[2] Pria Itu

211 35 0
                                    

Seorang gadis berjalan angkuh memasuki hotel. Ia berjalan seakan-akan berada diatas red carpet. Baginya terlihat angkuh dan mempesona adalah karisma nya.

Terlihat suasana hotel yang cukup ramai karena hotel tersebut adalah hotel yang cukup terkenal dan memiliki banyak pengunjung.

Tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkah gadis angkuh tetsebut. "Ji hyun ssi,,kau dipanggil atasan keruangannya."

"Ahh baiklah." Ia mengangguk dan bergegas menyimpan barang-barangnya terlebih dahulu baru setelah itu ia akan keruangan atasannya.

***

Disisi lain, seorang gadis yang baru tiba dengan dipenuhi keringat itu langsung disambut oleh tumpukan kertas yang pastinya harus dikerjakan. Belum lagi ada banyak catatan-catatan kecil di komputernya.

Siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan atasannya. Ia merutuki nasibnya karena selalu telat dan terus mengandalkan kakaknya padahal kakaknya itu tidak bisa diandalkan.

Ia harus menerima dengan lapang dada dan memberikan senyuman miris kalau ia harus mengerjakan tumpukan kertas itu.

Ia menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan diatas meja. Hingga suara Yuri terdengar dikupingnya.

"Fighting Yeaji-aa" yuri menepuk pundak Yeaji sambil menyemangati.

Ia benar-benar frustasi saat ini.

***

Ji hyun tiba dirumahnya. Ia langsung bergegas masuk. Ia melihat rumah masih gelap. Itu berarti Yeaji belum pulang. Ia berpikir mungkin adiknya itu lembur karena tadi ia terlambat bekerja.

"Huh,,biarkan saja. Biar tau rasa bocah itu."

Setelah masuk kedalam rumah ia membersihkan diri dan makan makanan yang dibawanya. Ia membeli dua porsi makanan. Biarpun ia selalu marah pada adiknya. Ia tetap masih memikirkan adiknya itu.

Tiba-tiba suara pintu di ketuk terdengar ditelinganya. Ia berpikir itu bukan Yeaji, karena gadis itu biasanya langsung masuk saja karena mereka masing-masing memiliki kunci rumah.

Ia pun melangkahkan kakinya untuk bergegas membuka pintu.

"Nuna,," pria itu lagi. Siapa lagi kalau bukan Soohyun yang kalo Yeaji bilang adalah pria yg tidak punya kerjaan karena selalu mengganggu ia dan kakaknya.

Soohyun tersenyum saat melihat Ji hyun dihadapannya. Sedangkan Ji hyun langsung melipat tangannya.

Ji Hyun membuang napas kasar. "Ada perlu apa kau kesini?" Tanyanya tanpa basa-basi.

Soohyun tersenyum manis. sangat manis hingga mungkin bisa membuat hati wanita luluh. Namun tidak dengan Ji hyun ataupun Yeaji. Mereka berdua seperti tidak tertarik dengan senyumnya.

"Ahh ini. Aku membawakan makanan buat Nuna. Siapa tau Nuna belum makan. Dan tadi aku sempat mampir ke hotel tempat Nuna bekerja, tapi ternyata Nuna sudah pulang." Katanya memberikan bungkusan yg berisi makanan.

"Ahh tidak perlu. Aku sudah makan. Kau bisa membawa makananmu kembali." Ji hyun berniat masuk dan menutup pintunya lagi tapi kemudian ditahan oleh Soohyun.

"Tunggu Nuna, tolong ambillah makanan ini. Aku sudah membelikannya. Kau bisa membaginya dengan adikmu." Soohyun terlihat memelas.

OUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang