Happy Reading♡
*
*
*Pagi ini, Yeaji tengah disibukkan untuk mengemas barang-barangnya. Dia sedikit kewalahan karena baru menyiapkannya beberapa jam sebelum berangkat. Sedangkan Ji Hyun hanya menonton Yeaji yang mondar-mandir tanpa sedikitpun mau membantu.
Yeaji sempat meminta bantuan pada kakaknya itu, tapi Ji Hyun malah mengomelinya. Alhasil, dia berhenti mengharapkan bantuan Ji Hyun.
Ya. Ini semua memang salahnya karena dirinya terus menunda-nunda waktu. Sekarang dirinya sendiri lah yang kewalahan.
*
*
*Semua tim produksi program ini berangkat menggunakan 2 bus mini. Kurang lebih mereka berjumlah 10 orang.
Setelah memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan dari kota ke desa. Mereka semua akhirnya sampai.
Mereka melihat sebuah rumah sederhana namun terlihat luas yang nantinya akan menjadi tempat tinggal mereka.
Yeaji sendiri tidak sempat melihat-lihat rumah itu karena dia sedang mabuk perjalanan.
Yeaji langsung mencari tempat sepi untuk memuntahkan isi perutnya yang sejak tadi dia tahan. Dia malu kalau sampai harus muntah di mobil.
"Gwenchana?"
Yeaji langsung menatap orang disebelahnya.
"Hm." Yeaji memegang kepalanya yang terasa pusing dan dia hanya menjawab sekilas pertanyaan Soohyun.
"Tunggu sebentar."
Soohyun beranjak pergi dan Yeaji kembali memuntahkan isi perutnya.
Setelah beberapa saat, Soohyun kembali dengan sekantung plastik.
"Ini Minumlah! Obat ini bisa meredakan mual dan pusingmu."
Tanpa banyak berpikir Yeaji langsung meminumnya. Soohyun juga mengeluarkan minyak telon dari kantung plastik itu.
"Nah, oleskan ini disekitar hidung dan keningmu. Sekalian juga di area perutmu!"
Yeaji hanya diam dan menatap minyak telon itu dan Soohyun bergantian.
"Ish tenang saja. Ini tidak akan panas. Baiklah sini aku oleskan!" Tanpa aba-aba Soohyun langsung mendekat, sementara Yeaji langsung stagnan karena Soohyun begitu dekat dengannya.
Soohyun mengoleskan minyak telon itu disekitar area kening Yeaji secara perlahan. Dilanjutkan dengan area hidung Yeaji. Soohyun sendiri tidak menyadari bahwa Yeaji kesulitan bernafas dan wajahnya mulai panas. Awalnya Yeaji pikir mungkin itu karena minyak telon, tapi ia mulai menyadari bahwa sebenarnya itu karena jarak mereka begitu dekat.
Yeaji hanya diam dan dia benar-benar kesulitan bernafas.
Soohyun yang mulai sadar saat ia melihat pipi Yeaji sedikit memerah pun langsung melihat sorot mata gadis itu. Pria itu baru menyadari bahwa jarak mereka begitu dekat. Ia langsung berhenti mengoleskan minyak telon itu dan melepaskan ujung jarinya dari hidung Yeaji.
Mereka berdua langsung canggung satu sama lain.
"Yyaa...kau oleskan saja sendiri! Perutmu juga! Kenapa juga harus orang lain yang mengoleskannya ck." Soohyun berkata dengan sedikit tergagap dan langsung memberikan botol minyak telon itu ke arah Yeaji.
"Ish padahal kau sendiri yang langsung melakukannya. Aku tidak pernah meminta bantuanmu tadi!" Yeaji memutar bola matanya malas.
"Ah sudahlah! Ini ambillah!" Soohyun langsung beranjak pergi setelah memberikan kantung plastik itu ke Yeaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DREAM
FanfictionBagaimana jika orang yg kau cintai ternyata mencintai kakakmu? Pria itu juga memintamu untuk membantunya mendekati kakakmu. Apa kau akan menyerah? Atau Apa kau akan membantunya? Kau tau mencintai tak harus memiliki. Tapi, Apa kau tak berhak untuk d...