PERJALANAN

87 36 10
                                    

Hari yang cerah, awan putih yang menyelimuti langit, terdapat senyum indah di bibir mereka.

"Waaahh kekgini rupanya naek pesawat" ucap Arya dengan mata yang bulat sambil melihat semua sudut ruangan.

"Gausah maruk lah ar!" Ruth pun membalas.

"Ih namanya gak pernah naek pesawat, biasanya naek angkot ya wajarlah maruk." balas Arya.

Cinday, Ika, Resty dan Devi asik berfoto-foto ria. Putri dan Dwi memandangi awan-awan dari jendela. Sedangkan Dinda hanya terdiam entah kenapa.

Beberapa jam kemudian mereka telah sampai di Korea. Setiba nya mereka di bandara Korea dinda langsung bergegas keluar. Dinda berlari dan diikuti dengan yang lain.

"Eh eh kok lari we ada apa?" tanya Cinday.

"Gatau, itu si Dinda lari ya ngikut lari jugala." jawab Devi.

Setibanya diluar..

"Uweeekkkkk uweekkkk!" Dinda pun mengeluarkan isi perutnya alias muntah.

"Oalaaaa mabokkk, ku kirain ntah kenapa larilari njir." ucap Devi.

"Oalaaaa hahaha!" yang lain pun tertawa.

"Dah kutahan-tahan dari tadi, mual kali aku gapernah naek pesawat." ucap Dinda dengan mata yang berkaca-kaca akibat muntah.

Tiba-tiba Resty berteriak.
"Aaaaaaaaaaa!"

"Eh kenapa lagiii?" tanya Ika bingung.

"Kita sekarang dah di Korea anjirrr, kek mimpiiii huaaa!" teriak Resty sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"YaAllah ga sadar gara-gara tadi lari-larian." ucap Putri.

"Yaudah yuk kita nyari hotel untuk kita istirahat." ucap Devi.

Tiba-tiba..

"Krrrrr krrrr!"

Terdengar suara yang berasal dari perut seseorang yaitu Ika.

"Laper buk?" tanya Arya.

Ika pun hanya menunduk tersipu malu.

"Yaudah sekarang kita nyari restoran halal, kita makan dulu." ucap Dinda.

"Okeee!" ucap semua setuju.

20 menit kemudian mereka menemukan restoran halal. Tanpa ragu mereka langsung masuk dan memesan makanan dan minuman.

"Akhirnya sampai juga di restoran ini!" ujar Arya.

"Aaghh tak tahan sudah aku mau santap makanan nya, sabar ya nak(cacing)." ujar Ika sambil menepuk perutnya.

"Ah si Ika kalau masalah makanan cepat kali." ucap Resty.

"Paham-paham aja lah dengan kawan kau ini." ujar Ika.

"Sabar ka sabar." kata Dinda.

Sembari menunggu makanan tiba, mereka membicarakan tentang ketidaksabaran akan hal bertemu BTS. Dan mereka takut tidak bisa bertemu padahal jauh-jauh dari Indonesia. Seperti yang mereka ketahui bahwa BTS adalah orang-orang yang sibuk dan tidak mudah ditemui.

"Gapapa kalo kita ga ketemu Bangtan ya we, kita tau sendiri mereka Idol jadi pasti sibuk banget. Walaupun kita gak ketemu mereka setidaknya kita udah bertemu di negara impian kita. Kapan lagi kan liburan ke Korea bareng temen online dan sefrekuensi. Ya gak?" ucap Dinda.

"Nah bener nih. Ketemu Alhamdulillah, gak ketemu juga gapapa." ucap Devi.

Semua mengangguk dan tersenyum menyetujui perkataan Dinda dan Devi.
Setelah itu makanan yang mereka tunggu akhirnya datang juga.

Ingin Bertemu Bangtan Sonyeondan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang