16. Danial

657 130 11
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.🤗💚💚
.
.
.
Now playing
🎶Nct u - my everything🎶
.
.
.

Benua melajukan motornya, pergi ke tempat yang dikatakan oleh Gia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benua melajukan motornya, pergi ke tempat yang dikatakan oleh Gia. Taman kota memang selalu ramai oleh para anak-anak muda yang ingin berswafoto atau hanya sekadar duduk sambil mengobrol di kursi-kursi yang sudah disediakan. Benua memarkirkan motornya, kemudian menghampiri Gia yang sudah menunggunya di danau. Ia berlari kecil untuk mencapai gadis itu.

"Gia," panggilnya ketika jarak mereka sudah dekat.

Gia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Keduanya kini berdiri berdekatan. "Lo beneran tahu soal Berlian?"

Gia mengangguk. "Gue tahu lo lagi cari Danial. Tapi, kalaupun lo ketemu Danial, lo enggak akan bisa memastikan bahwa lo akan dapat jawaban yang lo cari."

"Maksud lo?"

"Jingga. Dia lebih tahu dari Danial."

"Jingga?"

Gia mengangguk sebagai jawaban. Gadis itu menghela napas pelan. "Gue tahu, pasti lo bertanya-tanya kenapa gue ngasih tahu ini ke lo, bahkan setelah sekian lama. Karena gue muak. Gue muak lihat Jingga bersikap seolah dia enggak bersalah. Karena dia ... Danial harus bersembunyi. Gue enggak suka lihat dia hidup tenang, sedangkan gue mati-matian nenangin Danial yang kaya orang gila setelah kehilangan Berlian."

Benua mengernyit. "Lo siapanya Danial?"

Gia menyilangkan kedua tangannya, lalu menatap Benua dengan wajah serius. "Gue adik sepupunya. Hanya beberapa orang yang tahu soal itu, salah satunya Jingga. Kalo dia berniat bantu lo, dia pasti ngasih tahu lo buat cari keberadaan Danial lewat gue."

Benua terdiam. Ia tidak tahu alasan kenapa Jingga menyembunyikan hal ini. Namun yang lebih membuatnya heran, kenapa Gia tiba-tiba memberitahunya setelah sekian lama? Semua anak Garuda juga tahu ia mencari Danial."Kenapa lo baru sekarang lo ngasih tahu gue soal Jingga dan Danial?"

Gia menghela napas pelan. Ia mengeluarkan sebuah foto Jingga dengan seorang cowok berjaket merah. Keduanya terlihat bertengkar di pinggir jalan dekat warung belakang sekolah.

"Ini foto yang gue ambil beberapa menit sebelum kecelakaan itu terjadi. Dia ..." Gia menunjuk cowok di foto itu. "Yang nabrak Berlian. Dia ... Adiknya Jingga."

"Dulu, gue dan Jingga sahabatan. Tapi, tiba-tiba aja dia mulai ngejauhin gue. Dia selalu pulang lebih awal, enggak pernah ikut les lagi, dan enggak pernah main sama gue lagi. Hari itu, gue mutusin untuk ngikutin dia. Dan gue lihat dia nyamperin adiknya dan mereka bertengkar. Gue foto mereka karena gue kira cowok itu pacarnya Jingga. Pas gue mau samperin mereka, adiknya Jingga keliatan marah. Dia naik motor dan melaju cepat sampai akhirnya menabrak Berlian di persimpangan jalan. Gue kaget karena di sana juga ada Danial. Gue lari nyamperin mereka, tapi yang bikin gue marah saat itu, adik Jingga langsung kabur dan Jingga berdiri tanpa melakukan apapun. Dia diam aja. Dia cuma natap gue lalu ... Lo tahu apa yang dia lakukan? Dia lari.

BENUA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang