Teman2
Di karya karsa cerita ini sudah sampe part 15.
Unduh app karya karsa di playstorePart 11
Pamela berdiri di depan cermin meja rias dengan jantung yang berdegup liar.
Dalam pantulan cermin di depannya, Pamela bisa melihat seorang wanita muda bertubuh gemuk mengenakan gaun merah ketat dengan panjang setengah paha. Gaun itu berleher rendah dan tanpa lengan. Kedua payudara Pamela yang besar tampak hampir tumpah.
Pamela menggigit bibir dengan wajah merona. Sungguh, ia terlihat seperti pelacur murahan. Beberapa hari terakhir ini ia menghabiskan detik demi detik memikirkan bagaimana cara mencairkan sikap dingin Sebastian, dan hanya ini ide yang melintas di benaknya.
Mungkin ia dangkal, tapi bukankah semua pria suka dengan wanita seksi? Yah, Pamela akui, ia tak memiliki bentuk tubuh langsing nan indah bak jam pasir. Tinggi tubuhnya 158cm dengan berat 73kg. Ia sedikit kelebihan berat badan. Akan tetapi, tidak langsing tak berarti tidak seksi, bukan?
Ketika memandang pantulan dirinya sekali lagi di cermin, nyali Pamela menciut. Ia tak pernah memakai pakaian seksi sebelumnya. Selama ini ia selalu mengenakan baju longgar untuk menyembunyikan perutnya yang sedikit berlemak.
Lalu sikap dingin Sebastian membayang di pelupuk matanya. Pamela menghela napas panjang.
Tidak. Ia harus berani. Ia harus mencoba.
***
Ketika Sebastian keluar dari kamar untuk ke kantor, sesosok berwajah cantik dengan pakaian seksi telah menunggunya tak jauh dari pintu. Senyum lebar mekar di wajah yang dipoles riasan tipis dan bibir berlisptik warna merah itu.
"Selamat pagi, Sebastian. Aku sudah menyiapkan kopi untukmu," kata Pamela lembut.
Kening Sebastian berkerut semakin dalam. Pagi ini Pamela berpernampilan tidak biasa. Untuk kali pertama Sebastian melihatnya berpakaian seksi.
Mata Sebastian menatap Pamela dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sebastian akui, meski Pamela tak punya lekuk tubuh langsing, tapi wanita itu cukup seksi dengan penampilannya pagi ini.
Ketika memandang dada Pamela dan melihat belahannya yang menggoda, tanpa bisa dikendali, darah Sebastian berdesir.
Lalu pandangan Sebastian turun menyusuri paha dan betis Pamela yang terpampang sempurna. Tidak langsing, tapi kaki wanita itu putih mulus.
"Sebastian?"
Sebastian berkedip. Seketika tersadar dari keterpanaannya. Ia memandang wajah di depannya yang tampak merona.
Sebastian mendesis samar. Pamela sedang mencoba menggodanya. Tanpa kata ia beranjak menuju pintu depan. Jika Pamela pikir dengan memamerkan belahan dada dan kakinya yang putih mulus akan menaklukkan Sebastian, wanita itu salah. Sampai kapan pun Sebastian tak akan menyukai Pamela, kecuali jika dia berubah langsing.
Dangkal? Yah, Sebastian akui ia dangkal, tapi jika tidak ada cinta, bukankah hanya seks yang mampu mempertahankan sebuah hubungan? Dan wanita langsing tanpa lemak sesenti pun jauh lebih menggairahkan untuk dicumbu!
***
Evathink
600 vote 70 komen,
Update next part ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamela and Her Bastard Husband [TAMAT]
Romance[Follow Evathink sebelum membaca, agar mendapat Info update!] Unexpected Love #2 Sebastian Alterio terpaksa menikahi Pamela Arunika, gadis pilihan ibunya yang sama sekali tak dikenalnya, karena tak ingin mengecewakan sang ibu. Pamela cantik, tapi sa...