17.0 - Comfort You

711 19 0
                                    

Sesuai janji orang tuanya, ayah dan ibunya benar-benar pulang seminggu kemudian. Namun Kaila merasakan aura yang berbeda ketika tiba-tiba kedua orang tuanya mengajak berkumpul di ruang keluarga. Wajah orang tuanya terlihat serius.

"Ayah, ibu. Apa yang ingin kalian bicarakan?"

Ibunya berdehem. "Maaf Kai, tidak seharusnya kami membicarakan ini ketika kita baru saja berkumpul lengkap. Tapi kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tidak adil jika kami tidak memberitahumu segera." Ucapan ibunya terhenti.

Perasaan Kaila tiba-tiba menjadi tidak enak. Perasaabnya mengatakan ini bukan hal yang bagus.

"Kami memutuskan untuk bercerai," lanjutnya.

Deg!

Kaila melebarkan matanya. Jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ke-kenapa?" lirihnya. Ia bahkan tidak mampu berkata apapun. "berikan aku alasan yang masuk akal." Matanya mulai berkaca-kaca.

"Kai, maafkan kami. Memang sudah lama kami ingin bercerai," ucap ibunya.

"Jadi ini alasan kalian sering tidak pulang? Ku kira karena alasan bisnis. Tapi ternyata karena kalian tidak bisa lagi hidup dalam satu atap. Begitu kan? Sekarang masuk akal." Air matanya mulai menetes.

"Kai, dengarkan! Meskipun aku dan ibumu berpisah, kamu tetap anak kami dan kami tetap orang tuamu. Tidak ada yang berubah. Yang berubah hanya kita tinggal dirumah yang berbeda," jelas ayahnya mencoba menenangkan.

"Kalian bohong! Selama ini kalian tega membohongiku," teriak Kaila. Lalu ia berdiri dan berlari keluar rumah dengan air mata yang terus mengalir. Panggilan dari orang tuanya ia abaikan.

***

Rehan memasuki rumahnya. Ia baru saja selesai bermain basket. Namun di ruang tamu ia melihat orang tua dan kakaknya di posisi masing-masing dengan ekspresi cemas.

"Kemana saja kamu? Kenapa dihubungi tidak bisa?" tanya ibunya.

"Baterai ponselku drop. Memang ada apa? Kenapa kalian terlihat cemas?"

"Kai menghilang. Dia kabur dari rumah," jawab ibunya.

Rehan terkejut. "Bagaimana bisa? Kenapa dia kabur? Dia tidak pernah melakukan hal semacam itu."

Ibunya menatap Rehan penuh makna. Rehan bingung. Kemudian ia mengalihkan tatapannya pada ayahnya lalu berganti pada kakaknya. Tatapan ketiganya membuat Rehan bertanya-tanya.

***

Seorang gadis duduk meringkuk di sebuah taman. Ia menumpu kepalanya pada kedua tangannya. Matanya sembab karena sebelumnya telah menangis begitu lama. Keadaan taman sepi karena hari mulai gelap. Namun gadis itu tidak ada tanda-tanda ingin meninggalkan tempat itu.

"Apa kamu tidak takut sendirian disini?" suara berat seseorang membuatnya menegakkan kepalanya untuk melihatnya.

"Ngapain kamu disini?"

"Harusnya aku yang tanya. Ngapain kamu disini sampai sore?"

"Kok tahu aku disini?" Bukannya menjawab Kaila malah bertanya balik.

Kemudian lelaki itu duduk disebelah Kaila, menatap ke depan.

"Aku ingat dulu waktu kecil kamu dimarahin orang tuamu terus kabur ngajak aku kesini. Waktu itu kamu nangis karena takut sama orang tuamu. Jadi aku pikir kamu pasti kabur kesini."

"Kamu sudah tahu tentang orang tuaku?"

"Aku diberitahu ibu. Dan aku tidak bisa berkomentar apapun."

Love My Bestfriend - Complete (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang