[7] Adik Ipar

298 52 10
                                    


Hari ini adalah hari yang sudah dinantikan oleh Yeaji. dia akan melakukan siaran yang sesungguhnya. kemarin dia telah di tes didepan atasannya dan dia berhasil.

Sekarang Yeaji dan beberapa tim nya sudah datang ke stadion tempat berlangsungnya pertandingan Baseball. Mereka sedang menyiapkan segala peralatan untuk siaran.

Yeaji izin ke toilet sebentar untuk merapikan riasannya. Sejujurnya ia sungguh gugup karena ini adalah siaran pertama nya.

Saat di toilet, teleponnya berbunyi.

"Halo eonni."

"Yaak, aku akan menontonmu. Kau jangan sampai membuatku malu yaa. Tunjukkan kalau kau bisa. Awas saja kalau kau sampai membuat masalah. Aku akan mengusirmu."

"Aishh... kenapa kau begitu kejam padaku? Bukannya memberiku semangat, kau malah mengancamku seperti itu." Yeaji merengut kesal.

" Sudahlah. Aku tidak mau tau. Aku tutup." Sambungan pun terputus.

Yeaji mengerutkan keningnya. "Sebenarnya dia kakakku atau bukan sih? Kenapa dia tega sekali, isshh."

Yeaji kemudian mencari kontak Soohyun. Ia ingin menelponnya, tapi hanya operator yg menjawab. Setelah merasa terlalu lama di toilet Yeaji akhirnya bergegas menuju tempat tim nya berada.

"Oke. Jadi setelah pertandingan selesai, kita akan langsung mewawancarai salah satu pemain baseball itu.

Yeaji. Kau harus siap. Karena saat ini Jung Haein yg paling banyak dibicarakan masyarakat. Maka kita akan langsung mewawancarainya." Jelas salah satu tim nya.

Yeaji mengangguk paham dan pertandingan dimulai.

Setelah beberapa saat. Pertandingan pun selesai dan Tim Baseball Jung Haein memenangkan pertandingan. Yeaji dan tim nya bergegas ke lapangan stadion dan menghampiri pemain baseball itu.

"Halo. Saya Seo Yeaji." Yeaji menundukkan wajah memperkenalkan diri.

"Halo. Saya Jung Haein. Apa kau reporter baru?" Haein juga menundukkan wajah dan tersenyum.

"Em iyaa ini siaran pertamaku. Mohon kerja samanya Jung Haein ssi." Yeaji tersenyum tulus yang membuat Haein terdiam sejenak.

"Ahh tentu saja Yeaji ssi." Haein tersenyum tidak kalah tulus.

Mereka sudah berada didepan kamera dan bersiap. Yeaji terlihat gugup dan berusaha mengatur nafasnya berulang kali. Ia melakukan apa yg pernah diajarkan Soohyun. Ia melihat kearah kamera seakan mata seseorang yang akan menjadi lawan bicaranya.

"Apa kau gugup?" Haein yg memperhatikan Yeaji akhirnya bertanya.

Yeaji menoleh. "Ha? Ahh iyaa sedikit." Sambil tersenyum canggung.

Sementara Haein ikut tersenyum.

"Tenanglah. Semuanya akan berjalan dengan lancar." Haein berusaha memberi semangat. Yang ditanggapi Yeaji dengan senyumnya.

"Apa kalian siap?" Seorang kameramen dari tim Yeaji bersuara. Mereka berdua pun mengangguk.

"Baiklah. 1...2...3... action!"

Yeaji memulai siarannya dengan lancar. Dia juga seperti menguasai keseluruhan isi pertandingan yang membuat Haein dan para timnya berdecak kagum. Mereka tidak mengetahui Yeaji akan bisa melakukan siaran spontanitas dengan script yang mendadak.

Jika biasanya para reporter lain yang melakukan siaran pertandingan dengan mereka akan memerlukan waktu untuk merangkum dan menghafal script. Namun Yeaji sudah seperti menghafal diluar kepala isi pertandingannya.

OUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang