Varlega menarik nafas dengan begitu lemas, dia terbaring pada sebuah ranjang dengan begitu pasrah tanpa perduli pada seorang om-om yang bernafsu tinggi ketika melihatnya berpakaian minim.
Yah, di kamar tersebut memang hadir Varlega serta seorang om-om bernama Komin, seorang om-om yang sudah tidak asing lagi untuk sosok Varlega.
Bagaimana bisa Varlega tidak mengenal om-om ini sedangkan dia adalah laki-laki hidung belang yang telah merusaknya?
Om Komin adalah orang pertama yang berhasil membuat keperawanan Varlega hilang. Orang yang pernah menjadi selingkuhan Yusi ini berhasil membuat Varlega harus menghilangkan impian untuk menikahi sosok lelaki idamannya.
"Hallo, Sayang. Ketemu lagi sama om," sapa om Komin.
Dari sapaannya saja sudah berhasil membuat bulu kuduk Varlega berdiri, dia sangat membenci suara dari om Komin.
Varlega memutar kedua bola mata pertanda malas bila harus menghabiskan malam bersama sosok lelaki hidung belang ini.
"Jangan om, sakit!" rintih Varlega membuat om Komin semakin melebarkan senyuman nakal khas buaya daratnya.
Tanpa basa-basi, tangan om Komin segera memegangi kaki-kaki mungil Varlega. Varlega pun langsung menekuk kakinya kemudian menyembunyikan wajah imut tersebut dari balik kedua tangan.
"HAHAHA...."
Suara tawa om Komin membuat Varlega merinding, dia menatap wajah laki-laki hidung belang yang sedang menggeret kakinya dengan begitu kasar.
"Ega takut, ega takut," lirih Varlega.
Varlega menangis secara perlahan, membuat om Komin malah semakin bersemangat untuk membuat Varlega semakin ketakutan.
Om Komin mendekati telinga Varlega sambil membisikan kalimat, "Layani aku."
Seketika air mata keluar dengan begitu deras melewati mata indah bersinar dan bulu mata lentik penuh pesona milik Varlega.
Varlega menendang-nendangkan kakinya dengan begitu kencang. Varlega kini sudah tahu bahwa tindakannya tidaklah benar, Varlega ingin mengakhiri ini semua.
Secara bersamaan, kaki Varlega tidak sengaja menendang wajah om Komin dan membuat om Komin terlihat sangat murka.
"Pelacur kurang ajar!" sergah om Komin sambil berusaha menampar pipi kanan Varlega.
Varlega memejamkan matanya kuat-kuat kemudian berteriak, "Siapa yang kurang ajar? Ega atau Om yang menghianati istri?"
Om Komin mengerutkan dahinya, dia cukup heran dengan kemampuan Varlega dalam menjawab ucapan kasar tersebut sementara Varlega sendiri masih berusia delapan tahun.
'Apakah karena dia terlalu sering melayani orang-orang dewasa?' batin om Komin.
Om Komin tidak jadi menampar Varlega dan membuat Ega heran. Varlega memeriksa tangan om Komin dari sela-sela tangannya yang tidak kunjung menampar pipi penuh luka karena siksaan Yusi.
Om Komin beranjak dari atas ranjang, berhenti melangkah kemudian berkacak pinggang sambil terus menatap Varlega yang masih terlentang di bawah selimut garis-garis.
"Mau duit berapa? Nanti om kasih," tanya om Komin dengan nada yang berubah begitu manja kepada Varlega.
Varlega terduduk di atas ranjang tanpa membiarkan tubuh bugilnya kehilangan sebuah selimut penghalang.
Alis wanita mungil itu hampir menjadi satu, Varlega melotot tajam ke arah om Komin yang terus memajukan wajahnya kepada Varlega seperti sedang ingin mengecup bibir mungil dan indahnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varlega, A Little Psycopath
Mystery / ThrillerWARNING! cerita ini mengandung unsur kekerasan dan lain-lain. Harap pandailah dalam membaca. Ketegangan akan hadir dan hanya adadi dalam novel Varlega, A Little Psycopath. Siapkan mental dan keberanian kalian sebelum membacanya. #2 in PSK [5/7/2020]...