21. For you

1K 150 51
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.😚
.
.
.

😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S

etelah menyematkan cincin, keduanya tersenyum. Benua dan Disha kini berdiri di hadapan semua orang yang hadir dengan senyum bahagia. Disha tidak pernah membayangkan akan seperti ini. Ia bahkan tidak tahu jika Benua masih menunggunya. Selama ini ia mengabaikannya, tapi Benua sama sekali tidak meninggalkannya.

"Cieee ... sekarang udah enggak jadi sad boy lagi, ya, Nu," goda Jeha sambil tertawa pelan.

Benua mengacungkan jempolnya, lalu tersenyum ke arah Disha di sebelahnya.

"Gimana bisa kamu buat acara ini tanpa kasih tahu aku? Gimana kalo seandainya aku nolak untuk tunangan?"

Pertanyaan Disha itu membuat Benua tertawa pelan. Ia mencubit pipi Disha gemas. "Masa bodo kalau kamu nolak. Aku cuma ingin kasih tahu kalau aku serius sama kamu. Setahun ini aku berusaha memberi kamu waktu, Sha. Aku tahu itu berisiko. Aku takut selama setahun itu, kamu sudah memiliki seseorang yang lain di hati kamu. Tapi aku berusaha yakin, kalau Tuhan sudah menentukan takdir terbaik untuk kita."

Disha terkekeh. "Kamu jadi lebih pintar ngomong, ya, sekarang."

Benua mengedipkan sebelah matanya. "Aku bisa selalu begini, kalo kamu suka."

"Mau aku kasih tahu rahasia?" tanya Disha, membuat Benua menaikkan sebelah alisnya.

Disha mebdekati telinga Benua lalu berbisik, "Aku suka apapun tentang kamu. Kamu jangan pernah berubah jadi orang lain hanya untuk mendapatkan sesuatu."

"Meskipun dalam keadaan terdesak?" tanya Benua lagi.

"Meskipun dalam keadaan terdesak," kata Disha mengulangi kalimat yang dikatakan oleh Benua.

Benua mengangguk, lalu keduanya tersenyum.

"Oh, ya. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Tapi kamu harus tutup mata dan enggak boleh buka mata sebelum aku izinin."

BENUA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang