Seorang gadis berambut hitam itu sedang berjalan dengan Draco, Blaise, Cedric, dan si kembar Weasley menuju kantin. Mereka, laki-laki itu sering sekali di sebut sebagai pangerannya sekolah Hogwarts.
Gadis itu Ezra Black, gadis yang bisa membuat si kembar nakal Weasley terdiam. Gadis yang tidak peka itu berteman dengan mereka.
"Gue pengen makan mie ayam lah" ucap Draco sembari duduk di kursi kantin.
"Eh.. aneh jir tahun ini, masa gue Valentine gak dapet coklat ya. Biasanya dapet" kata Ezra tiba-tiba sembari memakan sandwich yang ia beli tadi.
Kelima temannya ini langsung terlihat gugup namun gadis itu tidak peka dengan perubahan ekspresi teman temannya itu. Si kembar malah pergi memesan batagor, si Draco lagi beli mie ayam meninggalkan Cedric dan Blaise.
"Pada lupa kali, yakan Ced?" Tanya Blaise kepada Cedric.
"I..iya pada lupa kali" Ezra yang kini diapit oleh kembar Weasley yang baru saja membeli batagor mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban Cedric. Draco dah balik duduk di sebelah Cedric sambil makan mie ayam.
"Emang lu mau coklat dari sapa?" Celetuk Fred yang sedang memakan batagornya.
"Gak ngarep dari siapa-siapa sih, tapi kan mayan dapet coklat gratis" jawab Ezra sembari menampilkan deretan giginya yang membuat kelima temannya ini bernafas lega.
────────flashback────────
"Hoi! Kalian! Awas aja ada yang kasih coklat ke Ezra, mati kalian di tangan gue" ucap Fred di depan kelas yang penuh murid-murid dan ia keliling satu sekolah buat bilang itu ke semua anak-anak di sekolah, begitu juga Draco, Cedric, Blaise dan George.
"Lu udah bilang ke semuanya?" Kata Draco sembari mengesap jus yang ia pesan tadi.
"Udah gue bilang, kita gak cek meja Ezra apa?" Celetuk Blaise sembari menyalin tugas milik Cedric.
"Udah gue sumputin semua coklat yang ada di meja Ezra" kini giliran George yang berbicara sembari menunjukkan kantong keresek besar yang penuh dengan coklat.
"Gila jir sebanyak itu" Cedric kaget melihat kantong itu penuh dengan coklat.
"Ini ada surat cinta nya tau" kata George sembari mengeluarkan beberapa amplop dari saku jaketnya.
"Coba sini gue liat" Draco menarik salahsatu amplop itu dan membukanya.
"Dear Ezra Black, temui aku di belakang sekolah, aku ingin membicarakan sesuatu. Sendiri saja tidak usah bersama kelima temanmu itu. Aku tunggu sepulang sekolah. Lucian Bole" Draco membacakan isi surat itu, teman-temannya yang lain menyimak
"Lucian? Yang suka mainin cewe itu?" Celetuk Blaise sembari mengambil jus milik Draco lalu meminumnya. Dijawab anggukan oleh keempat temannya kecuali Draco.
"Heh! Itu punya gue!" Ucap Draco kesal. Cedric terlihat berpikir.
"Bagaimana jika kita yang menemuinya lalu memberikannya sedikit pelajaran?" Celetuk Fred yang kini diangguki oleh semuanya.
"Tapi salahsatu dari kita harus bawa Ezra cepet pulang biar gak di kejar ama sisanya ini" lanjut George sembari melambai-lambaikan surat yang belum di bacanya.
"Gue aja" ucap Draco, Blaise, Cedric bersamaan.
"Udah hompimpa aja" kata Fred terkekeh. Kini kelimanya melakukan Hompimpa memutuskan siapa yang mengantar Ezra pulang hari ini dan akhirnya terpilihlah Fred, tentu laki-laki itu tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Sial" umpat Draco.
"Awas aja anjir aneh-aneh in si Ezra" ucap Cedric sembari menatap Fred sinis.
"Siap kapten" kata Fred
"Nanti kita nyusul ke rumah Ezra" Blaise masih tidak menerima kekalahannya dan disetujui anggukan teman-temannya yang lain.
