[5] Secercah Harapan

365 41 1
                                    

"Kau..." ucapan Yeaji mengalihkan perhatian Soohyun. Pria itu kemudian menatap kearahnya dan menunggu kelanjutan dari perkataan Yeaji.

"Siapa kau sebenarnya?" Yeaji menatap tajam kearah pria didepannya itu.

Pria itu mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu? Tentu saja aku Kim Soohyun. Memang menurutmu aku bisa berubah?"

Yeaji memutar bola matanya malas.
"Aishh bukan namamu. Tapi dirimu yang sebenarnya. Kau mencurigakan sekali. Mobil, Apartemen, semua itu apa maksudnya? Tunggu. Atau jangan-jangan kau membawaku ke sini karena ingin..." Yeaji menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Yha yhaa... apa maksudmu begitu? Hentikan pikiran burukmu itu, kau selalu saja berkhayal ck." Soohyun beranjak pergi meninggalkan Yeaji sendirian.

"Yhaa... kau mau kemana? Kenapa meninggalkanku sendiri?" Yeaji berteriak namun Soohyun tidak memperdulikannya.

"Aishh pria itu."

Karena ia tidak tau harus melakukan apa, jadi dia berkeliling apartemen Soohyun untuk melihat-lihat. Hingga ia tiba di dapur dan melihat ahjumma yang tadi menyapanya sedang memasak. Langsung saja ia menghampirinya.

"Halo ahjumma." Yeaji tersenyum sambil sedikit menundukkan wajahnya.

"Ehh.. Halo nona." Ahjumma yg tersadar pun langsung membalas dengan senyuman dan sedikit menundukkan wajahnya.

"Nona sedang apa disini?"

"Ahh...saya hanya berkeliling dan tidak sengaja melihat ahjumma. Jadi saya putuskan untuk menghampiri." Yeaji sedikit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia langsung menarik kursi di meja makan untuk didudukinya.

"Ohh begitu, baiklah non."

Tiba-tiba Yeaji berniat ingin bertanya mengenai Soohyun kepada wanita paruh baya didepannya itu.

"Emm...maaf sebelumnya, ahjumma sudah berapa lama bekerja disini?"

"Sudah cukup lama non, sejak tuan muda masih sekitaran umur 10 tahun, saya sudah bekerja dengan keluarganya. Namun karena tuan muda sudah dewasa dan memutuskan tinggal sendiri jadi saya memilih bekerja dengan tuan muda. Karena memang tuan muda sendiri tidak nyaman dengan pekerja yang lain selain saya." Wanita paruh baya itu berkata sambil mengaduk masakannya.

"Ahjumma tinggal disini?"

"Oh tidak non, saya hanya sesekali saja datang. Lagipula saya punya keluarga. Jadi saya hanya datang saat tuan muda akan menginap disini. Itupun tidak satu hari penuh. Biasanya saya datang ketika pagi, atau sore hari saja. Setelah melakukan pekerjaan rumah, saya langsung pulang." Kali ini wanita paruh baya itu mengambil beberapa mangkuk.

"Jadi, Soohyun tidak sering berada disini?" Tanya Yeaji penasaran.

"Benar non. Tuan muda biasanya banyak menghabiskan waktu di kantor. Karena di kantornya ia juga memiliki kamar tersendiri. Ia adalah orang yang pekerja keras. Karena ia terlalu fokus bekerja, ia sampai jarang pulang dan lebih memilih berada di kantornya."

"Kantor?" Yeaji semakin bingung.

"Iya non, kantor. Perusahaan milik keluarganya. Disana ia menjadi direktur utama. Sedangkan ayahnya adalah Presdir nya."

OUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang