Happy Reading♡●
●
●Setelah kejadian itu. Hubungan Yeaji dan Soohyun benar-benar merenggang.
Yeaji sebisa mungkin menghindari berkomunikasi atau sekedar berpapasan dengan Soohyun. Meskipun hal itu sulit terelakkan karena mereka masih bekerja di program yang sama, ia tetap berusaha menghindari segala kemungkinan yang ada.
Disaat harus benar-benar berbicara dengan Soohyun maka Yeaji dengan berat hati tetap harus melakukannya. Ia tetap harus bisa membedakan masalah pekerjaan dan personal. Mereka berdua pun tetap bersikap profesional namun dengan sedikit kecanggungan satu sama lain.
Hari ini adalah hari terakhir mereka syuting dan mereka akan kembali ke kota besok. Para staf pun merayakannya saat malam tiba.
Semua orang saling berbagi cerita satu sama lain. Suasana begitu hangat, tapi tidak dengan Soohyun dan Yeaji. Suasana mereka begitu dingin.
"Bagaimana kalau kita bermain seperti sebelumnya. Yang kalah harus minum. Setuju?" Ucap salah satu staf.
Yeaji merenung. Ia kembali mengingat kebodohannya hingga ia bisa mabuk dan tak terkendali sampai harus mengatakan perasaannya. Tiba-tiba ia membenci dirinya sendiri karena menyetujui permainan itu. Gadis itu pun bangkit dan langsung beranjak pergi.
Hanna yang melihat Yeaji pergi pun memanggilnya namun gadis itu tak menghiraukan teriakannya.
Sementara Soohyun hanya menatap kepergian gadis itu.
***
Yeaji memutuskan untuk istirahat di kamar. Saat sudah didepan pintu, ia melihat Sohee sedang memainkan ponsel miliknya.
"Ah! Annyeong!" Katanya saat menyadari Yeaji masuk ke dalam kamar.
Yeaji memilih tidak peduli dengan sapaan gadis itu. Tapi Sohee justru tersenyum melihatnya.
"Bagaimana? Apa kau tidak mau ber-terimakasih padaku?" Sohee berkata sambil tersenyum miring.
Yeaji langsung menatap ke arah Sohee.
"Kalau bukan karenaku kau tidak akan tau kebenarannya kan? Jadi ber-terimakasih lah padaku karena aku sudah peduli denganmu." Ucap Sohee sambil melipatkan lengannya didada.
Yeaji berdecih. Ia muak dengan kelakuan gadis itu.
"Cih! Kau pikir aku mau ber-terimakasih padamu? Aku tau kau melakukan ini bukan karena kau peduli padaku. Tapi karena kau tidak bisa mendapatkan Soohyun dan kau tidak mau orang lain mendapatkannya."
Sohee menatap Yeaji geram.
"Kau hanya malu pada dirimu sendiri yang tidak berhasil menggoda Soohyun.
Sohee ssi! kau jauh lebih menyedihkan dari diriku yang memiliki perasaan sepihak.""Yakkk!!!"
"Ahh baiklah! Aku akui aku sedikit bersyukur kau mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi aku sama sekali tidak akan mengucapkan terima kasih padamu! Dan hal ini juga tidak akan mengubah nasib menyedihkanmu itu!" Ucap Yeaji langsung membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.
Sementara Sohee mengepalkan kedua tangannya. Ia menahan emosi yang sebenarnya akan meledak. Ia ingin memaki Yeaji tapi ia kembali berpikir. Apakah dirinya menyedihkan? Aish!
***
Yeaji pulang kerumah sambil menenteng barang bawaannya. Ia memasuki rumah dan melihat Ji Hyun sekilas tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DREAM
FanfictionBagaimana jika orang yg kau cintai ternyata mencintai kakakmu? Pria itu juga memintamu untuk membantunya mendekati kakakmu. Apa kau akan menyerah? Atau Apa kau akan membantunya? Kau tau mencintai tak harus memiliki. Tapi, Apa kau tak berhak untuk d...