[ Jess Pov ] [3rd pov]
────────────────Aku berjalan menuju menara astronomi, perjalananku selalu mulus tanpa adanya Mr. Filch dan Ms. Norris dan langsung mendudukan diriku di lantai dinginnya melihat bintang-bintang. Menyandarkanku ke dinding.
Pikiranku kalut akhir-akhir ini, lebih tepatnya aku kelihatan menyedihkan. Walau aku menceritakan ini juga kepada Luna tetap saja menyedihkan.
Jika kalian bertanya mengapa aku menyedihkan akan ku ceritakan kisah ini hanya untuk kalian. Haha baiklah mari kita mulai..
───
Jessica sedang terduduk sendiri di ruang kebutuhan menekuk lututnya, bajunya berantakan. Pikirannya kosong begitu juga dengan matanya. Ia tidak percaya kejadian yang baru saja ia alami.
Tiba-tiba seorang anak laki-laki berambut platina masuk dan memeluk Jessica. Draco Malfoy.
"Jess, what happened? R u okay?" Tanya anak berambut platina itu suaranya mengisyaratkan kekhawatiran. Mata gadis itu berair dan mulai meneteskan air matanya.
"Aku..aku menjijikan, aku sudah tidak suci lagi" ucap Jessica, langsung Draco membawanya kepelukannya mengusap rambut Jessica hingga ia tenang, namun bukan tenang yang ada dengkuran kecil terdengar.
Draco tersenyum menggendong Jessica ke asramanya.
───
Kalau kalian mengira aku menyedihkan karena kehilangan kesucianku, kalian salah. Ya memang aku menyedihkan bisa bisanya menghilangkan hal itu. Aku menyedihkan karena bocah berambut platina itu, aku sudah menganggapnya kakakku sendiri ya walaupun di tambah aku menyukainya.
Bagaimana tidak setiap hari ia menungguku di depan asrama. Jarak asrama Slytherin dan Ravenclaw sangat jauh kalian tau sendiri bukan?
Aku pernah bertanya mengapa ia setiap hari menungguku di luar asrama untuk sarapan dan dia menjawab "gapapa sekalian keluar aja, deket kok"
Semudah itu dia bilang begitu. Bukan itu saja kami sangat dekat sehingga di rumorkan kami berkencan. Temanku sendiri, Luna dia berkata aku mirip ibu dan ayahnya adalah Draco. Impresif✨
───
"Draco, lihat anak-anak itu menggemaskan!" Ucap Jessica sembari memperhatikan anak kelas satu. Memang mereka snagat menggemaskan dengan jubah-jubah kecilnya.
"Apa kau mau memilikinya satu bersamaku?" Tanya Draco sembari terkekeh, muka gadis itu merona.
"Nikahi aku dulu Tuan Malfoy" jawab gadis itu sembari tersenyum.
"Ya sudah, ayo menikah sekarang. Akan diadakan di great hall" ucapnya sembari merangkul Jessica dan terkekeh kembali. Jessica tersenyum di dalam perutnya terdapat begitu banyak kupu-kupu saat mendengar jawaban dari Draco.
───
Pernah sekali waktu aku sangat kesal, aku tidak berselera melakukan apa-apa dan kalian tau apa yang Draco lakukan?
Ia memberikanku sekantung kripik, ayam goreng, dan susu strawberry kesukaanku. Draco tau betul makanan kesukaanku.
Dan ya ia mengantarkan itu dari asramanya ke asrama Ravenclaw.
Ah.. sial mengingat beberapa kisah lama membuat mataku berair, aku rindu masa lalu. Sangat disayangkan aku masih tidak terbiasa.
Ya mungkin menurut bahasa muggle aku ini baper tapi perempuan mana yang tidak baper jika laki-laki itu memperlakukannya dengan baik? Diantar jemput ke asrama setiap hari? Mengatakan tentang masadepan?
Salahku juga berekspektasi dan berharap terlalu tinggi pada manusia ditambah bibirku terlalu banyak mengucapkan namanya, pikiranku hanya berisi tentangnya, dan tubuhku terlalu banyak membutuhkan pelukan hangat darinya.
'Draco, kalau kapas dihaluskan jadi apa ya?'
'Draco, aku kesal dengan papa'
'Draco, kangen"
'Draco..'
Lihat? Tapi itu bukan seberapa itu hanya sedikit. Aku sangat membutuhkannya. Well, it's like a habitual saying to always calling his name.
Kalian mengerti bukan? Aku mengerti jika beberapa dari kalian tidak mengerti dan mungkin sebentar lagi men-judge bahwa gadis ini, aku orang yang sangat egois atau apalah. Tidak apa aku menyadari hal itu.
Ini sudah hampir 1 tahun aku tidak bersamanya posisiku digantikan oleh Astoria, seorang Greengrass dari asrama Slytherin.
Perasaanku? Haha.. siapa yang peduli. Aku baru mengetahui mereka berkencan setelah perubahan sikap Draco yang tak lagi hangat, tak lagi menjemputku dan tidak melakukan hal bersama.
Draco tidak memberitahukan langsung bahwa ia sudah memiliki kekasih namun kekasihnya itu yang memberitahukannya.
───
Jessica berada di depan asrama Slytherin menunggu Draco keluar Jessica tentu tidak sabar untuk membeli beberapa permen di Honeydukes.
Pintu asrama terbuka menampilkan seorang gadis berambut coklat tua dihadapannya.
"Mencari Draco?" Tanya gadis itu, Jessica tau ia Astoria Greengrass ini pertamanya gadis itu bertemu langsung, aura yang terpancarkan dari Astoria tidak bersahabat. Jessica menjawabnya dengan mengangguk.
"Jangan cari dia lagi jangan berdekatan dengannya. Aku kekasihnya" ucap gadis itu, Jessica tentu saja tidak tau ia harus bagaimana.
"Ah.. iya, maaf mengganggu" Jessica tersenyum lalu berjalan keluar dari daerah asrama Slytherin.
Langkahnya begitu berat sekarang. Pikirannya menyatukan potongan-potongan puzzle yang ada.Draco tak lagi hangat, Draco yang tak lagi dekat, Draco yang selalu menghindar, ditambah Astoria Greengrass yang mengakui dia kekasih Draco.
───
Setelah kejadian itu semua tentu saja berubah, bahkan kini aku hanya bisa melihatnya bersama Astoria. Haha.. sangat indah.
Jujur awalnya aku mendoakan hubungan mereka tidak berjalan lancar, aku bahkan berharap ia mendapatkan masalah agar ia bisa datang kepadaku dan bercerita, sangatlah jahat bukan?
Aku menyesal mengapa aku tidak menyatakannya langsung bahwa aku menyukainya.
Rasa hangat yang aku dulu rasakan berubah menjadi rasa dingin yang menusuk. Apa aku merindukannya? Tentu saja aku merindukannya, sangat merindukannya.
When i think of him laughing somewhere, I feel i’m losing and i feel like an idiot.
Aku bahkan tidak bisa tertidur dengan tenang mimpi yang sama dan berulang, tentang aku yang mencari bocah pirang itu.
I feel my lips dry, the lips that used to call him so much
Aku seperti orang idiot kalian tau? Memendam rasa ini dan rasa ingin memanggil namanya. Aku merindukan senyumannya dan semua yang ada pada dirinya.
I realized it was like a habitual saying that i desperately looked for him as I called for him.
Aku yang idiot ini sudah lelah dengan semua ini, tentu aku ingin mengakhiri kebiasaanku memanggil namanya.
Ini hanya sebagian besar cerita yang bisa kusampaikan. Terimakasih telah mendengarkan ceritaku malam ini. Aku harus kembali ke asramaku sekarang sebelum matahari terbit.
────────H A B I T────────
A.n. maaf berantakan, cerita ini
tentu saja cerita asli kebodohan
seseorang. Semoga kalian
menikmatinya, tak perlu
mengkhawatirkannya. Dia
sudah merasa lebih baik.
♬ SEVENTEEN ─ HABIT
![](https://img.wattpad.com/cover/257121461-288-k126649.jpg)