak lama, Arum datang dengan nampan yang sudah tersedia satu gelas teh. Arum meletakkannya di meja.
"Ini, Oma." Arum menyodorkan segelas teh hangat tersebut.
"Dia pembantu rumah ini ya?" tanya Riri.
Hati Arum mencelos, apakah penampilannya terlihat seperti seorang pembantu?
"Dia istrinya Mas Rama, Oma." Susan menjawab itu.
Riri tercengang dan menatap Susan, "apa? Rama sudah menikah? Kapan? Kok Oma ga diundang?" Pertanyaan beruntun itu terlontar dari mulut Riri.
"Assalamualaikum." Dari arah luar, Rama pulang dengan tampilan lelahnya. Matanya langsung terbuka lebar saat melihat siapa yang ada di ruang tamu.
"Oma?" Dengan langkah bahagia, pria itu langsung memeluk tubuh Riri.
"Cucu Oma. Cucu Oma yang paling ganteng."
Riri mencium kening Rama penuh kasih. Ia menatap wajah Rama.
"Kamu kapan nikah? Kok ga ngundang Oma?" Tatapan Riri langsung berubah tajam.
Rama menyuruh semuanya untuk duduk, ia akan menjelaskannya sekarang. Cerita itu mengalir terus, Rama menceritakan semuanya perihal dirinya, Arum, dan Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [End]
RomanceSekuel Arumi Vector by: Araashii11 Menceritakan tentang keluarga kecil Rama dan Arum, tentang bagaimana Rama dan Arum menghadapi lika-liku dalam menjalani bahtera rumah tangga mereka. Cerita ini hanyalah fiktif belaka. jika ada kesamaan nama dan tem...