Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.😘
.
.
.Benua: "Selamat membaca"
.
.Disha menyeka keringat yang semakin membasahi dahinya. Entah kenapa ia berkeringat banyak sekali hari ini. Mungkin karena sedang tidak enak badan atau mungkin karena cuaca lumayan panas? Ah, entahlah. Disha hanya bisa duduk di bawah pohon sambil mengipasi wajahnya dengan buku catatan.
Beberapa menit kemudian, Benua datang membawa beberapa makanan yang ia beli di stan makanan.
"Kamu, kok, ke sini?" tanya Disha. "Harusnya ada pertandingan basket, kan?"
Benua mengangguk. Kemudia mengeluarkan sapu tangannya. Dengan hati-hati, ia langsung mengusap keringat yang ada di dahi Disha. "Jeha yang gantiin aku. Lagipula, aku gak suka main basket kalo gak ada kamu."
Disha terkekeh pelan. "Kenapa?"
Benua terdiam sebentar lalu tersenyum. "Enggak ada yang aku lihat saat aku menang nanti."
"Memangnya kamu akan menang? Kamu terlalu percaya diri."
Benua tersenyum. "Aku pasti akan menang. Itu alasannya kamu harus di sana. Kalau enggak ada kamu, enggak ada harapan menang untuk aku."
Disha menyilangkan kedua tangannya lalu menatap Benua takjub. "Sejak kapan kamu jadi pintar ngomong kaya gini?"
"Eng, sejak pacaran sama kamu mungkin."
Disha tertawa. Ia memukul lengan Benua pelan disusul tawa cowok itu.
Keduanya makan bersama di bawah pohon.💜
"Lo kenal Gia?" tanya Benua pada Jeha yang tengah duduk sambil menyantap baksonya.
"Gia yang mana? Gia tetangga gue? Gia anaknya Mpok Mirna? Apa Gia mbak-mbak SPG yang kemaren?"
Raga mengernyit. "Bukannya anak Mpok Mirna itu Atikah, ya?"
Jeha terdiam sebentar, lalu berpikir. "Masa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA √
Teen Fiction#Baskara Universe #Benua Ini bukan cerita tentang Bad Boy dan Bad Girl. Ini juga bukan tentang cowok dingin dan cewek kaku. Ini adalah cerita tentang Benua Angkasa--si tampan dengan sifat ramahnya. Mungkin karena sifat ramahnya itu, banyak cewek di...