────────end────────
"Ez, hayu pulang" kata Fred yang duduk di sebelah Ezra yang sedang menulis. Teman-temannya yang lain sedang mengurus surat-surat cinta yang diberikan pada Ezra.
"Sebentar lagiii, nahh selesaii!" Ezra tersenyum lalu membereskan mejanya. Fred tidak bisa mengelak jika wajah perempuan itu menaklukan hatinya. Sialnya pasti tidak akan mudah karena ketiga temannya dan saudara kembarnya.
"Ayo kita pulang" ucap Fred bersemangat, Ezra langsung menggengam tangan Fred dan berjalan ke parkiran dimana motor Fred berada.
Selama di perjalanan Fred melontarkan beberapa lelucon yang membuat Ezra tertawa. Kini mereka sudah sampai di depan rumah Ezra, Fred ikut masuk. Ezra sudah biasa seperti itu.
"Eh, ada Fred. Ayo masuk. Mana yang lain?" ucap ibunya Ezra sembari tersenyum.
"Nanti nyusul kok tante yang lain" balas Fred sembari tersenyum.
"Yaudah gih sana sama Ezra" Fred kini mengikuti Ezra yang berada di kamarnya, Ezra sudah mengganti seragamnya dengan kaos kebesaran dan celana pendek, rambutnya diurai.
"Ezra" ucap Fred menatap Ezra yang kini sedang menonton tv.
"Hm?? Kenapa?" Tanya Ezra menoleh kearah Fred. Laki-laki itu mengeluarkan sesuatu dari kantungnya, coklat.
"Ini" Ia memberikan coklatnya pada Ezra. Mata gadis itu berbinar kesenangan.
"Woahh coklat! Terimakasih Freddie!!" Ucap Ezra memeluk Fred. Wajah Fred kini merona karena gadis itu ia bisa mencium rambut gadis itu.
"Gue kasih nih hadiah dari gue" Lanjut Ezra mengecup pipi Fred, tepat saat mengecup pipi Fred pintu kamar Ezra terbuka menampilkan keempat temannya yang lain.
"Ezraaa!" Ezra yang terpanggil menoleh melihat mereka dan tersenyum.
"Kenapa Fred dicium gue enggak??" Rengek anak dari bapak Lucius sembari mendekati Ezra dengan wajah yang cemberutnya.
"Sini sini ututu anak papi Lucius" Ezra kini bangkit dari posisinya dan mendekati Draco yang merengek, meninggalkan Fred yang mematung. Ezra mengecup pipi Draco, sang empunya hanya tersenyum dan memerah seperti Fred.
"Gue enggak?" Celetuk Cedric dan George, langsung Ezra mengecup pipi Cedric dan George bergantian. Mereka hanya tersenyum-senyum malu sembari masuk ke kamar Ezra.
"Blaise? Lu gak mau? Sini-sini di cun ama princess" Blaise menunduk memperdekat wajahnya dengan wajah gadis itu, langsung Ezra kecup. Blaise tersenyum kegirangan sembari masuk ke kamar Ezra.
Jangan aneh untuk masalah ini, semenjak kecil mereka sering seperti ini. Mereka dekat karena bertetangga ibu Ezra juga sudah terbiasa melihatnya.
Ezra masuk ke kamarnya sembari menutup pintu kamarnya tersenyum riang. Kini mereka memutuskan untuk menonton film bersama.
Posisinya Fred berada di sebelah kanan Ezra, Draco menjadikan paha Ezra bantalnya. Blaise, Cedric dan George berada diatas kasur dekat dengan Ezra. Gadis itu memainkan rambut Draco yang halus sembari menonton.
Mereka menonton film horor, gadis itu tidak begimana menyukai film horor beruntung Fred ada di sebelahnya. Ia menjadikan bahu Fred sebagai tameng dari hantu di film itu. Sesekali Cedric mengusap rambut gadis itu.
Kelima teman Ezra sangat manja. Kalian tau kan mengapa mereka melarang anak-anak di sekolahnya memberikan coklat? 😏
Mereka berlima menyukai satu orang, Ezra Black.
────────VALENTINE────────
A.n
Happy Val day! Maaf ini
sedikit berantakan. Hope
you guys like it.